imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

"Investing as a Teenager"

Investasi dari seorang remaja berumur 19 tahun. Langsung aja ke intinya, gua terjun ke dunia bursa saham (dan reksadana) 2 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 September 2021. Dari situlah bisa dibilang turning point dari hidup gua. "Kok udah seakan akan seperti pilihan hidup dan mati?". Karena bagi gua, mengenal dengan saham merubah perspektif gua terhadap uang, dunia, dan pergaulan.

Pas pertama kali gua masuk ke pasar modal, gua beli reksadana obligasi. Gua dulu ga berani langsung beli banyak karena gua belom terlalu ngerti soal reksadana. Waktu itu gua cuman ngeliat chart reksadana ini naik terus, jadi yaudah deh gua beli itu. Selang beberapa hari, gua belajar terus tentang apa itu reksadana dan diri gua menjadi semakin yakin bahwa pilihan reksadana gua itu bagus dan gua akhirnya beli lagi. Per bulan Oktober 2021, total nilai portofolio gua di Rp 2,5 jt.

Seiring berjalannya waktu, gua terus beli reksadana setiap bulan sehabis dikasih uang saku sama ortu. Tanpa gua sadar tiba-tiba total nilai portofolio gua ada Rp 4,5 jt.

Dibulan Oktober 2022, gua baru kenal apa itu saham. Belajar dari sebelumnya, gua cari tau dulu informasi tentang saham, how does it work? Is it safe? Can I double my money if I buy stocks? Itu beberapa pertanyaan dari seorang diri saya yang masih berumur 17 tahun. Setelah menonton beberapa video di Youtube tentang edukasi saham, jujur saja video edukasi saham yang saya tonton itu bosenin banget 馃ぃ.

Dan akhirnya ketemu juga sama satu Youtuber yang ngejelasin seputar saham yang ga ngebosenin. Akhirnya, setelah seminggu nonton vidro edukasi saham, gua memutuskan untuk membeli saham pertama gua yaitu BBCA. Kenapa BBCA? Kok ga yang lain seperti BBRI, BMRI, BBNI? Jawabannya menurut gua saat itu adalah karena saham BBCA sangat simpel untuk DCA dan udah dapat dipastikan bahwa BBCA akan terus profit.

Dulu dipikiran gua adalah "gimana cara biar gua cepet kaya". Disitu gua tercerahkan oleh penglihatan gua. Ada fitur "d*y tr*ding" yang disediain oleh sekuritas yang gua pake. *disclaimer on, gua bukan menjelekan/menyalahkan sekuritas manapun*. Setelah mengetahui fitur tersebut, 录 modal yang gua miliki gua pakai untuk trading dengan modal nekat dan capcipcup saham trending di jam 9 pagi. Tiba-tiba gua boncos Rp1 jt. Saat itu gua berpikir, apa gua jual semua saham dan reksadana yang gua punya ya? Gua udah rugi "besar" dan gua sedikit hilang harapan. Tapi tiba-tiba ada video Youtube yang nongol, kurang lebih topiknya tentang "Investor vs Trader". Setelah gua nonton video itu, gua langsung tercerahkan bahwa gua ga ada jiwa trader sama sekali. Disaat itu juga gua membulatkan pikiran dan tekad gua untuk menjadi investor di bursa saham Indonesia. *anjay keren banget kalimat gua*

Di bulan Juli 2023, gua memutuskan untuk menjual semua reksadana yang gua punya. Kenapa dijual semua? Soalnya gua mau pindahin seluruh modal gua ke saham. Mulai dari titik ini, gua menjadi fundamental investor dan dividen investing. Gua selalu mencari saham yang membagikan dividen, karena bagi gua saham tanpa dividen sama saja dengan membeli makanan tapi hanya lu liatin. Dalam arti, lu ga menerima benefit apapun dari makanan itu kalau cuma diliatin, tapi kalau lu makan maka lu akan mendapatkan gizi-gizi dari makanan tersebut.

Sekarang gua invest di 5 saham doang, ada $BNGA $NISP $BSSR $HEXA dan $DMAS. Gua berpikiran untuk nambahin 1 saham lagi ke portofolio tapi masih galau mau masuk ke sektor apa.

Udah itu aja cerita gua sebagai investor berumur 19 tahun di BEI, masih panjang perjalanan gua, gua akan sering sharing disini dan semoga kalian yang membaca sampai akhir ini diberikan rezeki yang melimpah dan kesehatan yang baik. Sekian terima kasih.

Read more...
2013-2024 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy