Investment Plan Canvas
Sudah 1,5 bulan saya menerapkan metode analisis kualitatif dengan 3 Canvas. Metode yang saya kembangkan sendiri ini dapat dilihat pada link https://stockbit.com/post/12178099
Namun ternyata ada 1 poin lagi yang sangat penting, Dan ini baru saya sadari setelah nyangkut dan Avg down di saham PJAA. Itu adalah Investment Plan Canvas.
Sama dengan yang lain, canvas ini terdiri dari 9 blok. Berikut penjelasannya.
1. Valuasi
Semua dimulai dengan menghitung valuasi, yaitu mempertimbangkan indikator : PE, PBV, ROE, Capex dan FCF, Estimasi EPS, Growth EPS, Growth BV, AEPD, DY, DER, Utang Berbunga. Di blok ini juga menghitung nilai wajar atau nilai interinstik saham. Nilai interinstik bisa berbeda untuk setiap investor, karena sifatnya personal.
2. Margin Of Safety
Setelah didapat nilai interinstik, lalu menghitung Margin of Safety. MOS adalah selisih harga pasar dengan nilai interinstik. Rumusnya adalah Harga pembelian = nilai interinstik x (100% - MOS yang ditetapkan).
3. Risiko
Setelah itu, mengidentifikasi semua risiko yang dapat terjadi, bagaimana dampaknya terhadap perusahaan, hingga interval harga pembelian. (Risiko itu datang dari harga pembelian – LKH)
4. Behavioral Finance
Setelah daftar risiko dibuat, kemudian mengidentifikasi Behavioral Finance atau yang biasa disebut psikologis investasi. Setiap orang memiliki kecenderungan Behavioral nya masing-masing. Behavioral akan makin terasah seiring bertambahnya jam terbang di pasar modal - @kis4ros .
5. Buy Plan
Ketika sudah memahami 4 blok diatas, terutama bagaimana valuasi, harga wajar saham serta berapa MOS nya, kita semakin mudah untuk menentukan titik Buy Plan terbaik. Di blok ini juga perlu melibatkan analisis teknikal sederhana (kalau saya order block dan demand/supply area). Siapkan rencana di titik mana akan melakukan avg down atau avg up. Dan yang tak kalah penting, anda sanggup “Berapa Banyak dan Berapa Lama - @kis4ros” untuk hold saham tersebut?
6. Moat Perusahaan
Beralih ke sisi kiri, melakukan identifikasi Moat atau keunggulan kompetitif perusahaan. Apakah perusahaan merupakan market leader atau following? Bagaimana persentase topline dan bottom line perusahaan (rasio profitabilitas)? Apakah perusahaan memiliki pricing power, atau price taker (misalnya saham komoditas)?
7. Industri & Kompetitor
Setelah memahami moat perusahaan, berikutnya adalah analisis industri dan Kompetitor. Seperti apa tren industrinya? Apakah ada siklusnya (missal komoditas)? Siapa saja kompetitornya? Berapa market share perusahaan? Seberapa kaut barrier jika ada pemain baru yang masuk? Fase industri sedang introduction, growth, mature atau decline?
8. Gain Prospect
Setelah memahami moat, industry dan competitor, tentukan tren keuangan dan pertumbuhan perusahaan. Apakah tumbuh, stagnan ataupun turun. Hitung proyeksi revenue dan EPS di masa depan (bisa kuartal atau tahun). Hitung juga potensi dividennya. Apakah owners earning 1-5 tahun terakhir menjanjikan?
Seberapa besar capex yang dikeluarkan untuk meningkatkan earning di masa depan?
9. Sell Plan
Terakhir. Tentukan kapan harus Taking Profit ataupun Cutloss. Di blok ini pun saya menggunakan sedikit analisis teknikal seperti di buy plan. Jika Taking Profit maka hitung potensi capital gain yg akan didapat. Jika cutloss, hitung syarat-syarat atau kondisi yang mengharuskan cutloss.
Setelah saya melakukan analisis komprehensif (4 canvas + analisis kuantitatif excel) di suatu emiten, saya pun bisa makin percaya diri dengan analisa pribadi dan makin kuat menghadapi price action yang terjadi di market.
Namun kelemahannya dari analisis komprehensif adalah membutuhkan waktu yang sangat lama. Saya sendiri membutuhkan waktu 1 bulan. Dan target saya saat ini adalah mempersingkat waktu tersebut menjadi 2 minggu.
Berikut adalah Investment Plan Canvas dan contoh penerapannya dalam saham $PJAA.
Random tag: $BREN $PGEO $ADRO $WIIM
1/4