Laporan Keuangan Untuk Pemula #1
MAGIC OF ARUS KAS
Memang benar, laporan keuangan itu hanyalah masa lalu. Justru karena itu, kita bisa menilai bagaimana selama ini perusahaan dijalankan dan karakter owner nya. Dari laporan ini kita bisa menilai apakah capital allocation perusahaan ini menguntungkan investor minoritas atau tidak. Alhasil, dari laporan ini saya bisa memutuskan untuk melanjutkan analisis atau tidak.
Hal yang pertama kali saya lakukan sebagai investor adalah mengecek laporan arus kas. Laporan ini sangat sederhana:
a. Berasal dari mana uang kas yang masuk ke perusahaan?
b. Untuk apa saja uang kas perusahaan keluar?
1. Uang Masuk
a. Aktivitas Operasi Utama
Saya menyederhanakan OCF dalam bentuk NET OCF [Uang dari pelanggan - ( uang untuk pemasok + karyawan + beban bunga + pajak penghasilan + beban operasi lain)]. Saya melihat apakah pos ini selaras dengan net profit dalam jangka panjang. Perusahaan yang tidak memiliki problem dengan piutang dan inventory biasanya tercermin dalam OCF yang selaras atau lebih besar dari net profitnya. Akan lebih bagus apabila uang yang masuk dalam perusahaan berasal dari aktivitas operasi utama.
b. Aktivitas Lain
Uang masuk dari aktivitas lain ini bisa berasal dari penjualan aset tetap, aset investasi, dll. Uang masuk dari aktivitas lain ini tidak selalu kita cap buruk. Kita harus dalami juga nantinya apakah rate of return disini baik atau tidak. Arus kas dari pos ini juga bisa meningkatkan today value, namun jangan diperhitungkan dalam perhitungan future value.
c. Suntikan Modal Tambahan, Pinjaman Bank, Pinjaman Obligasi, Dll
Pinjaman ini terdapat "biaya" yang harus dibayar, bisa dalam bentuk dilusi saham atau bunga pinjaman. Atas dasar itu, perusahaan yang sehat dan memiliki grand design yang baik menurut saya porsi dari uang masuk pos ini harusnya tidaklah besar.
2. Uang Keluar
a. Reinvestasi (Apapun Bentuknya: Tanah, Bangunan, Mesin, Aset Tidak berwujud, akuisisi perusahaan, dll).
Apabila laba di reinvestasikan cukup besar, sebagai investor kita tentu akan menginginkan arus kas di tahun-tahun kedepan akan menjadi lebih besar.
b. Dividen
Ketika kebutuhan reinvestasi tidak begitu besar, pembagian dividen menjadi sinyal positif untuk menunjukan kepedulian perusahaan dengan investor minoritas. Karena uang bisa saja dikeluarkan perusahaan tidak melalui pos ini, melainkan membeli aset-aset yang telah di mark-up dsb.
c. Membayar Utang
Ketika posisi perusahaan tidak membutuhkan leverage, mengurangi posisi utang menjadi langkah untuk memperkuat ketahanan perusahaan.
d. Shares Buyback
Pembelian kembali saham sendiri menjadi indikasi bahwa perusahaan tersebut masih cukup yakin dengan masa depan perusahaan. Dengan logika sederhana apabila perusahaan itu memang undervalued, mengapa perusahaan atau insider tidak membelinya?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PRAKTEK
Setelah memahami hal tersebut, perhatikan kedua perusahan konstruksi ini. Perusahaan mana yang lebih menarik untuk didalami lebih lanjut? Perusahaan mana yang sebaik nya kita (Investor Wakanda) skip? A atau B?
Note: Bukan Ajakan Menjual atau Membeli $TOTL $NRCA $WSKT
1/2