Kenapa indeks saham dunia turun beberapa hari ini?
Beberapa hari ini IHSG turun lumayan dalam. Bukan hanya IHSG, indeks saham berbagai negara juga sama2 turun. Penyebabnya jelas faktor global, karena seluruh dunia kena.
Hampir pasti, penyebabnya adalah yield treasury bond Amerika yg beberapa hari ini naik sampai hampir ke 5%, ATH 10 tahun terakhir. Ketika yield naik, banyak yg memindahkan dana dari saham ke US treasury bond. Bukan cuma di Amerika, dana yg berputar di negara2 lain juga pada masuk ke AS utk menikmati yield tinggi ini. Makanya asing jualan terus bbrp hari ini. Makanya Rupiah melemah terus terhadap USD (aliran dana keluar dari Indo menuju AS berarti melemahkan Rp dan menguatkan $). Makanya kemarin BI naikkan suku bunga utk mencegah Rp melemah lebih dalam lagi. Kenaikan suku bunga BI kemudian juga turut memberi andil menurunkan IHSG.
Kenapa yield treasury bond AS naik?
Utk memahami hal ini, harus jelas dulu apa itu yield, dan hubungannya dengan harga bond (obligasi). Misal ada obligasi yg bunganya $10 per tahun (istilahnya kupon). Mr. A beli obligasi ini waktu harganya $100. Bagi Mr. A, imbal hasil dari obligasi ini adalah $10/$100 = 10%. Inilah yg disebut yield. Harga obligasi ini bisa naik bisa turun. Seperti saham. Tergantung supply dan demand. Misal tahun depan demand atas obligasi ini naik sehingga harganya jadi $120. Mr. B yg membeli ketika harga obligasi $120 tetap dapat bunga $10, yg berarti Mr. B dapay yield $10/$120 = 8.3%. Sebaliknya ketika harga obligasi hanya $80, yg beli obligasi saat itu dapat yield $10/80 = 12.5%.
kalau sekarang yield US treasury naik, berarti harganya lagi turun. Kenapa harganya turun? Karena supply dan demand. Keadaan terakhir2 ini sbb
1. Banyak negara dunia mengurangi cadangan devisa dalam bentuk USD, diganti ke bentuk lain (gold/EUR/YEN/dll). Karena melihat AS tidak segan2 bekukan simpanan Rusia dalam USD. Terutama China, kalau sampai konflik dengan AS, lalu AS bekukan cadangan USD punya China, kan repot. Cadangan USD ini disimpan dalam bentuk US treasury, jadi banyak negara pada jual US treasury mereka. Supply naik
2. Dari tahun ke tahun defisit fiskal AS terus naik. Lebih besar pengeluaran dari pemasukan. Selisihnya ditambal pakai hutang melalui jualan treasury bond. Tahun ini AS jualan banyak sekali treasury bond. Supply naik
3. Akhir2 ini data ekonomi AS bagus2. Mulai dari tingkat pengangguran, pertumbuhan ekonomi, output manufaktur, dll. Tapi justru kalau ekonomi bagus gini, inflasi dutakutkan tidak akan turun2 (walaupun ada data yg menunjukkan bahwa seharusnya inflasi AS sudah normal). Akibatnya, kemungkinan masih lama Fed akan turunkan suku bunga. Yield treasury itu pergerakannya mengikuti suku bunga.
4. Dulu tiap kali AS jual treasury bond, pasti banyak yg beli. Terutama negara2 utk cadangan devisa. Dan karena dianggap treasury bond AS ini aman sekali, nggak mungkin AS bangkrut. Tapi kali ini beda. negara2 malah kurangi kepemilikan US treasury bond. Orang juga mulai hilang anggapan bahwa treasury bond AS itu tidak berisiko, karena melihat hutang AS yg makin besar, defisit fiskal yg makin besar, dan beberapa kali drama government shut down karena tingkat hutang melebihi ambang yg ditetapkan. Demand turun.
Dilihat dari akar masalahnya, kelihatannya yield US treasury masih akan tinggi utk bbrp wkt ke depan. Sehingga negative utk saham. Bagaimana sebaiknya kita menyikapi fenomena ini?
Kalau saya, saya tetap all in. Tidak akan jual dulu. Kalau minggu lalu sy tau IHSG akan turun, ya tentu saya jual dulu. Tapi ini sudah kejadian, ya ditahan. Karena naiknya yield ini tidak berpengaruh ke nilai intrinsic saham. Apakah treasury yield naik menyebabkan sumur minyak MEDC buntu? Menyebabkan alat berat UNTR tidak laku? Menyebabkan kapal TPMA dan SMDR tenggelam? Menyebabkan batu bara ITMG susah dikeruk? Kan tidak. Ibaratnya begini:
Di suatu lapangan, ada kios es teh dan kios es teler durian. Es teh harganya Rp.3,500 es teler durian harganya Rp.25,000. Kita biasa beli es teler durian. Karena menurut kita es teh itu rasanya gitu2 aja, kurang nendang. Beda dengan es teler durian, yg pakai durian Thailand, mantap bgt. Suatu hari, entah kenapa kios es teh menurunkan harga jadi Rp. 1,500. Org2 yg biasa beli es teler bbrp jadi pindah beli es teh. Es teler jadi tidak laku. Daripada barang tidak laku dan harus dibuang, kios es teler turunkan harga. Sekarang jadi Rp.15,000.
"Mbak, kenapa kok harganya turun jadi 15,000?"
"Iya Mas, daripada tidak laku, saya turunkan harganya. Tapi isinya sama saja kok Mas"
"Sama persis ya, kayak biasanya?"
"Iya, sama persis. Nggak beda sama sekali. Bahannya sama, takarannya sama, rasanya sama, Mbak nya yg jual juga sama kok"
"Ya sudah saya beli 2 kalo gitu"
Bukankah itu reaksi kita yg masuk akal? Masa jawabnya "Waduh, maaf Mbak, kalau harganya turun saya malah nggak jadi beli".
Kecuali kalau harga turun karena nilai intrinsiknya turun.
"Mbak, kenapa kok harganya turun jadi 15,000?"
"Iya Mas, hari ini nggak pakai durian. Es teler biasa. Tukang duriannya nggak kirim"
"Waduh Mbak, di sebelah rumah saya es teler kalau nggak pakai durian cuma Rp 10 ribu"
Kalau ini bener.
Semoga bermanfaat 馃檪
$IHSG $MEDC $UNTR $ABMM $SMDR