JEJAK BILUR ‘SELON INVESTING’
Sebelum Anda memutuskan selon,
Saya ingin berbagi cerita,
tipis-tipis saja.
Diversifikasi saya berakhir di sekitar pertengahan 2017.
Rekor tertinggi : 66 emiten.
CTRP, yang akhirnya dilebur ke CTRA menjadi return terbaik. Saya ‘membayar’ mahal dengan membeli kurang dari 5 % porto.
Keberanian selon saya berkecambah di CTRP dan INKP. Seberapa banyak riset dan pengalaman kita, kesempatan akan terbuang percuma apabila belinya cuma sedikit lot.
Return di akhir tahun sebelumnya sekitar 20%, sedikit di atas IHSG (15%), not bad.
2017, setelah melewati fase malu-malu di INKP, saya mulai berani SELON.
INDY adalah selon pertama saya yang berhasil. Porsinya melebihi 5% dan return-nya 112%, hanya dalam tempo 2 bulan. Beli di 700-800, jual di 1.800-an karena isu DMO. Sayangnya, harganya masih naik terus ke 4 ribu. Belajar ikhlas.
Selon berikutnya adalah $MBSS, PTRO, dan MEDC. BERHASIL semua.
I was once ‘barisan pengagum LKH’. Saya ikut membeli PNLF, PNIN, GJTL, SIMP, LSIP. His selon inspired me. Tapi Stockpicking-nya lambat-laun mengusik alam bawah sadar. Keberhasilan saya berutang kepada orang lain, bukan sepenuhnya dari usaha sendiri. Apa gunanya pengalaman kerja dan investasi saya selama ini ?
Menyalin Stockpick LKH ibarat mencuri kenikmatan. Mirip mencontek strategi pencapaian 1000 flags Plant vs Zombie Survival Endless.
I am not him.
Saya kemudian mencari saham asal bukan LKH. Kadar taruhan saya naikkan di SOCI, dan…
Gagal Total.
Cut Loss di $SOCI membuat saya berhati-hati dengan holding company, di mana bisnisnya bergantung pada entitas anak.
Di penghujung tahun, return saya turun menyamai IHSG.
2018, Saya meningkatkan kadar SELON di beberapa emiten, salah satunya: DMAS. Dividend play yang SUKSES.
Setelah berulangkali bolak-balik MM 2100 (termasuk mengikuti RUPS), akhirnya saya putuskan ALL-IN di BEST.
Porto sempat nyungsep di Oktober, tapi selamat di akhir tahun +3%. Di atas IHSG yang minus.
ALL-IN di $BEST merupakan sebuah kisah KEGAGALAN. Marketing Salesnya melemah setelah saya beli.
“The interest thing about investing, it is not what you do. It is when you do it.”
- Howard Marks.
Saya membeli terlalu cepat, dan bias, dan GAGAL.
Tabungan yang saya kumpulkan bertahun-tahun hilang setengahnya.
Sesuatu menggerogoti kepercayaan diri saya.
Selama masa-masa ini saya menikmati bergabung dengan komunitas Jim Bear (JB).
Komunitas WA saat itu (bahkan hingga saat ini) nyaris semuanya membabi buta secara fanatic terhadap saham tertentu, tanpa menelaah LK sedalam JB. Begitu mudah sampai pada kesimpulan: selon.
JB sebaliknya. Emiten sebagus apapun, pasti dicari kelemahannya. Saking banyaknya hal negative yang muncul, diversifikasi menjadi sebuah keniscayaan.
Anehnya, tambahan ilmu JB makin ‘menjerumuskan’ saya untuk mematangkan jalan ninja ‘Selon Investing’. Sesuatu yang pasti akan dikritik habis-habisan oleh @axlarry, pendiri JB .... (",), yang selalu respect ke strategi ALL-IN, tapi selalu menggarisbawahi:
"Kita emang ga akan pernah tau daleman emiten, not even close."
Ibarat berguru ke Ang Cit Kong dan Racun Barat, tapi malah mempraktekkan It Yang Ci Kaisar Selatan.
2019, setelah mencoba bersahabat dengan ayam dan jagung, saya menjual BEST, dan ALL-IN di MAIN.
Sepanjang tahun itu return porto 20%-an. Belum bisa dibilang Berhasil. ‘Diversifikasi aja bisa 20% kok, ngapain pake gaya-gaya ALL-IN’.
2020, return saya ikut nyungsep pas COVID. Saya masih mencoba SELON di beberapa emiten, tapi konsentrasi terpecah membangun bisnis elektronik dari nol.
Pada akhir tahun IHSG rebound dari zona negative, demikian juga porto saya.
2021 saya menjual MAIN.
Dari MAIN saya belajar pentingnya mempertimbangkan beban keuangan, selain kerentanan dunia broiler.
Dividend play DMAS saya ulang di GGRM.
Lewat pertengahan tahun, seluruh kemenangan di emiten lain saya tumpuk semua di satu saham.
ALL-IN DI PTBA dan selon-selon di awal tahun 2021 menghasilkan RETURN 60%. BERHASIL.
Sepertinya saya memang berjodoh dengan batubara.
Pembatasan mobilitas sepanjang 2021 membuat saya memiliki banyak waktu dan mencoba menyalurkan hobi menulis di @Stockbit (SB).
SB membuka cakrawala baru, mempertemukan saya dengan @evengerrard, @tomhardi, @thowilz, @ricky2212, @MRA0701, dan bocah muda nakal @Stockbit User.
2022, Lanjut ALL-IN DI PTBA. Dividen PTBA saya belikan ITMG.
Dimulai dari omongan serius pertama pada acara bukber di salah satu restoran di Alam Sutera,
@mentorbaik (MB) resmi berdiri pada hari kemerdekaan tahun berikutnya.
Pada salah satu live zoom awal MB saya diminta review ACES.
Tidak dinyana, saya ikut-ikutan hanyut. Dividen ITMG saya belikan ACES.
Akhir tahun, RETURN 60%, BERHASIL lagi.
2023, Saya menjual ITMG dan UNTR sebelum cum-date dividen.
Awal Mei saya jual semua saham PTBA. ALL-IN di ACES. Harganya sudah turun jauh ke 450-an.
Hanya berselang 2 bulan, Return ALL-IN saya di $ACES sudah mendekati return 2 tahun di $PTBA. ACES langsung saya jual. Return YTD Juli sekitar 40%. Thanks to Member MB yang menghanyutkan saya setahun sebelumnya. Kebanyakan hanya mengingat ALL-IN 2 bulan, lupa bahwa saya hold ACES hampir setahun sejak pembelian pertama. Banyak yang mencela ‘berapa lama’ seolah saya akan hold forever. Padahal itu adalah pertanyaan yang harus dijawab sendiri. Juga ‘berapa banyak?’
Sadar tidak sadar, komunitas MB membuat para mentor ‘dipaksa’ untuk terus mencari hal-hal baru.
Ada saja Member yang memberikan data-data analis. Sebagian dipelajari dengan cepat, feedback balik, atau ikut hanyut. Sebagian masih belum sempat saya pelajari, mohon maaf.
Member MB juga yang akhirnya menggelitik saya untuk menyelidiki pola yang terjadi pada PMYD.
Ada ungkapan “Dengan mengajar, saya belajar”.
Belakangan sudah semakin sedikit pertanyaan di MB yang menanyakan tentang harga saham dan prospek saham ini-itu (gak bisa dilenyapkan ini ya @3@ capek deh)
Lebih banyak pertanyaan mengenai poin-poin membangun conviction. “Bagger tanpa selon, apalah artinya….” Ya kan?
Giliran saya yang sekarang balik mewanti-wanti.
Anda harus super cerewet dan punya cukup pengalaman GAGAL, sebelum memutuskan ALL-IN.
Selon-selon awal saya di INDY, MBSS, PTRO, MEDC, DMAS memang berhasil, tapi ketika taruhannya ALL-IN, saya langsung dihajar rugi di BEST.
Butuh 4 tahun sebelum saya kembali menikmati hasil di GGRM, PTBA, dan ACES.
Porto saya mungkin akan merosot tajam atau jalan di tempat di 3 atau bahkan 4 tahun pertama mengubah gaya investasi,
Tidak ada jaminan juga semangat akan memudar, dipaksa kembali ke diversifikasi.
Beruntung saya mengalami ‘inexpensive failure’.
Nasib mempertemukan saya dengan komunitas JB, SB, MB, dan teman-teman Telegram yang seringkali menjengkelkan (rasanya tidak ada cara belajar yang lebih cepat daripada saling mem-bully).
Alam semesta berbaik hati memberikan kesempatan untuk terus mencoba, mengajarkan saya
‘Investasi merupakan perlombaan menemukan jati diri’
Bagaimana kita memastikan membeli emiten yang cocok, ini lebih penting.
Selon atau ALL-IN cuma efek samping conviction.
Ketika saham lain naik, Anda bisa tertekan, iri, minder, atau overthinking (piutang relasinya gede ya)
Kita semua berbeda.
Dan keberuntungan memiliki belahan dadunya sendiri.
It is just me…. being me….
Craft Your Own Way ….
mind you?
- kis4ros
1/8