MEMAHAMI FDR/LDR DAN KPMM/CAR Perbankan.

Pertanyaan bagus dari tulisan sy sblmnya di BTPS, FDR 95% artinya room of growth makin terbatas?

Jadi FDR/LDR (Loan to Debt Ratio) atau (rasio Kredit terhadap Deposit)ini simpelnya adalah bagian dari ratio liquiditas perbankan, gunanya memastikan perbankan memiliki likuiditas yang baik agar jika dikemudian hari trdapat banyak masalah kredit atau kondisi macro yang kurang baik, perbankan tersebut tetap bisa survivelah intinya..

Makannya OJK menetapkan batas atas dan batas bawah.

Batas bawah FDR/LDR 78%
Batas atas FDR/LDR 92%

https://cutt.ly/RwvUuzkS

Silahkan dibaca jika mau memahami lagi.

FDR BTPS 95%, apa artinya liquiditas BTPS buruk? Coba kita bandingkan dulu FDR BTPS dengan LDR di perbankan lain.
Desember 2022
FDR BTPS 95%
LDR BBCA 65.2%
LDR BMRI 77.6%
LDR BNGA 85.67%
LDR NISP 77.2%

Terlihat kan, GAPnya, FDR BTPS ini benar benar sudah tinggi, biasanya diatas 90% ini sbnarnya sudah jd warning jika rasio KPMM atau CARnya rendah, dalam perbankan rasio satu akan berhubungan dengan rasio lain, dalam hal FDR atau LDR akan dihubungkan dengan rasio kecukupan modal atau CAR atau KPMM.. coba kita bandingkan dulu rasio CAR BTPS dengan perbankan lain

Desember 2022
CAR BTPS 53%
CAR BBCA 25.8%
CAR BMRI 19.64%
CAR BNGA 22.1%
CAR NISP 21.53%

Terlihat juga kan, GEMUK bngt rasio CARnya, ini karena rumus CAR itu (ekuitas dibagi dengan aktiva tertimbang resiko) x 100%. Dalam aktiva BTPS ada Surat berharga yang memiliki resiko sangat rendah, dengan value 66% dari Kredit Pembiayaannya. Jadi untuk masalah Liquiditas sudah jangan dipertanyakan lagi, 50% kredit pembiayaan BTPS gagal pun, BTPS masih bisa mengembalikan uang depositnya kok, ini bahasan ancur ancuran atau kasarnya ya.

Apa jika invest diperbankan harus memahami semua rasio ini? Saya rasa gak perlu perlu bngt, perbankan sudah punya manajemen yang baik dan lebih mawas diri drpd kita investor kelas teri, unless invest di perbankan modal kecil, kalau sudah buku 2 keatas bisa dibilang aman. Jd gak perlu paham jg gapapa. Fokus ke “GROWTH” aja

Balik lg ke inti pertanyaan, room of growth BTPS terbatas?
Yang ini saya jawab setuju, karena BTPS harus bisa mengandalkan pertumbuhan DPKnya agar Kredit Pembiayaanya naik, sejak 2018 FDR BTPS stabil di 94-97%, artinya sejalan selalu kenaikan antara Kredit Pembiayaan dan DPKnya.. disisi ini memang mnurut sy jd sedikit kelemahan BTPS, meski memiliki room of growth yg kecil dr sisi FDR tapi lagi dan lagi. Return on Loan BTPS itu luar biasa besar.. lihat gambar 2. Rata rata diatas 40% dalam setahun, artinya jika kredit naik 1Trilliun, Pendapatan atas kegiatan syariahnya naik minimum 400Milyar, dngn NPM cukup seperti 2021 di 31% jg. Artinya extra laba 120Milyar, atau setara dengan eps 16/lembar, mengasumsikan CKPN cukup seperti 2021, gak perlu sebaik sebelum covid.

Kredit naik 1Trilliun, itu artinya growth Deposit cukup naik 8% dari current DPK. Lalu pertumbuhan kreditnya mengikuti pertumbuhan depositnya. Pertanyaan terbesarnya, bisakah BTPS mencari atau mendapatkan kualitas kredit yang baik? Dengan asumsi ticket size 5Jt/orang, mengasumsikan kredit 1Trilliun ini untuk nasabah baru artinya BTPS harus mencari 200.000 nasabah baru.

Kesimpulannya, ruang tumbuh dengan memanfaatkan ratio FDR memang sulit, kondisi BTPS saat ini yang memiliki CKPN besar, cukup dengan membalikan CKPN ke periode 2021 saja sudah sangat luar biasa untuk bottomline growth, jd tdk perlu risau atas FDR BTPS yg tinggi.

Sekian
$BTPS $MEDC $INDY $ITMG $BBCA

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy