Coal bukannya mau kiamat, justru permintaan akan tinggi sampai bbrp tahun ke depan
LKQ2 mulai keluar. Yg pantengin emiten coal sudah pada hitung2 bahwa ASP coal Q2 pasti turun dari Q1. Kalau dilihat dari Tradingeconomics juga sudah kelihatan kalau harga coal Q2 lebih rendah dari Q1. Dan turunnya cukup lumayan. Apa ini berarti coal mau kiamat? Jawabanya ENGGAK kalau menurut IEA. Berita lengkapnya di sini https://cutt.ly/pwsid42B
Point2 penting sbb
1. Konsumsi coal dunia mencapai ATH 8.3 milyar ton pada 2022, kenaikan 3.3% dari 2021.
2. Konsumsi ATH 2022 disebabkan harga gas tinggi sehingga konsumsi pindah ke coal
3. Pada 2022 coal adalah 36% sumber listrik global
4. Diprediksi konsumsi 2023 akan hampir sama dengan 2022 馃槑
5. Konsumsi coal H1 2023 turun di AS (-24%) dan Eropa (-16%), tapi naik 5% di China dan India. Kenaikan di China dan India melebihi penurunan di AS dan Eropa
Artikel lain lagi tentang kenapa konsumsi coal dunia akan tetap tinggi. Lengkapnya di sini https://cutt.ly/mwsid7OU
1. Konsumsi coal AS terus turun bbrp tahun terakhir karena penggunaan EBT dan gas
2. Tapi efek penurunan konsumsi coal AS kecil, karena proporsi konsumsi coal AS dibandingkan konsumsi global adalah kecil
3. Konsumsi coal tertinggi pada Asia Pacific region pada 81% konsumsi coal global. Pada kawasan ini konsumsi coal justru naik terus karena harga coal yg murah, ketersiediaan coal di Asia Pacific yg melimpah, dan industrialisasi di kawasan ini
4. Negara dengan konsumsi coal paling banyak adalah China, pada 55% konsumsi coal dunia.
5. Konsumsi coal China naik terus dari tahun ke tahun, ATH pada 2021 dan 2022.
6. Saat ini heatwave di China menyebabkan China konsumsi coal lebih banyak sehingga diprediksi konsumsi coal 2023 akan ATH 馃槑
7. Diperkirakan konsumsi coal China akan terus naik bbrp tahun ke depan karena pemerintah China bangun banyak pembangkit listrik tenaga coal akhir2 ini 馃槑
8. Walaupun trend konsumsi coal di AS dan Eropa menurun dalam bbrp tahun terakhir, tapi naik banyak pada 2022 karena krisis energi. Ada kemungkinan naik lagi pada 2023 bila krisis energi terjadi lagi
Jadi permintaan coal belum akan turun bbrp tahun ini, masih belum akan kiamat. Cuma, tidak akan bisa ke $400 seperti tahun lalu. Demand tetap tinggi, tapi supply sudah mulai naik juga. Harga gas juga lagi murah. Kalau tahun lalu banyak yg pindah dari gas ke coal karena gas mahal, sekarang balik ke gas lagi. Cuma nanti kalau winter ternyata suhunya rendah, diperkirakan harga gas akan melambung lagi. Harga coal bakal ngikut.
Semoga bermanfaat 馃檪
$ITMG $ABMM $UNTR $BSSR $TPMA
Edit
Mungkin saya tambahin dikit, takut ada yg mengartikan tulisan ini sbg pom2 coal. Conviction saya saat ini ke emiten2 coal tidak besar. Jauh lebih rendah dari akhir 2021, wkt sy pertama collect emiten coal. Wkt itu harga coal naik banyak ATH, tapi harga ITMG, ADRO, INDY, dll belum gerak. Ya pasti akan nyusul, tinggal tunggu waktu.
Kalau sekarang harga coal mau naik banyak harus tunggu winter suhunya dingin. Kalau winter suhunya biasa2 saja, ya nggak akan naik banyak2. Cuma saya yakin harga coal nggak akan jatuh ke $50-$70, karena demand coal akan terus tinggi bbrp tahun ini.
Sy pegang emiten coal juga tinggal ABMM dan UNTR (sama ITMG dikit, sekedar buat nostalgia 馃槅). Itu juga nggak mengandalkan harga coal naik. Mau naik ya bagus, rejeki. Nggak ya gpp. Sy lebih ke jasa pertambangan coal dan alat beratnya. Harga coal bisa naik bisa turun, tapi produksi pasti naik terus karena harga di atas $100 itu masih cuan kotos2. Produksi coal naik pasti butuh alat berat dan jasa pertambangan. Sy juga bullish pertambangan industrial metal, yg juga pasti butuh alat berat.
Terlalu riskan kalau mengharapkan kenaikan harga coal sekedar dari cuaca
1/2