Rangkuman sementara dari buku Buku Psychology of Money
hadiah dari $ITMG mainia om @robertgunawankeren

Psychology of Money adalah buku karangan Morgan Housel,

Membahas tentang kecenderungan manusia dalam mengelola uang, dengan pendekatan psikologis. karena selama ini bahasan tentang mengelola uang lebih banyak menggunakan pendekatan teknis dan teori. juga membahas tentang keberuntungan dan resiko, beda kaya (rich) dengan kaya (wealth), teori ekonomi perilaku, serta peristiwa perekonomian dunia yang melahirkan psikologi konsumen modern.

beberapa mindset tentang uang yang menurut Morgan lebih mengandalkan psikologi dari pada pengetahuan teknis tentang uang.

1. Mendapatkan uang adalah satu hal, menyimpan uang adalah hal lain. Menurut Morgan, untuk bisa tetap kaya dan berhasil menyimpan uang, kamu perlu kerendahan hati dan paranoia (rasa takut) kehilangan atas apa yang sudah didapat. Dengan kata lain, hidup hemat.

2. Kekayaan (wealth) adalah apa yang tidak terlihat. Yaitu, aset yang masih tersimpan atau harta yang masih belum ditentukan untuk membeli sesuatu. Morgan mendefinisikan kekayaan (wealth) dengan penumpukan dan tidak berlebihan dalam membelanjakan uang.

3. Kita perlu meyakinkan diri untuk menabung. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi impulsif sesaat dan acuh terhadap pandangan orang lain. Karena kita tidak melulu harus mengikuti tren. Tidak perlu alasan tertentu untuk menabung. Menabunglah sebagai safety net dan jangan diganggu apabila tidak diperlukan

Waktu adalah Kunci dan Morgan Housel menyimpulkan bahwa keahlian Buffet memang investasi, tapi rahasia sebenarnya adalah penumpukan dana dan kuncinya adalah “waktu”.

Para ahli ekonomi menemukan bahwa keputusan berinvestasi seseorang sangat terikat dengan pengalaman di generasinya. Misalnya saja, seseorang yang tumbuh dewasa ketika inflasi sedang tinggi, akan menginvestasikan lebih sedikit uang di obligasi. Sedangkan seseorang yang tumbuh dewasa ketika pasar saham kuat, akan lebih condong menginvestasikan uangnya lebih banyak di pasar saham.

Ada beberapa poin yang bisa jadi mindset baru dalam melakukan investasi, yaitu:

1. Kurangi fokus mempelajari individu tertentu karena kita cenderung mempelajari contoh yang ekstrem. Misalnya saja, mempelajari CEO Warren Buffet atau investor sukses lainnya yang berhasil dengan berbagai macam kompleksitas dan keberuntungannya. Sebab, keberuntungan tidak dapat ditiru.
Sebagai gantinya, cukup pelajari pola umum keberhasilan dan kegagalan yang ia alami. Semakin umum polanya, semakin mudah untuk diterapkan dalam berinvestasi.

2. Keberuntungan dan risiko adalah dua sisi koin yang sama. Risiko dalam berinvestasi sudah menjadi bagian yang harus dihadapi saat mencoba belajar mengenai cara terbaik mengelola uang.

3. Penting untuk mengetahui kapan merasa “cukup”. Kamu harus tahu kapan waktunya untuk berhenti mengambil risiko yang tidak sepadan dengan hasilnya.

4. Tidak ada yang gratis, sebagian barang hanya “tidak tertera” harganya. Pandang naik-turun investasi sebagai biaya yang harus dibayar, bukan denda yang memberatkan.

5. Keberhasilan sebagai investor akan ditentukan oleh bagaimana cara kamu dalam menanggapi momen menguntungkan yang bisa melipatgandakan nilai investasi masa depan.

6. Terapkan strategi keuangan yang bisa membuat kamu tetap tidur nyenyak di malam hari. Bangun hubungan emosi yang sehat dengan investasi agar tidak menjadi beban pikiran di tengah ketidakpastian masa depan dan prakiraan ekonomi. Dan mendapatkan kendali atas waktu adalah salah satu kunci kebahagiaan yang bisa dicapai.

Morgan menyatakan bahwa tidak ada kebenaran universal dalam keuangan. Yang ada adalah strategi yang ampuh untuk sebagian orang, dan mungkin tidak bagi sebagian yang lain.

Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Morgan tidak mengejar kekayaan. Ia berpegang pada apa yang dikatakan oleh Charlie Munger, “Saya tak ingin jadi kaya. Saya hanya ingin jadi mandiri.” Karena itu, ia tidak begitu tertarik untuk mengejar hasil terbesar atau menjaminkan aset untuk hidup semewah mungkin. Ia lebih menyukai menabung tanpa tujuan tertentu, dan membiarkan waktu menggandakan nilainya.

2. Morgan menghentikan kenaikan standar dan gaya hidup, meskipun pendapatannya mulai meningkat. Ia menabung dan menginvestasikan sisa uangnya sebagai gantinya.

3. Setiap kali menerima gaji, Morgan dan istrinya menginvestasikan uang tersebut ke dalam reksadana indeks (kombinasi saham AS dan Internasional). Namun, tidak ada sasaran tertentu dan jumlahnya berasal dari sisa pendapatan setelah dibelanjakan. Mereka juga mempersiapkan dana pensiun dan biaya kuliah anak-anaknya dengan reksadana yang sama.

Morgan memberikan pandangan dan sarannya terkait investasi. Menurutnya, setiap investor sebaiknya memilih strategi yang berpeluang paling besar berhasil mencapai tujuannya. Baik itu investasi reksadana indeks, saham, atau instrumen keuangan lainnya perlu disesuaikan dengan keadaan dan tujuan keuangan masing masing

“Dapat mengontrol waktumu sendiri adalah dividen tertinggi yang dapat diberikan oleh uang.”

$SIDO $TINS $INCO $DKFT

Read more...

1/2

testes
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy