Sikap Skeptis Dalam Dunia Saham.
By: Handi Erawan
Skeptis/skeptisme dalam Wikipedia diartikan sebagai sikap keraguan atau kecenderungan untuk tidak percaya, baik secara umum maupun terhadap objek tertentu.
Pernah ngerasain denger info bagus sana sini terkait perusahaan ini, tapi ternyata sahamnya malah turun?
Pernah ngerasain denger info yang negatif, justru sahamnya naik tinggi?
ada yang aneh?
Zaman sosial media saat ini untuk menyebarkan informasi atau rumor akan sangat gampang dibandingkan ketika di bawah tahun 2020, apa lagi semenjak pandemi, informasi berkembang cukup pesat, seiring naiknya investor/trader di indonesia sejak pandemi membuat aliran informasi juga cepat, selain itu belum lagi informasi model "pom-pom" yang cukup marak yang berakhir banyak yang rugi di saham, hal ini tak dipungkiri bahwa literasi kita di pasar saham memang sangat minim, apa lagi banyak dari kita memilik kecenderungan untuk tidak mau "menginvestasikan" dirinya dengan ilmu terkait pasar saham sebelum terjun, yang terjadi justru mereka rela menggelontorkan aset mereka untuk bisa cepat kaya dari pasar saham. makanya robot trading, MLM, money game masih laku banget di indonesia.
Mudah percaya + ngga mau ribet + mindset mau cepat kaya + ngga mau disalahin = Boncos mengenaskan.
salah satu problem selain literasi yang kurang, banyak dari kita mudah percaya, banyak dari kita suka berspekulasi dengan rumor dan kurangnya sikap skeptis terhadap arus informasi yang ada.
kita suka gampang percaya dengan orang yang cukup terkenal di pasar saham, cukup dengan sering memamerkan cuan mereka, lantas kita sudah gampang percaya terhadap orang itu, jadi ketika apa yang mereka bicarakan, kita gampang percaya dan mengikuti apa yang mereka lakukan. akhirnya dikarungin lagi.
Nah, beberapa tahun ini gue pribadi merasakan bahwa sikap skeptis bisa membantu kita untuk men-filter informasi baik info orang dalam atau "info Ring 1" yang gue terima bisa gue sortir dulu dengan ilmu yang udah gue pelajari selama ini di pasar saham, berpikiran kritis apa benar informasi ini sejalan dengan flow, teknikal dan fundamentalnya?, lalu seberapa banyak orang yang sudah menerima informasi ini? makanya gue pernah bikin feed instagram soal seberapa dekatkah kita dengan sumber informasi (bisa baca di sini: https://cutt.ly/1whepwlC)
Dengan kita bersikap skeptis terhadap informasi yang sampai ke kita, maka kita bisa menalaah lebih dalam informasi tersebut apakah benar atau tidak, apakah dari pergerakan secara teknikal sudah naik cukup tinggi atau justru belum, apakah ada terjadi akumulasi atau sebaliknya. Ingat saja, di pasar saham, TIDAK ADA MAKANAN GRATIS yang artinya kalian akan jadi korban jika kalian mengharapkan "kebaikan" bandar dengan mencoba mengasihi diri kalian sendiri. Inget saja, selalu ada yang dikorbankan dalam pasar modal jika ada yang harus mengambil keuntungan.
Jadi di pasar saham, kalau ada orang baik menawarkan kita untuk CUAN GAMPANG, itu sudah menjadi peringatan tsunami bagi diri kalian, kecuali kalau itu orang tua kalian yang memang sudah berpengalaman di pasar saham selama bertahun-tahun, kalian boleh percaya. tapi sisanya itu, kalian butuh yang namanya sikap skeptis.
Sikap skeptis ini harus diimbangi dengan ilmu yang kalian pelajari di pasar saham, jadinya kalian bisa melakukan cek and ricek sebagai konfirmasi apakah informasi tersebut benar apa tidak.
So, mau bersikap skeptis kalian?
$IHSG $BBRI $ADMR