WHY MULTIFINANCES INDUSTRY INTERESTING? PART 2
3. Growth financing di semua segmen
Hingga Juni 2023, total pembiayaan multifinances bertumbuh 16.4% yoy. Ini lebih baik dibandingkan pertumbuhan loans perbankan yang hanya 7% yoy. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, driver utama pertumbuhan pembiayaan multifinances adalah peningkatan pembiayaan kendaraan bermotor. Pembiayaan kendaraan roda empat baru menjadi actor utama dengan pertumbuhan 18% yoy dengan kontribusi terhadap total financing sebesar 29.4%. Selain itu, pembiayaan kendaraan bekas juga ikut meningkat 26% yoy dengan kontribusi hingga 15% terhadap total financing.
Selain pertumbuhan pembiayaan konsumtif, pembiayaan produktif pun juga cukup atraktif. Pertumbuhan pembiayaan investasi naik 17.7% yoy ke angka Rp 150 triliun. Sedangkan pembiayaan modal kerja juga naik 32.5% yoy ke angka Rp 43 triliun hingga June 2023. Salah satu pendorongnya adalah peningkatan pembiayaan untuk alat berat bagi perusahaan pertambangan. Sulitnya mencairkan pinjaman ke bank membuat beberapa perusahaan pertambangan yang menengah dan kecil mencari pinjaman ke multifinance yang lebih mudah cair dan prosesnya juga cepat.
Selain alat berat, pembiayaan untuk kendaraan komersial juga meningkat 23% yoy ke angka Rp 57 triliun. Melihat pertumbuhan pembiayaan multifinance ini, menurut kami demand terhadap pembiayaan sebenarnya cukup tinggi. Kedepan, menurut saya pembiayaan di segmen produktif akan softer, meskipun masih cukup atraktif (8 -10%) melihat harga komoditas yang sudah mulai menurun. (Gambar 3)
4. Beberapa Emiten Sedang Mengisi Peluru
Beberapa perusahaan multifinances sudah mulai mengumpulkan amunisi (utangan) melihat besarnya permintaan kredit. Beberapa dari mereka mulai aktif menghimpun pendanaan seperti menerbitkan bonds dan pinjaman bank. Ini bisa menjadi leading indicator bahwa multi finances melihat ada potensi pertumbuhan pembiayaan kedepannya. Sehingga, kita bisa expect growth financing bisa mencapi double digit. Ini bisa kita lihat dari peningkatan rasio leverage (asset dibagi equity) dari BFIN, yang di FY2021 sebesar 2.1x menjadi 2.8x di 6M23. Leverage ADMF juga meningkat dari 2.5x di 2022 menjadi 2.9x di 6M23. WOMF juga meningkat, dari 3.7x di 2022 menjadi 4.4x di 6M23. MFIN juga meningkat, dari 2.0x di FY22 menjadi 2.3x di 6M23.
5. Saingan Makin Dikit, Menguntungkan Pemain Gede
Jumlah perusahaan di industry ini terus mengalami penurunan, dari sebanyak 202 di tahun 2013 menjadi hanya 152 perusahaan di semester 1 2023. Penurunan jumlah perusahaan pembiayaan disebabkan dari kompetisi yang makin sengit and beberapa pemain multifinance kekurangan modal minimal yang di syaratkan oleh OJK sebanyak. Kondisi ini menurut saya akan menguntungkan pemain – pemain besar multifinance. Karena mereka bisa mengambil market dari perusahaan yang tutup operasional ini. (Gambar 4)
6. Asset Quality Mengalami Perbaikan, Tapi….
NPF industry multifinance mengalami perbaikan ke angka 2.7% di July 2023, relative membaik dibandingkan July 2020 sebesar 5.6%. Meskipun mengalami kenaikan dibandingkan FY22, sebesar 2.3%. Hal ini didorong dengan mulai adanya transisi antara nasabah yang diresturkturisasi untuk kembali membayar cicilan mereka secara normal. Sehingga, ada sebagian nasabah yang ternyata belum pulih seutuhnya. Sehingga, beberapa multifinance masih meningkatkan cadangan provisi mereka untuk mengantisipasi kenaikan NPF kedepannya. Dalam jangka pendek, mungkin ini masih menjadi challenge untuk emiten multifinance. Tetapi overall, menurut saya industry ini sangat menarik dan bisa kita pantau perkembangannya. (Gambar 5)
BERDUIT | INVESTING IN VALUE
Random Tags : $IHSG $ADMF $MFIN $BFIN
1/3