2 minggu yang lalu saya berkesempatan untuk dateng ke event diskusi bareng member2 yang diadakan oleh @Stockbit. Makasi untuk @RioMontella yang udah invite saya pada saat itu. Event ini sangat bermanfaat sekali, terutama buat mereka yang suka ngulik analisa fundamental.
Di salah satu bagian dari diskusi kita bisa sharing view mengenai efek setelah pemilu akan seperti apa. Di bagian ini akhirnya saya sharing view saya. Pada saat itu saya jelaskan bahwa thesis saya adalah kita berpotensi merasakan nilai tukar dollar terhadap rupiah berpotensi mengalami kenaikan penguatan dan sangat besar probabilitasnya bisa di atas 16.000. Ada 2 + 1 hal "sederhana" yang saya perhatikan untuk membuat keadaan ini terjadi. 2 + 1 faktor tadi adalah:
1. Ekonomi US yang berpotensi melanjutkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi.
2. Ekonomi Cina yang butuh waktu lebih lama untuk pulih meskipun banyak "injeksi"
+
1. Pemangkasan suku bunga tapi untuk mendorong ekonomi US lebih kuat lagi. (faktor liar yang tidak boleh terjadi)
Saya tau thesis saya terdengar aneh dan tidak seperti normalnya yang pasar pikirkan. Sebagai gambaran buat teman2 kalo saya baca analisa2 dari economist2 saat ini mereka melihat potensi rupiah yang masih membaik ditopang dari dalam negeri dan ekspektasi cut rate di US. Cut rate atau pemangkasa suku bunga di US harusnya bikin currency mereka melemah bukan menguat dong. Iya, tapi kali ini kita bisa dapet skenario yang bener2 di luar ekspektasi.
Sederhananya ekonomi yang membaik sekali dapat memberikan berdampak terhadap nilai tukar US dollar. Sedangkan perlambatan ekonomi Cina setelah diberikan stimulus, akan membuat outlook pasar komoditas memburuk. Ini adalah 2 hal yang sangat merugikan Indonesia.
Di event ini juga saya menjelaskan bahwa kita memerlukan "inflasi yang lebih tinggi". Memang terdengar aneh, tapi "inflasi inti" yang bertumbuh serta komponen inflasi lain yang bisa dimanage dengan baik = pertumbuhan yang sehat. Seharusnya inflasi yang sehat bukan musuh tapi adalah mesin pertumbuhan ekonomi.
Kalo ini semua terjadi berarti pilihan saham adalah mereka yang memang punya cerita pertumbuhan dari lokal, sensitivitas biaya produksi terhadap US dollar yang kecil, punya neraca yang sangat solid dan mereka yang punya pangsa pasar ekspor terutama US.
Buat kebanyakan orang mungkin analisa makroekonomi tidak terlalu penting, tapi buat Anda yang mau lebih serius dan bertahan lebih lama di pasar. Saya sarankan mengikuti perkembangan yang ada dan coba untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda.
Semoga bisa memberikan gambaran lain.
Btw ini ada link dari salah satu economist Apollo Global Management (salah satu pengelola dana terbesar di dunia) yang bilang bahwa The Fed mungkin tidak melakukan cut rate tahun ini = higher for longer https://cutt.ly/pwMHbBM5.
Apakah analis2 lain akan segera mengikuti?
馃檪
random tag: $BTC $BBRI $BBCA $ASII $PTBA