Bikin Screener yukk pakai fasilitas @stockbit Screener
Judulnya Murah Meriah Gigi Graham
Keystat komponen yang digunakan :
✔️ EV to EBITDA (TTM)
EV to EBITDA adalah singkatan dari enterprise value to EBITDA (earning earning before interest tax, depreciation, and amortization) adalah rasio valuasi yang digunakan untuk menilai mahal murahnya suatu perusahaan berdasarkan kemampuannya menghasilkan laba usaha atau kas operasi. Rasio EV/EBITDA yang kecil mengindikasikan bahwa perusahaan masih murah pada harga saham saat ini. Tingginya rendahnya rasio EV/EBITDA ditentukan dengan membandingkannya dengan EV/EBITDA perusahaan lain atau EV/EBITDA sektor/pasar yang sesuai untuk dijadikan perbandingan. Tinggi rendahnya rasio EV/EBITDA berbeda antara jenis industri yang satu dengan industri yang lain.
✔️ P/NCAV
P/NCAV adalah rasio yang membandingkan harga saham dengan nilai Aset lancar (NCAV) perlembar saham setelah dikurangi total kewajibannya. Sedangkan Net Current Asset Value (NCAV) adalah rasio yang dibuat oleh Benjamin Graham untuk menentukan apakah sebuah perusahaan diperdagangkan pada harga wajar.
P/NCAV = Price / NCAV
NCAV = (Current Asset - Total Liabilities) / Share Outstanding
Menurut Graham, investor akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika berinvestasi di perusahaan dimana harga saham tidak lebih dari 67% dari NCAV per share. Nilai P/NCAV < 1 menunjukkan bahwa harga saham masih termasuk murah atau undervalued.
investor defensif sebaiknya membeli saham maksimum 0.75 NCAV dan jika anda adalah investor agresif sebaiknya membeli saham maksimum 1.2 NCAV.
✔️ Market Cap
Kapitalisasi pasar atau market cap adalah sebuah ukuran yang didasarkan pada nilai agregat suatu perusahaan. Market cap didapatkan dari total pengalian jumlah outstanding shares (saham) perusahaan yang beredar dengan harga satu lembar saham di pasaran.
Market Cap = Total Saham yang Beredar x Harga per Lembar Saham
BEI atau Bursa Efek Indonesia telah membaginya menjadi tiga kelompok skal market cap. Berikut penjelasannya.
1. First Liner (Blue Chip)
Istilah ini pasti sudah sering terdengar di telinga investor atau bagi Anda yang sedang mempelajari dunia investasi. Blue chip atau saham kapitalisasi besar, nilai market cap adalah Rp10 triliun atau diatasnya.
Jenis perusahaan ini memiliki profil risiko yang lebih konservatif sehingga banyak dipilih oleh para investor untuk menanamkan modal. Lebih dari itu, perusahaan blue chip juga rajin membagikan dividen kepada para investor.
2. Second Liner
Second liner atau middle caps adalah perusahaan yang memiliki nilai market cap antara Rp1 triliun - Rp10 triliun. Meski tak sebesar blue chip, namun perusahaan ini juga memiliki fundamental yang bagus dan layak dimasukkan dalam portofolio investasi.
3. Third Liner
Perusahaan pada third liner memiliki nilai paling kecil dibawah Rp1 triliun. Pergerakan harga saham pada perusahaan kategori ini lebih mudah. Hal ini dipengaruhi oleh harga murah dan mudah dimainkan oleh bandar.
✔️ Enterprise value
adalah nilai keseluruhan yang dimiliki oleh perusahaan dengan memperhitungkan market cap milik perusahaan tersebut. perhitungan yang lebih kompleks dari kapitalisasi pasar.
karena bukan hanya melihat kapitalisasi pasar saja, melainkan juga utang perusahaan beserta kas yang dimilikinya.
Fungsi Enterprise Value
Enterprise value memiliki beberapa fungsi penting dalam kegiatan yang berkaitan dengan investasi maupun akuisisi. Adapun fungsi enterprise value adalah sebagai berikut.
1. Menunjukkan Kinerja Perusahaan
Perhitungan enterprise value dapat menunjukkan nilai rasio keuangan suatu perusahaan. investor dapat mengetahui seperti apa kinerja dari perusahaan yang ditargetkannya tersebut.
2. Menginformasikan tentang Utang dan Kas
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utang dengan baik.
3. Memudahkan Penentuan Nilai untuk Akuisisi
Ketika investor berbentuk badan usaha hendak melakukan akuisisi terhadap perusahaan lainnya, maka penting untuk mengetahui enterprise value target. karena akan lebih mudah mengukur berapa jumlah modal yang dibutuhkan untuk mengakuisisinya.
4. Membantu Menetralkan Risiko
Enterprise value digunakan sebagai pembanding ketika memperhitungkan struktur permodalan yang berbeda.
✔️ Earning per share (EPS)
adalah laba bersih perusahaan dibagi jumlah saham beredar –tidak termasuk treasury stock. Laba bersih per saham mencerminkan bagian laba bersih untuk pemegang 1 lembar saham suatu perusahaan.
✔️PE (Price To Earning Ratio)
adalah suatu rasio dalam analisis fundamental yang menggambarkan seberapa besar investor menilai/menghargai suatu saham dilihat dari segi laba bersih per sahamnya (EPS).
Untuk mengukur apakah suatu saham murah atau mahal maka perlu membandingkannya dengan perusahaan yang berada pada industri yang sama. PE suatu saham yang kecil dibanding industrinya menandakan bahwa saham tersebut masih diperdagangkan pada harga yang murah (Undervalue).
===============================================================
Markibut " Mari Kita Buat Screneernya "
⭐ P/NCAV > 0 dan P/NCAV < 1.2
⭐ EV to EBITDA (TTM) > 0
⭐ Average (RoE 5 yr) > 10
⭐ Current PE Ratio (TTM) > 0 dan Current PE Ratio (TTM) < 13
⭐ EPS (TTM) > 3
⭐ Market Cap < 5 x Enterprise Value
==============================================================
Hasilnya :
Symbol $ IGAR SLIS $WEGE MNCN $BMSR $UNIC
******
Tapi hasilnya gak bisa langsung di BUY ya. lihat TA juga dan cek LK juga,,
1/2