imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Saya sempat mengalami kegalauan akhir tahun lalu.
Setelah berturut-turut berhasil menangguk 60% kenaikan porto di tahun 2021 dan 2022,
di penghujung tahun 2023, saya harus puas 'hanya' memperoleh return di 23%, turun banyak dari pertengahan tahun.
Profit gede di $PTBA dan $ACES, namun gagal total di $BTPS.
Lebih parahnya lagi, segera setelah CL BTPS, tidak ada satupun saham yang benar-benar menarik perhatian.
Saat itu seperti perosotan ke dasar jurang, dan dipaksa merasakan beratnya kembali ALL-IN.

Stay cash tidak pernah jadi pilihan.
Ada 6 emiten yang menarik perhatian.
Banyak godaan untuk memecah porto ke sebagian atau seluruh 6 emiten tersebut.

Cerita di bawah saya tulis pada 31 Desember 2023,
beberapa hari setelah saya berhasil mengatasi kegalauan,
dan menetapkan hati menuju petualangan ALL-IN berikutnya.
Yang jelas bukan di $ASII.

….....

THE RIDDLE

Hogwarts,
penghujung tahun
Suatu pagi berembun…

Albus Dumbledore terbangun dan seketika memanggil semua penghuni.
Ia membuka pertemuan dengan:
“I dreamt of IDX…”
Ia membentang peta Indonesia di hadapan semua orang.
Beberapa guru mengangguk-angguk, sambil bergumam.
“Setidaknya return mereka tahun ini lebih baik daripada kita’
“Slightly better.”
“Mereka akan mengadakan Pemilu on Valentine Days,” suara Dolores Jane Umbridge. “Romantis sekali….”

“A Dean like you, Sir…,” ujar Alastar ‘Mad-Eye’ Moody.
“A General…
and A Governor…”
“We don’t talk politics here, Barty…,” tegur Dumbledore.

Usai memastikan tidak ada orang yang sedang menahan tawa, Dumbledore berkata:

“A Riddle….
Sebuah pertanyaan.”

“Apa pertanyaannya?” tanya Professor Minerva McGonagall.

Albus menjawab lirih:
“Berapa banyak?
Berapa lama?”

“Well, itu dua…” koreksi Severus Snape.

“on 6 companies…,” lanjut Albus.

Severus tidak berusaha menyembunyikan kebingungan.
“Dua buah pertanyaan terhadap 6 perusahaan…. I don’t get it…”
“Ada 6 emiten yang mengalami penurunan harga hingga lebih dari setengahnya dari puncak tertinggi.”

“Frankly speaking,” suara Professor Lupin. “bukan hanya 6…. Kenaikan indeks mereka ditopang beberapa saham di luar kaidah value investing.”

“6 sudah cukup banyak,” Albus menoleh ke Professor McGonagall. “Pertanyaannya adalah : bagaimana kita meracik portofolio terbaik dari 6 emiten ini?”

“Professor Dumbledore, Anda ingin menjadikan ini sebagai tugas akhir pekan … eh akhir tahun?” tanya Hagrid, merasa dia juga harus menyumbangkan suara.

Severus Snape sedikit meninggikan suaranya. “Bagaimana jika kita membiarkan Topi Seleksi yang melakukannya?”

Professor McGonagall melirik Professor Snape. “Maksudnya, Professor?”

“Maksud Professor, Severus …” Albus menukas sambil tersenyum. Matanya tidak beralih dari Professor Snape. “The Sorting Hat akan melontarkan pertanyaan kepada semua orang. Masing-masing asrama mendapatkan giliran menyampaikan thesis investasi terhadap 6 emiten.”

Severus Snape senang Albus menyetujui idenya. “Sekaligus menjawab 'berapa banyak? berapa lama?’”
“Tapi anak-anak hanya mengenal FTSE – 100,” McGonagall masih bersikeras.
“Berikan mereka semalaman….” kata Severus meyakinkan.
“Murni diskusi,” Albus mengingatkan. “Tidak boleh ada seorangpun yang berpikir untuk mencelakakan yang lain…”
“Mungkin kita harus meminta bantuan Dementor untuk berjaga-jaga?” saran Cornelius Fudge. Tidak ada yang mau mendengarkan orang di luar Hogwart.

“Aku sendiri yang akan mengawasi Tom Riddle,” tuntas Albus, sambil mengelus janggut putihnya.
Fawkes terbang mendekati Albus, bertengger di pundak tuannya.

