đź’Ž TATA CARA BELI IPO YANG LEBIH AMAN (DAN LOGIS)
2024 ini sudah mulai banyak IPO bermunculan. Ada juga IPO punya salah satu politikus yang tiba-tiba rungkad ga dijagain.
Nah IPO itu saya bisa bilang judi / spekulasi, kenapa? Karena umumnya kita belum tau bagaimana kualitas perusahaannya (hanya dari prospektus), bagaimana pergerakan sahamnya dkk. Karena yang kita ketahui bersama, hampir tidak mungkin IPO undervalue. Setiap investornya pasti mau valuasinya naik ketika naik round.
Dalam dunia VC, ada banyak level valuasi, yang mengikat dari banyaknya investment round yang dimiliki si perusahaan (jika perusahaan itu startup). Mulai dari pre-seed, seed, A B C D E dsb, pastinya perusahaan mau untuk terus naik valuasinya. Turun level jarang terjadi kecuali perusahaan ga bisa growth cukup baik ataupun sengaja ingin menarik strategic investor yang penting. Fokus banyak VC ini adalah gimana caranya exit maybe dengan 5x, 10x, 100x return (tergantung masuknya di round mana).
Jelas tujuan akhir ini IPO. Dari IPO kalo sukses bisa dijual lagi ke indexfund asing.
Same case dengan brick and mortar company yang menggunakan modal pribadi sebagai equity nya. Berbagai alasan untuk IPO, jelas unlikely untuk valuasi murah.
Untuk IPO, butuh waktu untuk mempersiapkan systemnya, financial nya, cerita / story nya dkk. Kadang bisa tahunan loh. Karena ga mungkin jualan barang yang UW sendiri tau ini susah dijual atau jelek, ada nama yang harus dijaga.
Untuk kita retail harus gimana dong. Paling tidak ada kisi2 yang bisa di checklist sebelum beli saham IPO. Karena IPO cukup spekulasi, checklist yang saya buat juga tidak fokus di fundamental.
1. Beli IPO jika backupnya adalah orang kuat / terkenal / kaya raya
2. Porsi dilepas makin kecil makin baik
3. Story yang dijual apa? Apakah kayak BREN yang 3.5% aja bisa langsung top 10 marketcap? Apakah untuk modal kerja / bayar hutang? Bagaimana plan management kedepannya?
4. Sesuaikan inflow / momentum market dengan IPO nya. AMMN ADMR itu IPO ketika market “menghargai” energy dan commodity. BREN itu IPO ketika ESG lagi jadi fokus. Jualannya lebih cantik. Lebih mudah juga divaluasi mahal
5. Valuasi ga terlalu penting ketika IPO perusahaan besar. Tapi tentu saja jika yang IPO perusahaan2 biasa, valuasi jd perlu diperhatikan. Kita tau bahwa beberapa perusahaan IPO mengincar penggelembungan valuasi agar early investor bisa exit lebih cuan. Saya umumnya lebih prefer valuasi logis let’s say PER < 15-20x jika memang poin2 sebelumnya tidak bisa dipenuhi atau PBV nya make sense, capex-intensive agak sulit divaluasi PBV > 3x kalo ga punya Moat. Capex-efficient bisa divaluasi PBV mahal asal EPS dan ROE nya oke
6. Jika penjatahan <20%, apalagi dengan over subs banyak, hari pertama itu hampir pasti hijau, apalagi untuk big IPO, mereka ngeliatin banget opening bell. Muka underwriter mau ditaruh dimana kalo ga dijagain harganya. Tapi jika di hari pertama ga kuat buat nanjak (selling pressure tinggi), saya prefer out for quick profit. Tapi tetap akan ada case rungkad yang tidak bisa kita prediksi karena balik lagi barangnya dijagain atau nggak
7. UW (Underwriter) nya punya track record bagus
Sukses selalu. Jangan lupa jempol dan follow kalo dirasa bermanfaat.
$IHSG $ASLI $BREN $CUAN $AMMN
========
Belajar Value & Momentum investing dan berbagai analisa saham pilihan: https://cutt.ly/BwHA2gRf