imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

🐣 ANALISA SAHAM JPFA: TURNAROUND OPPORTUNITY AKIBAT RECOVERY HARGA JAGUNG DAN AYAM?

PT Japfa Comfeed Indonesia (saham JPFA) merupakan perusahaan terkenal di Indonesia di bidang industri agri-food. Perusahaan ini dikenal dengan pembuatan pakan ternak, pembibitan ayam, pengolahan unggas, dan pembudidayaan pertanian. Di tahun 1971 Japfa pertama kali dibangun dengan namma PT Java Pelletizing Faactory sebagai perusahaan patungan antara PT Perusahaan Dagang & Industri Ometraco dan International Graanhandel Thegra NV of the Netherlands.

Laporan keuangan menunjukan bahwa total pendapatan PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) mengalami peningkatan di tahun 2022 dan 2023 namun justru labanya turun akibat COGS yang terus naik lebih tinggi dibandingkan kenaikan earning. Hal ini membuat earning growth di tahun 2022 dan tahun 2023 negatif (-34% YoY). Hal ini disebabkan (1) meningkatnya harga pakan, dan (2) harga broiler yang cenderung rendah akibat supply berlebih.

Story saham JPFA

Selama beberapa tahun terakhir, terjadi hal berikut: i) Permintaan produk ayam yang lebih rendah dari yang diharapkan, ii) Kenaikan harga jagung dan bungkil kedelai yang lebih tinggi dari perkiraan, dan iii) Kesulitan dalam menaikkan harga jual produk untuk menutupi kenaikan harga bahan baku. Tetapi di 2024, mulai terlihat adanya turnaround opportunity yang dapat meningkatkan profitabilitas JPFA, seperti i) penurunan harga bahan baku utama seperti jagung lokal, ii) adanya campur tangan dari pemerintah dalam mengatur pasokan ayam, serta iii) festive session (lebaran) yang bisa mendongkrak harga ayam.

Kenapa harga jangung sangat berpengaruh pada JPFA? Kenaikan harga jagung secara signifikan merugikan perusahaan JPFA karena ~50% komposisi pakan ayam bersumber dari jagung, adapun substitusi lain adalah soybean. Harga jagung sempat mengalami kenaikan sebanyak 60% dalam satu tahun 2022-2023, mencapai Rp7.000 – 7.500/kg pada kuartal keempat tahun 2023 (dibandingkan dengan rata-rata Rp5.500/kg pada kuartal sebelumnya) akibat dampak fenomena El Niño.

Namun di 2 minggu terakhir, terlihat adanya penurunan harga jagung di bawah kondisi cuaca yang kondusif, tanpa kekeringan atau kelebihan air yang signifikan >20% dari peak. El Nino tampaknya sudah berakhir. Di sisi lain, harga bungkil kedelai (SBM) saat ini menguntungkan, mengalami penurunan sebesar -2% QoQ menjadi USD 412/ton pada kuartal keempat tahun 2023, memberikan bantalan bagi biaya pakan secara keseluruhan pada periode tersebut. Kami memproyeksikan penurunan lebih lanjut dalam harga bungkil kedelai (SBM), dengan rata-rata USD 350-400/ton pada bulan Maret ini. Meskipun tren positif dalam harga SBM, kami memperkirakan penurunan kecil dalam profitabilitas pakan untuk pemain unggas. Kenaikan harga jagung diperkirakan akan berdampak signifikan pada biaya bahan baku yang dihasilkan (COGS), mengingat jagung merupakan 50% dari komponen bahan baku, dibandingkan dengan hanya 25% untuk SBM.

Sepanjang 2023, pendapatan dari bisnis ayam broiler dan DOC (anak ayam) mengalami penurunan. Harga ayam broiler melemah, turun menjadi Rp17.465/ekor pada bulan Desember, lebih rendah dari rata-rata sepanjang FY23 yang mencapai Rp19.400/ekor. Keadaan ini merugikan pihak JPFA. Selain itu, harga DOC juga turun, hanya sebesar Rp1.800/ekor dibandingkan dengan rata-rata sepanjang FY23 yang mencapai Rp4.700/ekor. Kami percaya ini akibat berkurangnya daya beli masyarakat.

