Berdamai dengan risiko
Risiko akan selalu menemani kita saat berinvestasi saham. Oleh karenanya, penentuan takaran paparan portfolio terhadap potensi imbal hasil dan risiko menjadi hal yang kritikal.
Ada banyak sekali risiko yang menyertai perjalanan investasi kita, misalnya:
- Salah dalam memilih saham.
- Kinerja bisnis perusahaan tidak sesuai harapan.
- Risiko sistemik ketika ekonomi dan pasar secara keseluruhan anjlok.
- Ketidakstabilan emosi saat berinvestasi sehingga mengambil keputusan yang salah.
Tentu saja masih banyak risiko lainnya yang bisa mengisi daftar tersebut.
Biasanya saya akan mengidentifikasi apa saja risikonya dan kemudian berusaha untuk mengambil langkah untuk meminimalkannya.
Yang saya percaya, jika kita sudah dapat mengelola risiko dengan baik, return akan mengikuti.
Setiap orang sangat mungkin terpapar oleh risiko yang berbeda meskipun membeli saham yang sama dengan orang lain sehingga hasil investasinya pun bisa berbeda-beda.
Misalnya, seseorang yang bisa bersabar menghadapi fluktuasi harga yang tinggi dalam jangka pendek bisa jadi return yang didapatkan akan berbeda dengan orang yang sangat terpengaruh emosinya oleh fluktuasi tersebut.
Artinya, selain mengelola risiko yang timbul dari saham itu sendiri, kita juga harus bisa mengelola risiko yang timbul dari diri kita sendiri.
Yang jelas, risiko terbesar adalah risiko yang tidak terkalkulasi dengan baik.
$IHSG