Membuat Framework sebagai Fundamental Investasi Saham
Selama 6 bulan terakhir saya banyak belajar fundamental saham dari para stockbitor, buku-buku investasi, dan tentunya belajar dari pengalaman sendiri. Sampai akhirnya saya bisa menyederhakan alasan mengapa perusahaan bisa growth dan akhirnya investor pun cuan. https://stockbit.com/post/11798946
Framework atau kerangka kerja ini memudahkan saya untuk memetakan dan melihat bagian-bagian terpenting. “Simple is Perfect” – LKH.
Hal ini dikarenakan di bursa efek, stream stockbit ataupun grup-grup saham, data dan informasi tumpah ruah sehingga saya tenggelam didalamnya. Saya harus menyusun puzzle-puzzle data dan informasi tersebut hingga menjadi sebuah insight, kemudian berguna untuk pengambilan keputusan.
Framework ini adalah salah satu insight yg saya hasilkan.
Saya harus memahami diri sendiri terlebih dahulu. Diantaranya apa tujuan investasi saya, seperti apa profil risiko saya, mengapa saya harus menerapkan compounding, apa saja pengalaman terburuk (pain) di saham, bagaimana caranya agar bisa sabar dan terus hold, dst.
Selain itu, saya juga harus belajar dari investor senior. Sebagaimana Lo Kheng Hong menjadikan Warren Buffet sebagai role modelnya. Pak Lo hapal betul semua tentang WB.
Seperti apa masa kecilnya WB, apa saja yg WB lakukan sehingga bisa terus konsisten compounding, siapa gurunya, apa saja kesukaannya, hingga evolusi WB ketika bekerjasama dengan Charlie Munger. Bahkan Pak Lo pun bercita-cita menjadi tetangga WB.
Dengan memahami diri dan memahami investor role model, saya dapat membuat metode dan tools untuk memudahkan dan melakukan akselerasi dalam pembelajaran. Kalo dalam pendidikan hal ini disebut “kurikulum silabus”.
Ini yang membedakan antara fundamental investasi dengan fundamental perusahaan. Menurut saya, fundamental investasi adalah seni memahami diri sendiri dan memahami mindset investor panutan.
Random Tag : $ITMG $MEDC $CFIN $ARNA $GJTL
1/4