Keesokan harinya….
Seluruh murid berkumpul di Aula.
Topi Seleksi segera memuntahkan 6 emiten.

A, sebuah holding company yang sedang berjuang melewati cobaan penjualan salah satu merk mobilnya.
B, pemilik seluruh armada taxi.
J, emiten pakan ternak yang terkenal.
S, perusahaan jamu yang didera daya beli.
W, yang diributkan semua orang.
X, sebuah bank yang sedang bermasalah dengan CKPN.

Keempat asrama diperkenankan memberikan pendapat.

Hufflepuff mengambil giliran pertama. Mereka memutuskan bermain aman dengan membeli A dan B.
Cedric Diggory mengajukan thesis.
A is the most admired company, biasa bermain di kisaran 7 ribu.
Harga sekarang hanya sementara.
IPO B seharga Rp. 6.500,-, harga sekarang tidak sampai 2 ribu.
Penjualan tahun ini pun sudah menyamai pre-pandemi.
B berpotensi kembali ke 6 ribu.

“Hey,” desis Luna Lovegood. “Those are mostly Price Action…
Bagaimana kamu sanggup menjawab 'berapa lama?”

Ravenclaw juga memiliki A dan B, tapi dengan alasan yang berbeda.
Cho Chang mengutarakan bahwa A adalah otomotif yang entitas induknya memiliki RoE double digit.
Sementara B memonopoli industry taxi.

Hermione, seringkali kelihatan seorang Ravenclaw yang ‘terdampar’ di Gryffindor, mengkritik RoE B. “Single digit. Apa yang bisa kita harapkan dari profitabilitas seperti itu?”

Hermione terlebih dulu memasukkan S ke portofolio.
Apakah Gryffindor berani membeli banyak?
Tentu saja, S konsisten mencetak RoE tebal.
Semakin harga dibawa turun, semakin berani membeli.
Apakah sanggup menahan lama?
Bagaimana jika saham S melejit lagi ke 575?
Murid terpintar Ravenclaw atau Hufflepuff mungkin akan segera melepasnya, menunggu pullback ke 500 lagi.
PBV 5x dan PER 20, bagaimanapun juga tetap memberatkan.

Gryffindor memiliki banyak saham. “Diversification is not for ignorance,” kata Hermione.
Tetap saja… belum menjawab tuntas ‘berapa lama’.

“Kenapa gak beli BREN aja ya?” tanya Ron.
Hermione menatap jijik pada Ron.

Sekarang giliran Slytherin.
Draco maju, hanya untuk ditarik Lucius....

Mata semua orang tertuju pada sosok berhidung pesek.

Sebagai orang yang telah berinvestasi di berbagai belahan dunia,
Tom Riddle terlalu angkuh untuk meracik porto yang sama dengan ketiga asrama lain.

Ia baru saja mendapatkan pelajaran pahit dari emiten X. Pemilu memang menjanjikan, tapi kurang dari tiga full-moon sebelum pencoblosan, tanda-tanda pemulihan tak kunjung menghampiri. Gelombang Loan at Risk membengkak. Repayment rate dan terutama tingkat kehadiran tidak beringsut. Mudah saja untuk mencurigai bahwa potensi kredit macet yang sebenarnya lebih besar daripada yang terlihat di permukaan.
Pilihan yang sangat berisiko, bahkan untuk seorang Severus Snape.

Keturunan Salazar Slytherin tersebut tertolong profit dari 2 emiten sebelumnya.
Sebuah kemenangan yang mengangkatnya ke atas bukit hanya untuk didorong ke lereng jurang.
Tom Marvolo Riddle seolah kehilangan kekuatan sihir setelah melepas saham sebuah emiten ritel.
Sejak pengumuman kemarin siang, 6 emiten tersebut bermain-main di kepalanya.
A, B, dan S tidak pernah menarik perhatiannya.
S mungkin terlihat menggiurkan di harga sekarang, tapi seberapa besar potensi bagger?
J susah ditebak. Terlalu banyak variable yang mempengaruhi… jagung, piyik….

Tom tidak mengantisipasi kehilangan X. Rencana semula adalah menyimpannya sampai setahun ke depan. Setelah cut loss, dia justru sekarang mempertanyakan paham konsentrasinya.

Para pendukungnya mempertanyakan strategi anti-diversifikasi.
Ajarannya dipandang menyesatkan para newbie.
‘Orang-orang serakah itu hanya mementingkan selisih harga.’
Dan dia sudah kehilangan gairah mengulang-ulang ALL-IN mindset.

Tom selesai mempelajari data W sedari IPO.
Tren penjualan memprihatinkan, lebih banyak turun daripada naiknya. Sesuatu yang dulu membuatnya melewatkan W.
Kondisi mulai berbalik ketika pada tahun 2019, W kedatangan seorang peracik tembakau Virginia yang lama menghabiskan hari-hari produktifnya di Lombok. SKM Mild, yang semula jadi anak bawang sekarang, berbalik menjadi motor pertumbuhan sejak 2020, kebetulan pada saat yang bersamaan cukai naik rata-rata 23 %.
Tahun ini ASP SKM melejit, sementara 2 segmen lain pun mulai berkontribusi.
Filternya.... Kenaikan qty hanya 15%, tapi nilai melejit 167%. Sesuatu yang sangat 'bengis' sedang terjadi di W.
Untuk pertama kalinya, seluruh ke-3 lini mengalami pertumbuhan positif.
Kali pertama sejak W berdiri 50 tahun lalu, mungkin.

Tom menghitung earning power tahun ini dan setahun ke depan, sembari menyimak kenaikan besaran dividen.
Memeriksa selisih besaran absolut antar Tier yang telah mencapai 40%.

Nagini mengingatkan. “Bagaimana Anda menjustifikasi PBV 2, My Lord?”

‘Macam ngerti PBV aja kau, Nagini.’ batin Tom.
“Menarik tidaknya sebuah perusahaan …” Tom memilih kata-kata yang mudah dimengerti. “ada di laba… kemampuan menghasilkan laba di masa depan, bukan adu murah-murahan.”

Lidah Nagini hampir menyentuh jemari tangan Tom. “You sound like the late Munger, My Lord.”

Tiba-tiba Nagini teringat sesuatu. “My Lord… How if anything but sideway?”

“What about it?” Kadang terpikir, kepribadiannya lebih banyak dipengaruhi oleh pergaulan dengan Nagini. Darimana hobi menebar fear selama ini? “I am still have a few pools of money….”

Tom Riddle memandang Albus Dumbledore dari jauh.
“W for Slytherin ….,” suara Tom Riddle menggelegar. “W only…”

Untuk sementara, dia melupakan ‘the boy who lived’.
Entah di mana Albus menyembunyikan Harry saat ini.
Semua orang menunggu tanggapan Dumbledore.

Albus bergeming. Janggut putihnya mengkilap-kilap di bawah kelilingan obor.
“Kalian telah mendengar berbagai sudut pandang berbeda.
Setiap kali sampai di sebuah kesimpulan…
Seringkali kita mempertanyakan kesimpulan tersebut.
Seringkali kita kembali ke titik awal lagi. Seolah tidak memperoleh kemajuan apa-apa.
‘berapa banyak? berapa lama?’ tidak pernah memiliki satu jawaban mutlak.
Lebih mirip pengingat, ketimbang pertanyaan.
Confucius, the Chinese man, once said…
He who learns but does not think, is lost!
He who thinks but does not learn is in great danger.”

Voldemort melangkah keluar dari Aula, seolah merasa ‘enough’ dengan filosofi Albus.
Tahun ini ia cukup senang dengan return 23%.
‘23% of 2023’…
mantra yang menarik, gumamnya.

Mengular di samping, Nagini menyadari perbedaan tarikan nafas Tuannya.
‘berapa banyak‘ sudah dijawabnya dengan ‘RoE’.
Future RoE yang tergambar melalui 3Q 2023.
Persetan dengan volume 3 milyar. Kuncinya bukan di sana.
Mengenai ‘berapa lama?’….
Valuasi seringkali memberikan jawaban bagaikan maling, melalui segerombolan orang panik menyeret turun pada waktu yang tidak pernah diduga.
1600-an telah membesut balik semangat ALL-IN-nya.
Seperti dilahirkan kembali melalui Philosopher’s Stone.

Lord Voldemort mengangkat tongkat sihirnya.
“Accio korek…”
Telinganya mendadak begitu gatal.
Dia merasa telah menuntaskan teka-teki pribadinya.

kis4ros

Read more...

1/3

testestes
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy