Analisis Fundamental Saham melalui Metrik Valuation di Keystats @STOCKBIT
Analisis fundamental saham melalui metrik valuasi adalah salah satu pendekatan penting dalam mengevaluasi potensi investasi. Dalam analisis ini, investor memeriksa berbagai rasio dan angka keuangan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang valuasi saham dan potensinya dalam jangka panjang.
Dalam panduan ini, kita akan membahas secara mendalam delapan metrik valuasi yang terdapat di keystats: current PE ratio annualized, current PE ratio (TTM), forward PE ratio, current price to sales (TTM), current PBV, current price to cashflow (TTM), current price to free cashflow (TTM), dan EV to ebitda (TTM).
1. Current PE Ratio Annualized
Current PE ratio annualized adalah rasio antara harga saat ini per saham dan laba bersih per saham (EPS) annualized. Rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa mahal atau murah harga saham dibandingkan dengan laba perusahaan dalam satu tahun.
Kriteria Fundamental:
- Baik: Rasio P/E yang rendah (<15) menunjukkan bahwa saham mungkin undervalued atau murah.
- Jelek: Rasio P/E yang tinggi (>25) mungkin menunjukkan bahwa saham overvalued atau mahal.
2. Current PE Ratio (TTM)
Current PE ratio (TTM) mengukur berapa kali laba bersih per saham (EPS) dibandingkan dengan harga saham saat ini, berdasarkan hasil empat kuartal terakhir (Trailing Twelve Months). Rasio ini memberikan gambaran tentang valuasi saat ini saham tanpa mempertimbangkan proyeksi masa depan.
Kriteria Fundamental:
- Baik: Rasio P/E yang wajar (<20) dianggap seimbang dengan industri atau pasar.
- Jelek: Rasio P/E yang tinggi (>30) mungkin menunjukkan masalah dalam perusahaan.
3. Forward PE Ratio
Forward PE ratio menggambarkan berapa kali laba bersih per saham (EPS) diestimasi dibandingkan dengan harga saham saat ini, berdasarkan proyeksi masa depan. Rasio ini membantu investor dalam memperkirakan valuasi saham dengan mempertimbangkan pertumbuhan masa depan.
Kriteria Fundamental:
- Baik: Rasio P/E ke depan yang lebih rendah dari rasio P/E saat ini menunjukkan prospek pertumbuhan yang baik.
- Jelek: Rasio P/E ke depan yang jauh lebih tinggi dari rasio P/E saat ini mungkin menunjukkan harapan pertumbuhan yang tidak realistis.
4. Current Price to Sales (TTM)
Current price to sales (TTM) mengukur seberapa mahal harga saham dibandingkan dengan pendapatan per saham, dengan menggunakan hasil empat kuartal terakhir. Rasio ini berguna untuk perusahaan dengan laba yang rendah atau negatif.
Kriteria Fundamental:
- Baik: Rasio harga terhadap penjualan yang rendah (<2) dianggap baik karena menunjukkan bahwa saham mungkin undervalued.
- Jelek: Rasio harga terhadap penjualan yang tinggi (>4) mungkin menunjukkan saham yang terlalu mahal dibandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan.
5. Current PBV
Current PBV mengukur seberapa mahal harga saham dibandingkan dengan nilai buku per saham. Rasio ini membantu investor untuk mengevaluasi valuasi saham berdasarkan aset perusahaan.
Kriteria Fundamental:
- Baik: Rasio PBV yang rendah (<1.5) menunjukkan bahwa harga saham relatif terhadap nilai aset perusahaan adalah murah.
- Jelek: Rasio PBV yang tinggi (>4) mungkin menunjukkan bahwa harga saham terlalu mahal dibandingkan dengan nilai aset yang dimiliki perusahaan.
6. Current Price to Cashflow (TTM)
Current price to cashflow (TTM) mengukur seberapa mahal harga saham dibandingkan dengan arus kas per saham, menggunakan hasil empat kuartal terakhir. Rasio ini membantu investor untuk menilai kesehatan finansial perusahaan.
Kriteria Fundamental:
- Baik: Rasio harga terhadap arus kas yang rendah (<10) menunjukkan bahwa saham mungkin undervalued dan memiliki potensi pertumbuhan.
- Jelek: Rasio harga terhadap arus kas yang tinggi (>20) mungkin menunjukkan bahwa saham terlalu mahal dibandingkan dengan arus kas yang dihasilkan.
7. Current Price to Free Cashflow (TTM)
Current price to free cashflow (TTM) menunjukkan seberapa mahal harga saham dibandingkan dengan arus kas bebas per saham, dengan menggunakan hasil empat kuartal terakhir. Rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan menghasilkan arus kas yang bebas untuk investasi atau pembayaran utang.
Kriteria Fundamental:
- Baik: Rasio harga terhadap arus kas bebas yang rendah (<15) menunjukkan bahwa saham mungkin undervalued dan memiliki potensi pertumbuhan.
- Jelek: Rasio harga terhadap arus kas bebas yang tinggi (>25) mungkin menunjukkan bahwa saham terlalu mahal dibandingkan dengan arus kas bebas yang dihasilkan.
8. EV to EBITDA (TTM)
EV to EBITDA mengukur seberapa mahal nilai perusahaan dibandingkan dengan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, menggunakan hasil empat kuartal terakhir. Rasio ini membantu investor untuk mengevaluasi valuasi perusahaan secara keseluruhan.
Kriteria Fundamental:
- Baik: Rasio EV to EBITDA yang rendah (<15) menunjukkan bahwa nilai perusahaan relatif terhadap pendapatan operasionalnya adalah murah.
- Jelek: Rasio EV to EBITDA yang tinggi (>20) mungkin menunjukkan bahwa saham terlalu mahal dibandingkan dengan pendapatan operasional yang dihasilkan.
Dengan mempertimbangkan kriteria fundamental baik dan jelek untuk masing-masing metrik valuasi saham, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan berpotensi menghasilkan hasil yang lebih baik dalam jangka panjang. Namun, penting untuk diingat bahwa valuasi saham hanyalah satu aspek dari analisis fundamental yang lebih luas, dan investor juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti pertumbuhan perusahaan, manajemen, dan lingkungan ekonomi secara keseluruhan.
$ELSA $HUMI $INCO $CPRO $BIRD