“Timing the market”
Istilah ini seringkali keluar bagi investor dan teman2 saya
Dimana tidak ada yang tau pasti kapan harga tersebut sudah bottom atau harga tersebut sudah pucuk
Lalu karena tidak ada kepastian,langkah apa yang sebaiknya kita ambil?
Mari kita bahas dan belajar bersama beserta contoh langsung portofolio adik saya sendiri supaya tidak terkesan omdo belaka tanpa praktek nyata
Kita mulai dari yang pertama yaitu trading plan terlebih dahulu
Karena itu merupakan pondasi awal bagi seorang trader ataupun investor supaya lebih jelas viewnya
Saya ilustrasikan trading plan itu seperti kendaraan dan goal dan tujuan sebagai destinasinya
Misalnya anda ingin pergi ke cappadokia sebagai tempat destinasinya,ada banyak kendaraan yang bisa dilalui namun untuk yang paling efektif adalah melalui pesawat
Dengan pesawat anda dapat dipastikan dapat lebih tenang selama diperjalanan,tau kapan waktunya berhenti dan tiba di tujuan dengan selamat
Berbeda dengan seseorang yang berencana ingin ke cappadokia naik pesawat lalu ditengah perjalanan malah memutuskan untuk naik kapal fery dan bahkan karena tanpa persiapan terkadang kapal fery yg ingin dinaiki sudah full dan berujung anda harus berenang dan alhasil mati dimakan buaya
Ilustrasi diatas sangat cocok dengan seseorang yang mau berperang tapi tidak mempersiapkan amunisi dan persiapan
Sehingga yang awalnya mau naik pesawat misalnya mau scalping atau trading saja di saham tersebut
Lalu karena nyangkut dalam alhasil panik dan pasrah berujung avg down secara terpaksa dan naik fery
Dan endingnya adalah nyangkut dalam di saham gocap dan dimakan buaya alias duit hilang
Lalu setelah loss terus dan nyangkut dalam alhasil orang tersebut kecewa dan memutuskan ya udah lah ga usa ke capadokia karena itu imposibble,hanya orang2 tertentu doang yang bisa kesana
Saya bisanya ke dufan aja dan mungkin itu orang2 terpilih doang yang bisa pergi
Padahal tiket pesawat ke capadokia masih sangat banyak dan mungkin diskon besar-besaran cuma bedanya tidak ada yang mencari info lebih dalam dan mempunyai niat untuk mendapatkannya
Nah apabila sudah set trading plan nih saya ingin swing dengan metode pembelian bertahap
Apa itu pembelian bertahap?
Sebenarnya kebiasaan retail2 indonesia itu adalah inginnya kalau bisa profit sebesar-besarnya dengan loss sekecil2nya atau mungkin tidak ada loss sama sekali
Sehingga sewaktu entry the market inginnya itu sekali entry langsung all in atau entry besar
Supaya kalau sahamnya naik bisa cuan besar
Nah orang-orang seperti ini bisa2 saja works disaat dana kelolaannya masih kecil
Tetapi semakin besar dana kelolaan maka akan semakin sulit juga untuk melakukan hal tersebut karena keterbatasan liquiditas dan kita bukanlah dukun yang dapat menentukan titik bottom suatu saham
Sehingga semenjak dari dulu saya selalu menerapkan money management ala institusi besar walaupun dana saya mungkin belum sebesar institusi besar
Bagaimana itu pak caranya ?
Setiap kali saya melirik suatu emiten dan sudah menganalisa lebih dalam suatu emiten tersebut
Yang pertama akan saya lakukan adalah prepare area buy yang biasanya saya bagi raging 3 area
Dimana area pertama adalah buy 1 dengan raging area spare 2-5%
Lalu masuk ke area buy 2 dimana sesuai dengan analisa technical area supply demand dan historical
Dan seterusnya untuk area buy 3
Tujuan hal ini apa?
