Koefisien Beta adalah indikator yang sering digunakan oleh para manajer investasi dalam menghitung level risiko suatu pergerakan harga saham. Risiko muncul dari adanya volatilitas pergerakan harga suatu saham. Tingkat volatilitas suatu saham berbanding terbalik dengan tingkat likuiditas suatu saham. Koefisien Beta ini mengukur tingkat korelasi pergerakan saham dengan cakupan pasar keseluruhan yang sering disebut sebagai indeks. Berikut adalah saham yang cocok untuk dibeli menjelang window dressing 2023, yang memiliki koefisien beta mendekati 1, dan masih undervalue. Menariknya, tidak ada saham top bank disini.
[%lcVb%]

Recap Last Fundamental Analysis:
 [%sFgy%] [%YiyU%]
 [%zvUQ%] [%kWCa%]
 [%MKDm%] [%YXCI%]
 [%jgWQ%] [%vSiQ%]
 [%rGzX%] [%kkfx%]

Why do you still use Price-to-Earning Ratio incorect? [%ZPlj%]

Link Below:
[%uNtb%]

Koefisien Beta adalah indikator yang sering digunakan oleh para manajer investasi dalam menghitung level risiko suatu pergerakan harga saham. Risiko muncul dari adanya volatilitas pergerakan harga suatu saham. Tingkat volatilitas suatu saham berbanding terbalik dengan tingkat likuiditas suatu saham. Koefisien Beta ini mengukur tingkat korelasi pergerakan saham dengan cakupan pasar keseluruhan yang sering disebut sebagai indeks. Berikut adalah saham yang cocok untuk dibeli menjelang window dressing 2023, yang memiliki koefisien beta mendekati 1, dan masih undervalue. Menariknya, tidak ada saham top bank disini.
https://www.youtube.com/watch?v=xi_BcEUlPeU

Recap Last Fundamental Analysis:
 $PGAS https://youtu.be/C7z9FStF8ck
 $TLKM https://youtu.be/Tb--JvolrNk
 $ARTO https://youtu.be/ey2MyQ8dGzw
 $HMSP https://youtu.be/yEnN52Vn3HM
 $MNCN https://youtu.be/kJgEE0TJ9t8

Why do you still use Price-to-Earning Ratio incorect? https://youtu.be/YiTk8mvQwoc

Link Below:
https://www.youtube.com/watch?v=xi_BcEUlPeU