My Long Journey at BEI
Saya mengenal saham sejak lama, dari waktu kuliah lalu. Mulai dari spekulasi beli & jual, short sell masih berlaku lalu. Awalnya untung hingga kena bencana, bangkrut di satu saham saja, saham perusahaan di bidang textile.
Beberapa tahun sesudahnya, jual rumah dan semua uang dari kakak dipakai sebagai modal untuk mulai usaha jual beli barang harian & bahan bangunan. Dari hasil usaha ini, bisa mulai spekulasi lagi di BEI. Hasil spekulasi tidak pernah maksimal bahkan cenderung menurun.
Titik balik terjadi ketika usaha kena pajak dan denda pajak yg besar. Tidak lama berselang pandemi Covid 19 terjadi. Uang cash yg ada saya investasikan ke saham $ITMG, $BBNI, $HEXA, MBAP & $BSSR. Saat itu itmg masih di harga +- 7.900/lbr, bbni +- 3500/lbr, hexa +- 3600/lbr. Hasil dari investasi ini barulah berbuah banyak. Ternyata “bencana” yg terjadi tidak membuatku bangkrut lagi tetapi justru melipat gandakan hasil investasi sampai 430%.
Apakah ini karena kepintaran atau pilihan investasi yg memang bagus? Tidak. Aku percaya, ada Tangan Tidak Kelihatan yg membantu & membimbing. Kemampuanku jelas biasa-biasa saja.
Di stockbit lalu ada pendapat, coal akan kiamat tetapi saya berpendapat tidak ada satu pun Ciptaaan Tuhan yg tidak ada gunanya atau akan kiamat, semua berguna. Coal tetap akan berguna, saling melengkapi dengan energi lain. Hanya saja, harga tetap naik turun sesuai penawaran & permintaan. Pendapatan perusahaan coal turun tetapi harga sahamnya juga telah turun. Tugas kita tetap menghitung apakah layak pendapatan perusahaan saat ini di harga sahamnya saat ini. Perusahaan coal ini tetap menarik karena sering EPS cukup tinggi dibanding harga sahamnya. $ADRO cukup menarik saat ini, PER 3.2X & hutang turun.
Beberapa stockbitor hanya melihat patokan harga untuk pembelian saham. Mereka melihat harga All time high (ATH) atau all time low. Saya tidak pernah peduli soal itu, yg saya hitung hanya kelayakan saja berdasarkan EPS. BNGA harga ATH 2.070 saya jual, ADMF ATH 13.500 saya masih hold, masih murah untuk saat ini berdasarkan eps terakhir.
Kelayakan ini bisa diibaratkan misalnya, satu truk batu kerikil lebih bagus dibeli jika harganya 500rb/dump truk, sedangkan pasaran batu kerikil seharusnya 1juta/dump truk. Sebaliknya harga emas 1.5jt/gram tidak layak dibeli jika pasaran hanya 1jt/gram.
A great business at a fair price is superior to a fair business at a great price. Charlie Munger.
(Bisnis yg bagus dengan harga yg wajar lebih unggul daripada bisnis yg bagus dengan harga kemahalan.)
Saat ini strategi investasiku di BEI berdasarkan atas perusahaan yg memang “rela” membagikan laba dalam bentuk devidend melebihi bunga obligasi. Tahun lalu, walapun IHSG tahunan turun tetapi hasil investasi masih tumbuh 13.75% sampai saat ini berkat devidend yg diterima. Sekarang baru awal tahun lebih tumbuh lagi. Menerapkan disiplin besi, tidak melirik saham lain yg tidak bagi devidend atau hanya devidend mini. Microsoft katanya pernah lama tidak bagi devidend tetapi harga sahamnya tetap naik. Tetapi sulit menemukan microsoft-microsoft di BEI, saya pilih yg lebih pasti saja.
Saya membuat tabel untuk melihat potensi besaran persentase devidend yang dibagikan oleh perusahaan, memuat 72 emiten pilihan yang ada di BEI. Saya akan mengganti saham yang perusahaannya telah kemahalan harganya dengan yang lebih murah berdasarkan Earning Per Share. Barusan jual BNGA di harga 2.070/share karena perhitungan devidend tinggal 7%-an. Masih ada perusahaan lain di atas 7%. Harga beli lalu hanya 1.085/share.
Sehebat-hebatnya disiplin yg saya terapkan, toh saya kena juga di saham PMMP. Rugi 170jt. Beli saham di luar tabel 72 emiten hanya karena No. 2 naik, karena politik. Beli di 407, jual di 304. Pikirankanku yg punya saham PMMP anaknya orang nomor 1 di negeri ini, tidak mungkin turun tetapi "market are never wrong, only opinions are". Namun untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri, banyak sekali hasil yg didapat dari BNGA di atas. Beberapa kali lipat dibanding kerugian tidak disiplin ini.
Investasi di BEI tidak pernah terlalu gampang karena isi perut perusahaan lain kita tidak tahu persis. Tetaplah Disiplin, Diversifikasi & Waspada sambil menunduk Memohon Bimbingan pada Sang Pencipta.
Dengan menceritakan pengalamanku ini apa adanya, mungkin bisa membantu beberapa dari kalian supaya tidak masuk ke “perangkap-perangkap” emiten di BEI, tidak terjerumus. Lihatlah kualitas emiten yg ipo BEI, sebagian besar hanya mengincar uang investor/trader. Sayangi uang anda, uang awalnya tetap hasil dari kerja keras. Aturan tidak kelihatan berlaku di BEI dari dulu hingga kini: “Homo Homini Lupus”.
Cara investasiku sederhana tetapi terbukti berhasil & semoga bisa berguna.
Bisnis ini dinamis...bisa maju, stagnan atau mundur & jika kalian salah membeli di perusahaan yang eps-nya jadi mahal dibanding harganya, ingat petuah George Soros di bawah ini:
“It's not whether you're right or wrong, but how much money you make when you're right and how much you lose when you're wrong.”
tukang roti keliling 03.03.2024