Untuk sedia payung sebelum hujan dalam artian saya prepare the worst case dahulu sebelum memikirkan hal-hal profit besarnya
Sehingga disaat market tidak sesuai ekspektasi kita bisa menangkap peluang yang ada
Karena sewaktu saya menganalisa sebuah emiten saya sudah menyelidiki dan memiliki conviction atas emiten tersebut sehingga saya tidak berencana untuk entry hit and run 3-5% exit melainkan saya mengincar minimal 20% untuk 1 emiten karena dengan effort analisa dan momentum yang ada
Untuk itu mengapa saya prepare the worst case dan siap juga dengan skenario the worst case apabila harus cut loss
Karena market begitu dinamis sehingga bisa jadi area buy tersebut dijebol karena berbagai sentimen yang menyebabkan koreksi ,sehingga langkah yang saya lakukan menurut saya sudah benar dengan mempertimbangkan berbagai hal
Apabila sewaktu masih di area buy 1 saya lalu sahamnya naik bagaimana?
Bagi saya itu sudah rejeki saya hanya bisa entry misalnya 30% dari alokasi dana yang harus saya masukan ke dalam emiten itu
Tapi kalau saham tersebut turun sampai area buy 3 syaa artinya saya bisa mendapatkan average yang masih okay dengan amunisi yang full 100% untuk emiten itu
Ingat amunisi 100% bukan all in dari seluruh porto
Tapi adalah amunisi alokasi yang memang sejak awal sudah saya planningkan di trading plan untuk emiten tersebut
Makannya seringkali saya malah kegendutan di cash karena memang sudah di planningkan dan saya tidak keberatan apabila cash di portofolio masih tersisa banyak
Karena menurut saya cash banyak itu bisa jadi racun bagi trader pemula yang gatel kalau melihat ada sisa uang di porto yang tidak digunakan( ini akan kita jelaskan di kesempatan lainnya bila banyak yg berminat )
Itulah salah satu pentingnya money management dan trading plan untuk dapat capture the momentum
Janganlah greedy dan pantang menyerah tetapi selalu evaluasi setiap kali kita melakukan kesalahan
Ingat 1 hal popata ini
“You lose when you exit”
Jadi selama anda masih berjuang dan fight you still not lose tetapi anda sedang lari marathon menuju garis finish
Terkadang jalan menuju garis finish pasti banyak lika liku dan terkadang kita bosan melanjutkannya karena terus menerus lari itu membosankan apalagi kalau lari sendirian tidak ada teman ngobrolnya
Oleh karena itu teruslah berjuang dan apabila kalian merasa lelah atau jenuh,carilah komunitas yang Bisa saling support dan mendukung kalian
Atleast mendengarkan curhat kalian dan bisa bertukar pendapat supaya tidak bosan di saham
Itulah salah satu tujuan awal saya membangun group di telegram supaya bagi yang merasa jenuh dan jatuh sewaktu perjalanan marathon bisa dibantu oleh orang lainnya sesama investor dan trader dan bisa saling bantu membantu untuk mencapai garis finish
Kembali ke bukti nyata adik saya
Sedikit latar belakang adik saya
Beliau tidak mengerti saham sama sekali dan hanya mengetahui 2 tombol saja di sekuritasnya
Yaitu tombol buy dan sell saja
Sehingga semua action beli dan jual merupakan hasil bantuan dari suggestion saya
Adik saya tidak langsung tiba2 masuk ke dalam bursa dan bahkan sekarang hampir 80-90% harta dimasukan ke dalam saham
Ada proses yang terjadi dari pembangunan karakter,trust,experience profit
Pembukaan mindset, dan banyak hal lainnya yang terjadi
Untuk yang ingin mengetahui perjalanan investasi adik saya apabila banyak yg tertarik akan saya ceritakan di post2 berikutnya kalau ada yg tertarik coba komentar saja.
Point yg mau saya sampaikan adalah
Metode ini sudah terbukti works dan membuat adik saya sukses investasi di saham
Tinggal anda mau mencoba dan open minded atau tidak saja
Kalau merasa suka dengan post2 seperti ini silakan tinggalkan likes dan give feedback
Semoga terbantu dari pembelajaran kali ini
$SMGR $SCMA $BRPT $ACES $ANTM