6 rasio keuangan yang sering saya gunakan dan mengapa
Dari sekian banyak rasio keuangan, hanya beberapa yang cukup sering saya gunakan dan beberapa di antaranya mungkin tidak terlalu umum.
Apa saja itu?
1. Return on Equity (ROE)
Lumayan jelas sih karena ROE menggambarkan seberapa menguntungkan sebuah bisnis.
Percuma jika laba bersih terus meningkat namun ROE-nya tetap kecil.
Apa yang ingin saya lihat?
ROE yang tinggi (> 15%) dan konsisten. Perkecualian untuk perusahaan turnaround yang biasanya ROE-nya meningkat secara bertahap.
2. Debt to Equity Ratio (DER)
ROE yang tinggi bisa saja ditopang oleh utang yang terlalu besar.
Dan saya tidak menghendaki itu.
Utang yang terlalu besar akan menimbulkan masalah ketika kondisi sedang kurang baik.
Apa yang ingin saya lihat?
DER < 1 dan bunganya tidak terlalu banyak memakan laba usaha.
3. Return on Retained Earnings (RORE)
Laba yang ditahan harus bisa memberikan peningkatan laba bersih yang memuaskan.
Jika tidak, sebaiknya laba bersih dibagikan sebagai dividen saja.
Apa yang ingin saya lihat?
RORE > 15% dan konsisten. Artinya, setiap penambahan laba ditahan akan memberikan kenaikan laba bersih setidaknya 15% dari itu.
4. Operating Cash Flow/ Net Income
Laba bersih akan lebih ‘berbunyi’ jika diiringi oleh bagusnya operating cash flow.
Artinya, perusahaan benar-benar mendapatkan cash segar dari operasionalnya.
Apa yang ingin saya lihat?
Dalam jangka panjang, OCF setidaknya sama dengan Net Income. Akan lebih baik jika lebih besar.
5. Gross Profit Margin (GPM)
GPM yang tinggi biasanya memberikan indikasi bahwa perusahaan memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaingnya.
Biasanya saya menggunakan GPM dan ROE historis sebagai indikasi awal adanya moat.
Apa yang ingin saya lihat?
Setidaknya GPM > 30% dan cenderung stabil meskipun kondisi bisnis sedang kurang baik.
6. Net Profit Margin (NPM)
NPM yang tinggi akan membuat perusahaan lebih stabil kinerjanya saat kondisi sedang tidak baik-baik saja.
Tentu saja NPM bisa sangat bervariasi antar industri. Ada beberapa industri yang memang NPM-nya cenderung rendah.
Apa yang ingin saya lihat?
Secara umum, NPM > 10% dan lebih tinggi dari kompetitornya.
Rasio-rasio tersebut saya gunakan untuk perusahaan secara umum. Bisa jadi pada beberapa kasus tidak saya gunakan atau saya akan menggunakan rasio lain yang lebih mewakili bisnisnya.
Yang perlu diingat, rasio adalah alat bantu dan tidak bisa kita gunakan secara tersendiri untuk menilai suatu perusahaan .
Kita tetap harus menggali lebih dalam agar bisa memahaminya.
$IHSG