Seklias pembahasan kinerja $ELSA 4Q23
Beberapa hari lalu ELSA baru saja mengumumkan hasil kinerja finansialnya untuk periode 2023. Hal yang menarik disini, salah satu segmen yang digadang2 sedang turn around, segmen hulu migas, revenue nya tidak tumbuh sama sekali jika dibandingkan 4Q23. Apalagi, margin segmen hulu migas ELSA mencatatkan penurunan pada 4Q23, akibatnya segmen hulu migas ELSA harus menelan kerugian sebesar -Rp20,5 miliar.
Pada segmen lainnya, sektor distribusi migas, ELSA juga terus mengalami penurunan pendapatan secara YoY. Tercatat sepanjang 2023, segmen ini hanya mencatatkan pertumbuhan YoY pada 1Q23, sementara dari 2Q23-4Q23 segmen ini mencatatkan penurunan secara YoY.
Lalu apa yang terjadi pada kedua segmen ELSA?
Berdasarkan diskusi dengan tim IR ELSA, segmen hulu migas mencatatkan kerugian dikarenakan adanya awarding proyek seismic dari pertamina untuk ELSA di 2 bulan akhir tahun 2023. Pada proyek seismic, ELSA akan membukukan lebih banyak biaya dibandingkan revenue dikarenakan pekerjaan di awal proyek (pekerjaan persiapan) biasanya butuh biaya yg cukup tinggi, sementara progress pekerjaan yang masih kecil membuat pendapatan yang dapat dibukukan relatif kecil.
Berdasarkan update dari management, ELSA baru membukukan pendapatan (yang cukup berarti pada bottom line segmen hulu migas) pada Januari dan pekerjaan akan berakhir sekitar Maret 2024. Pada diskusi kami juga, segmen ini baru saja menerima awarding untuk seismic 2D, yang menyebabkan potensi terjadi hal yg sama untuk proyek baru ini di 1Q24. Namun, 2 proyek yang seismic yang sudah berjalan lebih dulu berpotensi menutup potensi penurunan yang terjadi akibat proyek baru ini. Namun, memang belum terdapat keterangan berapa besar revenue dari proyek seismic dibandingkan dengan total pendapatan segmen hulu migas.
Lalu apa yang terjadi dengan segmen distribusi? Walaupun mengalami penurunan pendapatan, tapi laba bersih segmen distribusi masih mengalami pertumbuhan YoY. Hal ini dikarenakan margin ELSA yang berangsur pulih dari penurunan margin pada 3Q22 & 4Q22. Pada 2 kuartal tersebut, ELSA mengerjakan proyek distribusi BBM InMar (Industry & Marine) yang merupakan penugasan dari pemerintah. Berdasarkan keterangan management, proyek InMar tersebut bernilai Rp 1T, sehingga jika kita mengecualikan perhitungan proyek InMar, kinerja ELSA masih tumbuh sebesar ~Rp500 M.