"INVESTMENT DEATH FREEZE"

Kondisi seorang investor dalam masa investment death freeze karna boncos hingga ga bisa makan? apakah saya pernah boncos dan bagaimana saya menghandlenya? simak lebih lanjut

Semenjak sekitar tahun 2020-2021, begitu banyak masyarakat Indonesia yang akhirnya mulai masuk ke pasar modal dari yang semula hanya begitu sedikit jumlah investor di Indonesia

Berbagai akun sosial media, berita, influencer hingga obrolan dari telinga ke telinga asik membahas suatu investasi terasing di telinga pada masa itu khususnya untuk golongan masyarakat menengah ke bawah, yakni "SAHAM"

Banyak pula yang untung dan merubah nasib di saham, tapi banyak pula yang merugi di saham hingga #maaf, bunuh diri (bisa cek berita2 pada tahun 2020-2021)

Tapi kali ini saya tidak ingin terlalu membahas bagian orang2 yang sudah merubah nasib di saham, tapi justru akan fokus ke topik tentang investment death freeze (maaf, ini hanya penyebutan dari saya saja)

So whats investment death freeze?
"Kondisi dimana seseorang sedang boncos2nya, cuman bisa melototi kondisi portfolio dan grafik dari saham nya yang sedang merah merona"

In most cases, dalam situasi seperti ini, orang2 tersebut bakal:
-Murung
-Merasa marah dan kesal dengan keputusan investasinya
-Ga selera untuk makan
-Keluar sementara dari komunitas saham
-Hingga selalu berdoa2 kepada Tuhan untuk membantu orang tersebut agar sahamnya naik

Dan siapa saja yang pernah alami kondisi ini? jangan bohong, kita semua bahkan termasuk saya pun juga pernah alami kondisi seperti ini, sangatlah munafik bagi seseorang apabila orang tersebut berkata tidak pernah mengalami rugi ataupun masa2 seperti ini, terlebih...

"Tidak ada orang hebat yang memulai tanpa melewati masa pemula"

Anyway so what's my story? cerita boncos saya di awal2 perjalanan saya dalam pasar modal + bagaimana saya menghandlenya?

Patut di ketahui bahwa saya sudah mulai mengenal saham dan membeli saham dengan modal kecil2an di tahun 2017, tentu ada rugi dan juga untung, but the numbers were quite small

Pada tahun 2018 atau 2019 (maaf saya lupa, mungkin 2018), saya mulai beranikan diri masukkan uang lebih banyak, and guess what? boom, rugi 100 juta lebih (karna ruginya lumayan dalam secara % juga kala itu), apakah angka tersebut besar? untuk saya yang sekarang tentu tidak, tapi untuk saya kala itu yang masih di awal2 perjalanan saya di pasar modal tentu angka tersebut merupakan angka yang besar (realistis saja dan saya rasa semua orang juga akan demikian)

Bisa tidur ga? susah
Bisa fokus dengan aktivitas tidak? tidak
Nyesel dengan keputusan beli/jual? tentu saja

But...did I stop? definitely no, kenapa? karna saya menolak pensi dari saham sebagai "loser"

Setelah itu akhirnya saya memutuskan untuk rehat sementara dan juga merevisi kembali langkah apa saja yang saya lakukan salah pada waktu itu sehingga akhirnya berujung pada kerugian?

Kalau tidak salah, pada tahun 2019/2020, saya mulai kembali masuk ke pasar modal. Berbekal dengan pelajaran berharga yang saya dapatkan dari kesalahan saya di tahun 2018 dan juga beberapa trial and error, saya pun akhirnya tau harus ngapain dan akhirnya bisa survive di pasar modal pas masa krisis tahun 2020 kemarin hingga sekarang tahun 2023 menjelang tahun 2024.

Mau tau FAKTA menarik lainnya?
Yes, setelah saya kembali ke pasar modal, seluruh kerugian saya akhirnya sudah tercover kembali dan bahkan modal saya pun sudah berlipat2 ganda bertumbuh semenjak pertama kali saya menginjakkan kaki di pasar modal (well, bukankah pasar modal merupakan mesin uang? at least untuk saya)

Ingat tidak saya bilang bahwa saya tidak memutuskan untuk pensi dari saham karna saya tidak mau keluar sebagai loser? yup saya tidak menyesal dengan keputusan saya dan saya bangga akhirnya bisa survive di pasar modal hingga saat ini dan bahkan kekayaan saya sebagian besar bertambah secara pesat melalui saham (in fact, 99% wealth atau aset saya berada di saham, menunjukkan betapa senangnya saya terhadap pasar modal yang telah "seolah2" memperkaya diri saya)

======================================

"RECOMMENDATIONS"

So what are my recommendations for those who are currently in this state of investment death freeze?

-Pertama, selalu ingat bahwa...
"If you go to the stock market without wanting to learn, you will be forced to learn through lossee"

Kalau kamu masuk ke pasar modal tanpa mau belajar, kamu akan di paksa belajar oleh market melalui kerugian

-Kedua, take some time off
Apabila anda sedang dalam kondisi investment death freeze, ambil waktu rehat sejenak, jangan paksakan diri karna bisa saja anda mengambil keputusan yang lebih buruk (karna pikiran anda belum jernih dan keputusan investasinya akan terlalu di pengaruhi oleh emosi), anda bisa mulai dengan tidak buka2 portfolio yang sedang merah atau bahkan tutup sosmed saham anda

-Ketiga, apabila anda sedang hold suatu saham dan lagi merah merona, saran saya revisi kembali saham tersebut dan jangan ambil keputusan berdasarkan emosi dan perasaan, cobalah revisi apakah kinerja perusahaan benar2 bagus? apakah prospeknya ke depannya akan membaik? berapa nilai wajar sahamnya? dan faktor apa yang membuat harga sahamnya turun? apa yang akan membuat harga sahaknya naik? setelah anda revisi kondisi emiten anda, seharusnya anda akan lebih paham harus ngapain, apakah harus buy even more (average down) atau anda harus hold saja atau bahkan anda harus jual rugi demi meminimalisir potensi kerugian yang lebih dalam (cut loss)

Semoga thread kali ini membantu dan memotivasi bagi yang membutuhkan

=======================================

"INSTAGRAM"

Btw, seperti biasa saya selalu menginformasikan bahwa saya aktif bahas saham, ekonomi dan investasi melalui Insta story saya, apabila anda berkenan, bisa follow Instagram saya di bawah ini:

Instagram: @James.Jayadi
Link Insta: https://cutt.ly/hwzAjBe5

========================================

Random tags for those who may need it:
$IHSG $BNGA $MEDC $TLKM $AMMN

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy