SIAP IPO, PT MULTI GARAM UTAMA (FOLK) INCAR DANA PUBLIK 60 M
PT Multi Garam Utama (FOLK) atau FOLK Group saat ini sedang melakukan Initial Public Offering (IPO). FOLK melakukan penawaran umum dengan 570 juta lembar saham atau 14,44% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum. FOLK mengincar dana dari IPO ini sebesar Rp 59,85 miliar
Bong Chandra, selaku Komisaris Utama FOLK Group mengatakan jika FOLK Group mempunyai 5 tangga dalam Roadmap besar 5 tahun, tangga pertama itu dari IPO ini. Dengan team management muda dan inovatif, kemudian Co-Founder yang memiliki rekam jejak baik, perusahaan yakin jika FOLK Group bisa menjadi katalis bagi industri kreatif di Indonesia. FOLK Group adalah perusahaan induk yang mempunyai tiga pilar utama ekosistem bisnisnya. Berikut beberapa pilar tersebut:
1. New Age Media Commerce, adalah media baru berbasis konten kreator melalui platform digital seperti sosial media. Dengan tiga segmen media, yaitu Education - Finfolk, Sports & Entertainment - R66 Media, dan Lifestyle & Culture - USS Networks.
2. Omni-Channel Retail Brands seperti Amazara, Dr Soap, dan SYCA. Mendapat pengakuan dari salah satu marketplace terkemuka Indonesia sebagai Top Performance Direct-To-Consumer Brands.
3. Intellectual Property & Community. FOLK Group mempunyai sejumlah original Intellectual Property, terkhusus ekosistem creative economy, sebagai keunggulan kompetitif. Seperti lifestyle, fashion, sports, kemudian events.
Ekosistem FOLK yang telah terkombinasi berhasil menjangkau 100 juta lebih masyarakat Indonesia, terutama umur 18 – 45 tahun, dengan masyarakat perkotaan hingga sub urban. Dari awal tahun sampai Juli 2023, FOLK Group berhasil menjual produk sebesar 149 ribu lebih. Melayani 500 ribu lebih pelanggan unik, kemudian juga mempunyai lebih dari 20 Intellectual Properties & Brands. Serta saluran media yang mempunyai lebih dari 352 juta total penonton. Dari sisi kinerja keuangan, pada tahun 2022 pendapatan FOLK mencapai Rp 40,23 miliar atau naik 69,03% jika dibandingkan tahun 2021.
Sedangkan laba bersihnya sebesar Rp 5,05 miliar, atau ada kenaikan yang sangat signifikan dari sebelumnya tahun 2021 hanya Rp 6,5 juta.
Rencana dana yang akan didapatkan dari IPO tersebut digunakan untuk ekspansi dan pengembangan bisnis, sekitar 52,71% digunakan sebagai modal kerja perusahaan dan anak perusahaan, sekitar 29,80% dialokasikan sebagai belanja modal perusahaan dan anak perusahaan. Kemudian sisanya untuk melakukan ekspansi bisnis dengan akuisisi strategis.
$IHSG $FOLK
1/4