Menilai FUNDAMENTAL dengan Piotroski F Score

Bagaimana menilai suatu saham memiliki fundamental keuangan KUAT atau LEMAH?
Salah satu cara yang cukup populer adalah dengan menggunakan Piotroski F-Score

Piotroski F-Score adalah sistem skor yang dikembangkan oleh Joseph Piotroski. Skor ini dirancang untuk mengevaluasi fundamental keuangan sebuah perusahaan dan membantu investor dalam proses pengambilan keputusan investasi.

Siapa Piotroski?
Joseph Piotroski adalah seorang profesor dan akademisi di dunia keuangan. Ia dikenal karena mengembangkan metode analisis keuangan yang disebut Piotroski F-Score, yang membantu dalam menilai fundamental keuangan perusahaan.

Joseph Piotroski mendapatkan gelar sarjana dalam bidang Akuntansi dari University of Illinois pada tahun 1989. Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar Ph.D. dalam bidang Akuntansi dari University of Michigan pada tahun 1995.

Pada awal kariernya, Piotroski menjadi profesor di Stanford Graduate School of Business. Namun, ia lebih dikenal karena karyanya sebagai profesor di University of Chicago Booth School of Business, di mana ia menjadi anggota fakultas sejak tahun 1995. Di Booth School of Business, Piotroski mengajar berbagai mata kuliah terkait akuntansi, analisis keuangan, dan penilaian saham.

Pada tahun 2000, Joseph Piotroski mempublikasikan sebuah makalah penelitian berjudul "Value Investing: The Use of Historical Financial Statement Information to Separate Winners from Losers," yang membahas tentang metode Piotroski F-Score. Makalah ini telah memberikan dampak besar dalam dunia investasi dan analisis keuangan.

Bagaimana Menilai Fundamental dengan Piotroski F-Score?
Piotroski F-Score terdiri dari sembilan kriteria berbeda yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Setiap kriteria memberikan skor 1 jika memenuhi syarat tertentu, atau skor 0 jika tidak memenuhi syarat. Skor dari keseluruhan kriteria kemudian dijumlahkan untuk menghasilkan Piotroski F-Score, yang bisa berkisar antara 0 hingga 9.

Berikut adalah sembilan kriteria Piotroski F-Score:

1. Pertumbuhan Laba Bersih (Net Income): Jika laba bersih perusahaan lebih besar dari tahun sebelumnya, maka diberikan skor 1; jika tidak, skor 0.
2. Pertumbuhan Laba Operasional (Operating Income): Jika laba operasional perusahaan lebih besar dari tahun sebelumnya, maka diberikan skor 1; jika tidak, skor 0.
3. Arus Kas Operasional (Operating Cash Flow): Jika arus kas operasional positif, maka diberikan skor 1; jika tidak, skor 0.
4. Tingkat Pengembalian Modal (Return on Assets - ROA): Jika ROA lebih besar dari tahun sebelumnya, maka diberikan skor 1; jika tidak, skor 0.
5. Perubahan Rasio Lancar (Current Ratio): Jika rasio lancar lebih besar dari tahun sebelumnya, maka diberikan skor 1; jika tidak, skor 0.
6. Tidak Ada Penerbitan Saham Baru: Jika tidak ada penerbitan saham baru (dilusi) dalam dua tahun terakhir, maka diberikan skor 1; jika tidak, skor 0.
7. Pengurangan Utang Jangka Panjang: Jika rasio utang jangka panjang terhadap aset total lebih kecil dari tahun sebelumnya, maka diberikan skor 1; jika tidak, skor 0.
8. Rentabilitas Modal Sendiri (Gross Margin): Jika marjin bruto lebih besar dari tahun sebelumnya, maka diberikan skor 1; jika tidak, skor 0.
9. Efisiensi Penggunaan Aset (Asset Turnover): Jika rasio perputaran aset lebih besar dari tahun sebelumnya, maka diberikan skor 1; jika tidak, skor 0.

Peringkat Piotroski F-Score biasanya diberikan pada skala 0 hingga 9, di mana:
Skor 9: Perusahaan memenuhi semua sembilan kriteria yang ditetapkan oleh Piotroski, menandakan kinerja fundamental yang sangat baik.
Skor 8-7: Perusahaan memenuhi sebagian besar kriteria dan dianggap memiliki kinerja fundamental yang kuat.
Skor 6-5: Perusahaan memenuhi beberapa kriteria, tetapi masih memiliki beberapa isu fundamental yang perlu dipertimbangkan.
Skor 4-2: Perusahaan memenuhi sedikit kriteria, menandakan kinerja fundamental yang lemah dan mungkin menghadapi beberapa masalah keuangan.
Skor 1-0: Perusahaan gagal memenuhi sebagian besar atau semua kriteria, menunjukkan kinerja fundamental yang sangat lemah.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memperoleh skor 7 dalam Piotroski F-Score, itu berarti perusahaan tersebut memenuhi sebagian besar kriteria dan dianggap memiliki kinerja fundamental yang kuat. Namun, jika perusahaan lain memperoleh skor 2, itu berarti perusahaan tersebut memiliki kinerja fundamental yang lemah dan mungkin menghadapi beberapa masalah keuangan.

Dalam praktiknya, investor sering menggunakan peringkat Piotroski F-Score sebagai salah satu faktor dalam proses analisis mereka untuk memilih saham yang potensial. Namun, peringkat ini sebaiknya tidak menjadi satu-satunya pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, karena ada banyak faktor lain yang juga harus dipertimbangkan, seperti kondisi pasar, industri, manajemen perusahaan, dan prospek pertumbuhan masa depan.

Kabar baiknya, anda tidak perlu repot-repot menghitung sendiri kriteria 1 sampai dengan 9 karena di @Stockbit sudah disediakan fitur Piotroski F-Score di Keystat.

#Happy Investing
$UNTR $ACES $GJTL $BBNI $BMTR

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy