imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Ada pertanyaan :
"Apakah Bandar GIAA sudah tahu duluan, kalau GIAA tidak jadi merger, sehingga harganya turun ?"

Kami yakin keputusan tidak jadi merger tidak muncul ketika Pak ET diwawancara oleh wartawan kemarin, mungkin keputusannya sudah ada beberapa hari atau minggu sebelumnya, dan pastinya keputusan tersebut pertama di share kepada dewan direksi, lalu kepada Bandar, baru terakhir kepada wartawan, mungkin kalau wartawan juga sudah jualan sahamnya, baru beritanya di share ke investor ritel.

Secara Bandarmologi juga terlihat ada distribusi di saham GIAA dalam 2 hari terakhir kemarin, namun perlu diketahui Bandar tidak jualan saham GIAA karena perusahaanya tidak jadi merger 馃槀, karena Bandar goreng saham GIAA bukan karena dia bahagia karena GIAA merger.

Kalau kita belajar dari emiten G*** yang lain, emiten yang juga sudah berhasil memakan banyak korban di kalangan investor ritel, kalau perusahaan kecil saja sudah rugi, kalau diperbesar dan di merger kemana-mana ruginya justru tambah banyak.

Kalau RUGI GIAA tambah banyak, maka kemungkinan GIAA akan bangkrut lebih besar, dan kalau perusahaan sudah resmi dinyatakan Bangkrut harga sahamnya justru tidak boleh digoreng lagi oleh Bandarnya.

Jadi kenapa saham $GIAA turun ketika tidak jadi merger ? Jawabannya sederhana, karena di awal minggu ketika harga sahamnya digoreng tinggi, investor ritel semangat membeli saham GIAA di harga atas, karena ada berita merger. Karena tujuan Bandar sejak awal adalah menyerap uang ritel, dan bukan untuk merger-mergeran, jadi kesempatan itu mereka gunakan untuk menyerap dana ritel.

Sekarang ketika mergernya tidak jadi, ritel yang sudah beli di harga tinggi tentunya kecewa karena nyangkut, dan mungkin-mungkin kalau diberikan kesempatan ritel mau cutloss di harga rendah, karena GIAA tidak jadi merger.

Read more...
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy