CUAN INSTAN DARI MOMENTUM RILIS LK Q3
=======================================
Selamat malam sobat bursa,
Gelombang rilis Laporan Keuangan (LK) Triwulan 3 2023 sudah dimulai. Dimulai dengan $DOOH, $EAST, lalu $PJAA dan segera menyusul emiten yang lainnya.
Rilis LK seringkali diikuti dengan price action. Bisa terjun, datar, atau to the moon — tergantung kinerja yang tercermin dalam LK tersebut.
Saya akan share metode saya dalam memanfaatkan momen rilis LK. Here we go!
PLATFORM/MEDIA
=================
1. KONTAN X BISNIS INDONESIA
Kalau Anda niat mencari cuan, segera langganan salah satu dari dua media tersebut. Bisa versi cetak, maupun digital.
Beberapa emiten mempublish terlebih dahulu LK nya di media massa, sebelum kemudian diunggah di laman BEI.
Bisa karena kebijakan korporasi, bisa juga karena admin BEI lelet dalam mengupload LK yang sudah disubmit.
Kalau Anda rutin baca media ini setiap pagi sebelum market buka, dan LK emiten tersebut belum rilis di BEI, maka Anda bisa melakukan action lebih dulu, baik antri jual maupun beli.
2. WEBSITE BEI
Beralamat di https://cutt.ly/VwmZ595G, ini adalah sumber primer rilis LK semua emiten. Meskipun emiten sudah rilis di platform apapun, tetap wajib rilis disini.
Untuk Anda yang sibuk bekerja, cukup cari di menu “Berita” lalu “Pengumuman”. Baca judul saja dari jam penutupan market hingga jelang pembukaan market the next day (16.00 sd 09.00 WIB). Kalau ada Laporan Keuangan Interim Q3 silahkan dibuka.
Cara lain, masuk di menu “Perusahaan Tercatat” lalu ke “Laporan Keuangan dan Tahunan”, lalu ubah kuartal “Periode” menjadi Triwulan 3.
HOW TO READ LK (SIMPLIFIED)
============================
Untuk pemula, beberapa hal yang perlu Anda perhatikan adalah:
1. Angka yang tertera di LK Q3 adalah AKUMULASI dari Q1 + Q2 + Q3.
Jadi BUKAN hasil selama bulan Juli sd September saja. Salah memahami ini dapat berakibat fatal.
Jadi bagaimana cara mengetahui hasil Juli sd September saja? Cara mudah: cek di Keystats-nya @stockbit. Disitu ada laba per kuartal. Cara lain? Cek di RTI untuk EPS per kuartal.
Masalahnya, kalau rilisnya dari koran yg belum diupload di BEI. Atau bener bener fresh from BEI sehingga sekuritas belum mengupdate datanya, maka Anda perlu extra effort untuk ribet sedikit: Jumlahkan Q1 + Q2 lalu hasilnya dikurangkan dengan LK Q3.
2. Mengapa harus tahu hasil Q3 (Juli-September)? Kenapa tidak Januari-September?
Karena market sudah merespons di setiap rilis LK pada kuartal sebelumnya. Jadi harga yang Anda lihat sekarang adalah harga yang sudah terkoreksi/apresiasi sesuai kinerja kuartal sebelumnya.
⚠️ HATI-HATI ⚠️
Kadangkala, rilis media sering menyesatkan. Misalnya:
Hebat! Laba PT. Awur-Awur Internasional Naik 1000% di Kuartal 3 2023!
Bisa jadi pada LK Q2, laba emiten tersebut sudah naik 2000%. Tapi justru di bulan Juli-September labanya malah turun -1000% sehingga kalo diakumulasi menjadi 1000%.
Saat rilis LK Q2 market telah merespons sehingga harganya meroket hingga 200% sejak LK Q2 rilis. Inilah pentingnya mengetahui hasil Juli-September saja.
Oiya, bisa juga sebaliknya ya. Jurnalis menulis laba anjlok, tapi ternyata untuk Juli-September malah naik signifikan.
Wartawan juga manusia Bung. Layaknya semua pekerjaan, selalu ada human error.
3. Laba vs Laba per Saham (EPS)?
Keduanya penting.
Kalau Anda hanya melihat EPS saja, bisa jadi Anda salah merespons.
Bisa jadi EPS turun tapi sebetulnya labanya meningkat pesat. Hal ini karena faktor dilusi dari penambahan jumlah saham karena IPO, right issue, stock split, atau private placement.
4. Top Line vs Bottom Line
Pada umumnya, pendapatan turun tidak masalah. Selama labanya naik. Ini artinya ada efisiensi kinerja.
Waspadai apabila pendapatan naik tapi laba turun. Apakah karena kinerja turun atau ada beban yang bersifat one-off atau insidental. Misalnya ketika $ANTM mencadangkan pembayaran hasil putusan pengadilan terkait sengketa pembelian emas.
Vice versa, perhatikan juga pendapatan yang bersifat one off.
5. Price action sebelum rilis LK
Insiders adalah musuh bersama ritel. Seringkali harga suatu saham sudah naik tinggi jelang rilis LK. Bisa karena ada orang dalam yang tahu lebih dulu, atau bisa juga karena ekspektasi market atas informasi publik yang sudah tersebar sebelumnya.
Meskipun EPS naik tinggi, tapi emiten tersebut sudah terapresiasi tak kalah tinggi jelang rilis LK, maka kemungkinan take profit juga tinggi.
Biasanya saya memeriksa price action selama seminggu dan sebulan, kalau hanya naik di kisaran 1-5% maka masih oke masuk bila EPS naik +30% atau lebih.
Nah ini yang oke dari @stockbit. Chart akan menunjukkan persentase kenaikan/penurunan harga pada periode yang dipilih. Di aplikasi ritel sebelah dan di RTI tidak ada.
6. Haka vs Haka 10 Tik
Kalau nanti Anda mendapati emiten dengan kinerja Q3 yang superrrrrrmewah, EPS menjulang tinggi baik YoY maupun QoQ, tapi harganya belum terapresiasi dalam seminggu atau sebulan terakhir, maka haka saja tidak cukup.
Praktekkan jurus haka 10 tik atau sepuluh harga di atas harga penutupan hari sebelumnya.
Anda bisa tanyakan pada mereka yang haka $PJAA kemarin, apakah dapat barang? Hehe.
Tentu saja tidak semua harus di haka 10 tik. Perhatikan seberapa signifikan kenaikan kinerja vs price actionnya.
Kalau saya bagaimana? Saya cukup baca stream para stockbitor secara random untuk dapat sentimennya.
Disinilah seninya berinvestasi hehe.
7. Fundamental
PBV, PER, DY tetap penting ya sebagai variabel yang perlu dipertimbangkan.
BTW, emiten Apa yang paling Anda tunggu LK Q3 nya?
Sekian dulu semoga bermanfaat.
Salam,
DYOR