Sejak November 2023, sudah tidak ada lagi perintah pemotongan tambahan dari pemerintah, yang berdampak pada harga ayam. Namun rata-rata harga DOC pada bulan Januari 2024 naik menjadi Rp5.216 (vs 1.800 per Dec23), sementara harga rata-rata ayam broiler mencapai Rp20.402 (vs 17.465 per Dec23). Ini menunjukkan bahwa harga telah mencapai titik terendah pada Desember 2023 setelah turun selama setahun penuh dan mulai mengalami recovery demand, sehingga kami yakin akan meningkatkan profitabilitas JPFA di 2024. Pada Gambar 1 dibawah ini terlihat bahwa DOC price mulai rebound. Peak dari harga saham JPFA punya korelasi terhadap peak dari harga DOC. Harga saham JPFA cenderung naik (peak) jika harga DOC juga mencapai peak diatas 5000.

Valuasi saham JPFA

Dari Gambar 2, kita bisa cek PBV (Price to Book Value) ~ garis warna orange ~ bahwa dari 2015 – 2024, saat ini PBV mencapai zona terendhnya yakni PBV 1x. Hal ini menjadi indikator bahwa harga pasar suatu saham diperdagangkan dengan nilai yang cukup rendah secara nilai bukunya berdasarkan historical data 10 tahun terakhir. Hal ini juga menunjukkan investor sedang ‘meninggalkan’ saham ini (fear), namun juga memberikan opportunity pada kita yang bisa melihat celah. Wajar sekali jika selama ini JPFA sedang ditinggalkan, dengan laba yang turun dan liabilitas terus naik, tentu bukan termasuk saham yang wonderful.

Dengan improvement yang ada di awal tahun ini, pendapatan 2024F (Gambar 3) diproyeksikan bisa tumbuh hingga 54 T, dengan ekspektasi EPS di 127, melihat bahwa akan adanya potensi untuk turnaround di tahun 2024 ini akibat mulai turunnya harga pakan jagung, dan suntikan demand ketika festive lebaran 1 bulan kedepan. Dengan menggunakan PER (Price-to-Earnings Ratio) wajar FY24F sebesar 10x, maka harga wajarnya akan menjadi 1270. Namun dengan BVPS di 1300, jika bisa diapresiasi ke -1STD PBV di angka PBV 1.6x, maka kita bisa harapkan harga saham di apresiasi hingga 2080.

Kenapa saya memilih JPFA dibandingkan CPIN dan MAIN, lebih kearah karena secara valuasi JPFA masih lebih wajar dibandingkan CPIN (walau memang secara quality CPIN mengungguli JPFA), namun dibandingkan MAIN, kualitas JPFA jauh lebih baik. JPFA adalah kombinasi risk dan reward yang lebih saya suka ketimbang 2 saham lain.

Dari weekly chart 2016 – 2024 (Gambar 4), terlihat bahwa saat ini JPFA berada di support trendline panjangnya. Dengan story positif yang dapat meningkatkan kinerjanya, harga saat ini menjadi sangat menarik untuk memulai akumulasi JPFA. Kita bisa berikan stop loss di < 1000 (risk -15%) dan take profit di 1600 (reward 35%) dimana zona tersebut adalah area dengan volume tertinggi. Namun apabila bisa kembali ke 2021 peak (2200 – 2400), harga saat ini bisa memberikan growth almost bagger (100%). Tentu ini perlu adanya tailwind yang kuat.

JPFA selama 2 tahun terakhir menghadapi tantangan yang kompleks dalam menghadapi kondisi pasar yang berfluktuasi, namun dengan mulai kembalinya demand masyarakat, ada peluang untuk pertumbuhan dan pemulihan di masa mendatang.

$JPFA $CPIN $MAIN $BTPS $IHSG

===========
Pelajari dan dapatkan Momentum Investing idea disini: https://cutt.ly/Rw1SmO3R

Read more...

1/4

testestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy