ETWA Dinyatakan Pailit: Krisis Perkebunan Sawit Menyelimuti Pasar Finansial

Keputusan pengadilan menetapkan pailit PT Eterindo Wahanatama Tbk. (ETWA) telah mengejutkan pasar finansial. Pailitnya perusahaan kelapa sawit ini, yang diawali oleh gugatan PKPU dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), memberikan dampak serius pada sektor perkebunan dan perdagangan produk kimia. Pengumuman pailit ETWA pada edisi Bisnis Indonesia (26/1/2024) menjadi sorotan utama, dan rapat kreditor yang akan diadakan pada 6 Februari 2024 di PN Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menandai awal dari pemberesan harta pailit.

ETWA, yang telah berdiri sejak 1992, mengalami penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) sejak November 2023. Selain ETWA, tiga anak usahanya, yakni PT Anugerahinti Gemanusa, PT Maiska Bhumi Semesta, dan PT Malindo Persada Khatulistiwa, juga dinyatakan pailit. Meskipun bukan perusahaan terbuka, kejatuhan mereka memberikan dampak yang cukup signifikan pada kepercayaan pelaku pasar terhadap sektor perkebunan kelapa sawit.

Krisis ini bukan hanya merugikan perusahaan dan kreditornya, tetapi juga menciptakan gejolak di pasar saham. Saham ETWA, yang sempat mencapai titik tertinggi Rp360 pada Maret 2023, kini turun 38,67% YoY, mencerminkan ketidakpastian dan ketegangan dalam industri perkebunan kelapa sawit. PT Mordred Investama Indonesia, sebagai pemegang saham pengendali, harus menghadapi konsekuensi dari krisis ini.
https://cutt.ly/cwL0Ys2U

$ETWA