imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

PENERAPAN TERMINAL VALUE TIDAK BISA SEBAGAI SEORANG RITEL

Pendekatan valuasi suatu emiten yang diajarkan di universitas universitas dan lembaga pendidikan kadang menggunakan analisa dan asumsi yang dikemukankan Gordon yakni Terminal Value.

Terminal Value adalah nilai jumlahan return yang diterima investor (dalam hal ini earning, cash flow, deviden) yang ditetapkan KONSTAN pada growth rata rata tertentu dan didiskon menggunakan cost tertentu (inflasi, suku bunga, WACC, expected return). Bila nilai Growth lebih rendah dari cost maka terminal value bisa dihitung dengan asumsi di suatu saat emiten tidak akan menghasilkan keuntungan lagi karena cost menggerus growth sampai 0.

Dalam konteks statistik tentu hal ini tidak akan bisa berlaku karena pasti dalam setiap tahun akan ada deviasi. Dimana Deviasi negatif atau positif ini akan membawa perubahan signifikan jika proyeksi semakin panjang, maka asumsi terminal value adalah Flaw. Bayangkan perusahaan $BBNI atau $BBRI tidak memenuhi konsensus asumsi kita 10% saja, maka deviasi itu bisa membawa penurunan fair value sampai 0.5x dalam 5 tahun. Tentu hal ini tidak akurat dan membuktikan bahwa terminal value secara umum worthless untuk digunakan kecuali sebagai pembanding relatif antar emiten dihitung di waktu yang sama.

Kedua terminal value harus berpikir bahwa dunia ini tidak ada yang konstan, mungkin hari ini coal $PTBA cukup banyak maybe bertahan 50tahun lagi. Namun perhitungan terminal value untuk PTBA bisa mengasumsikan nilai terminal value dimana growth menjadi nol pada 100 tahun. Maka tidak heran teman teman yang menghitung terminal value PTBA bisa mendapatkan hasil fantastis fair value emiten ini di 40.000. Tidak make sense barang yang dijual cuma terbatas 50 tahun tapi asumsi proyeksi di 100 tahun.

Terminal value juga tidak mungkin digunakan pada emiten yang baru saja mengalami ekspansi besar misalnya $PGEO atau $BREN. Alasannya ya mudah, asumsi growth yang kita punya tidak menggambarkan konstan growth rata rata karena pasca ekspansi growth tersebut melonjak besar sekali. Jadi tidak mungkin keadaan yang ekspansi diproyeksikan ekspansi terus menerus sampai nilai terminal.

Jika teman teman melihat suatu nilai terminal value dalam riset yang dirilis oleh sekuritas atau badan lain harus kritis, nilai ini tidak bisa dipakai absolut namun sebagai pembanding relatif dan lihat konteks penerapan terminal valuenya apakah lagi ekspansif atau tidak. Terminal value harus dipandang sebagai nilai proyeksi agresif karena masa holding periodnya tak terbatas, sedangkan kita ritel sampai tua nanti mungkin maksimal 35 tahun vs organisasi Funds yang bisa hold lebih dari itu.

Dari sini teman teman pasti sadar kenapa prediksi sekuritas jarang tepat, ya karena memang diprediksi pakai asumsi yang TIDAK dipandang secara ritel dan kadang masih saja ada yang salah menggunakan analisanya.

Di GoInvest saya sendiri mengajarkan analisis di buku dalam sudut pandang ritel sehingga kita lebih tepat menganalisa sebuah emiten. ibarat sebuah barack saya mengajarkan cara menggunakan senjatanya and kamu bisa pakai untuk apa saja. Workshop Fundamental 3 Hari akhir bulan ini dibuka untuk itu, info lebih lanjut pada: https://bit.ly/GoInvestID

GOOD LUCK!

-MPP

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy