5 Mindset Investasi yang perlu diingat
=================================
1. Dibalik semua saham ada bisnis riil. Kebanyakan orang dibursa saham melihat saham hanya sebagai ticker harga yang naik dan turun. Apakah mereka salah? Ya tidak juga, karena kebanyakan merupakan short-term trader. Yang salah itu biasa cara mereka "mempromosikan" saham tersebut. "Saham ini bakal naik karena pemiliknya saudara kandung cawapres", "Saham ini bakal naik karena lahan total mereka sekian hektar sekian hektar", "Saham ini bakal naik karena investor A mau masuk", "Saham ini bakal naik karena dapat proyek sekian triliyun sampai 45 tahun mendatang, etc etc. Mereka mempromosikannya dengan alasan fundamental, seolah-olah fundamentalnya akan berubah drastis, padahal belum tentu. Pemain baru tentu akan terkecoh dan termakan omongan-omongan tersebut, apalagi jika pemain tersebut hanya pasrah ikut omongan ketua grup saham. Biasa grup saham ketuanya pasti punya gelar finance aneh-aneh, biar kesannya hebat. tapi gelar tinggi-tinggi cuma dipakai buat memvaluasi saham yang rugi dan overvalue seolah-olah sudah pasti mempunyai masa depan yang cerah dan masih murah. contohlah di sektor ecommerce dan bank digital, berapa banyak yang "mempromosikan" pakai embel-embel masa depan? isinya ya orang-orang title finance semua itu. baiknya lihatlah bisnis dibaliknya, apakah profitable atau tidak. Berapa net aset yang dimiliki perusahaan sekarang dibandingkan utangnya? masa depan tidak ada yang tahu, tapi masa lalu bisa menceritakan banyak hal.
2. Kita adalah investor PASIF. Perusahaan itu bukan kita yang bangun, bukan kita yang urus. Kecuali kita akuisisi kepemilikan 50% lebih, kemungkinan besar kita tidak bisa apa-apa untuk memperbaiki perusahaan tersebut. Maka dari itu pilihlah perusahaan yang manajemennya hebat dan berintegritas, dan care terhadap investor minoritasnya. Banyak yang bilang coba mereka berinvestasi pada saham amazon dulu, maka mereka sekarang sudah kaya. Memang ada benarnya, tapi mereka sebenarnya kaya itu dari orang lain bukan karena Amazon. Amazon tidak pernah membagikan dividend, itu berarti mereka sebenarnya tidak care dengan investor minoritas. Masa bertahun-tahun tidak bagi dividend? Kalian mau punya bisnis bertahun-tahun tidak pernah bagi dividend kalau sahamnya tidak bisa dijual kembali? tentu tidak. Bagi saya perusahaan yang bisa untung selama bertahun-tahun tapi tidak rajin bagi dividend adalah contoh management yang tidak care pada shareholder minoritas. Bagi saya tidak perlu bagi banyak, tapi masa tidak pernah sekalipun? Saya jadi investor pasif bisnis dengan teman saya aja tahun pertama dia sudah bisa bagi dividend. Sekarang untuk saham-saham yang tidak pernah membagi dividen saya hanya cari momentum jangka pendek saja, untuk jangka panjang dividen itu perlu.
3. Bursa saham adalah tempat mencari uang. Semua orang di bursa saham pasti tujuannya adalah mencari uang. Perusahaan IPO jelas cari uang. Broker kasih rekomendasi ini itu, cari uang juga karena semakin banyak kita bertransaksi semakin banyak fee yang mereka dapatkan. Orang-orang bikin komunitas saham juga cari uang, jualan membership, rekomendasi yang ditawarkan bisa jadi juga dari sekuritas-sekuritas yang rajin mempromosikan komunitas tersebut agar saham-saham mereka (apalagi saham yang mereka IPO kan) naik. Stockbitter yang rajin posting setiap hari sampai 8 9 post ya tujuannya juga agar saham yang dia hold dibeli orang-orang agar naik harganya. Semua orang, termasuk saya. walau saya juga ga tahu saya bisa dapat uang apa dengan bikin postingan seperti ini wkwkwk. Jadi selalu approach setiap informasi dengan a bit skepticism.
4. Lebih baik kelewatan kesempatan daripada masuk jurang. Apa kalian pernah rugi banyak pada suatu saham yang kalian pegang? Kalau tidak pernah maka bersyukurlah kalian. Beruntungnya saya pun tidak pernah, dan tidak berniat untuk merasakan hal tersebut. Apakah saya pernah rugi? Sering. Tapi bersyukurnya adalah saya selalu bisa keluar sebelum rugi besar. Dan lebih untungnya lagi saya selalu diberkati sehingga sekalinya untung bisa menutupi rugi-rugi yang sebelumnya hingga berkali-kali lipat. I mean that's all in investing. When you are wrong, make sure you lose little and when you win make sure you win big. Bahkan seorang Warren Buffett pun bisa salah dan cutloss, jadi jangan berkecil hati ketika engkau salah dan buatlah keputusan secepat mungkin. misal saham bank digital yang sudah turun 80% lebih dari puncaknya itu kan bukan turun 80% dalam 1-2 hari kan? Kalau kalian takut cutloss karena -5%, -10%, sebaiknya jangan berinvestasi. cutloss yang saya maksud disini adalah karena salah penilaian secara fundamental, bukan karena harga turun semata. contoh salah satu kesalahan saya yaitu di saham Krakatau Steel. Pertama saya masuk karena ceritanya mereka mau aksi korporasi dan memang saat itu Krakatau Steel LK membaik jauh dibanding secara historis. Namun ketika Direktur yang berhasil membawa KS tersebut turn-around mau keluar, saya ragu-ragu mau keluar atau tidak. aksi korporasi yang dijanjikan tidak juga kunjung datang dan LK semakin memburuk. Untungnya kalau tidak salah ingat saya waktu itu posisi masih profit tipis, sehingga masih selamat. Tugas kita itu bukan mecari potential gain setinggi-tingginya. Tugas kita adalah mengukur risk agar tidak jatuh ke jurang, karena sekali jatuh ke jurang itu susah sekali bangkitnya. Jika kita kelewatan kesempatan, janganlah FOMO. bursa saham itu penuh dengan kesempatan. seperti kata Warren Buffett, berinvestasi itu seperti bermain baseball tanpa strike out, jadi cukup pukul bola yang kita yakin kena dan usahakan itu agar homerun.
5. Profit itu anugrah. Segala profit yang kita dapatkan dari bursa saham itu anugrah, harus disyukuri. Jangan iri pada profit orang lain. Profit yang kita dapatkan itu apakah karena kita kerja keras? tidak, yang kerja kan manajemen dan pegawai perusahaan tersebut. kita hanya menunggu dividen dan menunggu harga saham perusahaan tersebut naik. enak gak? enaklah. Buat saya, saham itu totally pasif. Semua profit harus disyukuri, rugi tidak perlu terlalu disesali. selama kita ingat dan mempraktekan poin 1-4, mudah-mudahan kita terhindar dari jurang dan konsisten mendapatkan profit seiring perjalanan investasi kita.
janganlah mudah terseret euforia dan kegilaan market, sebagai investor kita harus dapat memisahkan diri dari hal-hal tersebut. masa bodo kita dibilang bodoh kek, mau dibilang salah kek, mau dibilang kapan kayanya, dan sebagainya. jika kita mengejar euforia market kita hanya akan maju 3 langkah mundur 4 langkah. melangkahlah dengan perlahan tapi pasti.
the turtle wins the race.