MENGIKUTI RUPS
Sebagai pemegang saham suatu emiten, kita berhak mengikuti RUPS baik itu RUPS Tahunan (RUPST) maupun RUPS Luar Biasa (RUPSLB). Untuk berhak mengikuti RUPS, kita harus memiliki saham emiten yang ingin kita hadiri RUPS-nya pada penutupan cum date RUPS. Setelah itu kalau mau dijual sahamnya tidak masalah, sama seperti dividen. Bedanya kalau dividen biasanya setelah cum date akan terjadi penurunan harga saham, apalagi kalau dividennya jumbo.
Setelah tanggal cum date, beberapa hari kemudian akan ada pengumuman pemanggilan RUPS melalui email yang kita daftarkan pada sekuritas. Begitu sudah dapat email tersebut, kita bisa minta Konfirmasi Tertulis Untuk RUPS (KTUR) dari sekuritas kita masing-masing. Dalam hal sekuritas yang digunakan adalah @Stockbit maka KTUR bisa didapat dengan cara berikut (contoh IPCC):
1. Email ke settlement@stockbit.com
2. Subject "Request KTUR (IPCC)"
3. Isi email kurang lebih sebagai berikut:
Request KTUR untuk mengikuti RUPS IPCC
Tanggal: 27 Juni 2023
Nama: nama lengkap sesuai KTP
SID: IDDXXXXXXXXXXXX
(nomor SID bisa dilihat pada https://cutt.ly/dwyIJrYy)
Untuk menghadiri RUPS, yang biasanya harus dibawa adalah:
1. Copy KTP
2. KTUR
Ada yang bilang KTUR sudah tidak perlu karena sekarang sistemnya sudah terintegrasi dengan KTP. Tapi untuk jaga-jaga sebaiknya bawa saja soalnya di pengumuman RUPS selalu dituliskan untuk bawa KTUR.
Pada hari-H tinggal datangi saja tempat RUPS sebelum jamnya. Pendaftaran RUPS biasanya baru bisa dilakukan 1 jam sebelum RUPS. Namun untuk beberapa emiten besar dengan jumlah pemegang saham yang banyak, serta souvenir yg menggiurkan (misal UNVR), biasanya jadi incaran para souvenir hunter. Jadi setau saya untuk emiten seperti itu, sebaiknya datang 2 atau 3 jam sebelumnya karena bakalan "ticket war" berdasarkan antrian. Kalau telat hadir atau kuota ruangan sudah penuh, kita sudah tidak boleh masuk RUPS untuk menjaga ketertiban. Selain itu, ini juga untuk mencegah pemegang saham yang telat daftar RUPS tapi memberikan suara pada RUPS.
Apa keuntungan dari mengikuti RUPS?
1. Souvenir, makan, minum
Seperti yang sudah saya sampaikan, beberapa emiten membagikan souvenir, beberapa lainnya tidak. Ini memang bukan kewajiban emiten. Begitu pula tidak semua membagikan makan dan minum untuk disantap selagi menunggu RUPS.
2. Dapat informasi keputusan RUPS lebih dulu
Informasi yang paling ditunggu-tunggu biasanya adalah pembagian dividen. Misalkan saja RUPS TOTL tanggal 10 Mei 2023 tiba-tiba di luar dugaan membagikan dividen Rp 100 per lembar saham. Harga sahamnya langsung meroket setelah pengumuman. Bila kita mengikuti RUPS, kita bisa tau duluan dan ikut beli tambah muatan di harga sebelum terbang. Namun hati-hati juga karena kadang informasi dividen bisa sudah bocor sebelum RUPS, harga saham sudah naik duluan, dan bisa berpotensi setelah RUPS harganya tidak ke mana-mana malah bahkan bisa jatuh karena yang beli berdasarkan bocoran akan take profit.
3. Memberikan pertanyaan / tanggapan pada mata cara rapat
Saat RUPS TKIM tanggal 16 Mei 2023, sempat ada yang marah-marah karena dividen hanya Rp 25 per lembar saham padahal laba TKIM mencapai Rp 2341 per lembar saham.
Kemudian pada saat RUPS IPCC tanggal 27 Juni 2023, sempat ada yang berkomentar agar komisaris dan direksi IPCC tidak ganti-ganti mulu kecuali kalau memang ada pelanggaran berat atau kinerjanya tidak perform. Well, ini hak kita sebagai pemegang saham untuk berkomentar.
4. Memberikan voting atas mata acara rapat
Sebagai investor ritel, sebetulnya kita tidak akan bisa mempengaruhi pengambilan keputusan karena pemegang saham pengendali (PSP) tentunya punya jumlah lembar saham atau hak suara mayoritas. Namun untuk formalitas tetap akan diadakan pengambilan suara. Kita bisa mempengaruhi keputusan rapat hanya jika tidak ada PSP dalam suatu emiten. Misalkan pemegang saham publik lebih banyak dari PSP dan PSP tidak memliki multiple voting rights.
5. Ngobrol dan foto dengan komisaris / direksi
Tidak semua komisaris dan direksi bisa menyempatkan waktunya. Dan tergantung seberapa friendly komisaris dan direksinya emiten tersebut. Walaupun pada dasarnya kita sebagai pemegang saham sama saja owner sebagian kepemilikan perusahaan dan jelas posisi kita lebih di atas komisaris dan direksi. Tapi saya sendiri juga paham karena tidak mungkin seluruh pemegang saham ngobrol dengan komisaris dan direksi. Bisa-bisa mereka malah tidak melanjutkan pekerjaannya karena harus terus ngobrol dengan banyak orang.
Setelah RUPS AMFG tanggal 22 Juni 2023 selesai, saya sempat ngobrol dikit dengan Pak Christoforus (Corporate Secretary yang baru saja diangkat sebagai Direktur sesuai keputusan RUPS). Ada beberapa pertanyaan yang saya ingin ketahui jawabannya dan beliau mau menyempatkan waktu untuk menjawab pertanyaan saya.
Pada beberapa RUPS lainnya seperti MAPA dan WEHA saya juga sempat ngobrol bentar dengan direksinya. Pada MAPA (20 Juni 2023) saya berkesempatan ngobrol dengan Mr. Nick Jones (Wakil Presdir yang baru diangkat jadi Presdir) dan Mr. Miquel Rodrigo Staal (Finance Director). Sedangkan pada WEHA (26 Juni 2023) saya berkesempatan ngobrol dengan Pak Edgar Surjadi (Finance Director).
Nah itu sedikit sharing pengalaman saya mengikuti RUPS langsung secara fisik. Mudah-mudahan membantu bagi yang belum tau cara ikut RUPS dan mau ikut RUPS ke depannya setelah baca tulisan ini.
Thanks bagi yang sudah follow saya dan like postingan ini. Saya akan mencoba membagikan analisis dari emiten-emiten yang saya hold atau jadikan watchlist. Next mungkin saya coba bahas AMFG dan WEHA. Baru nyadar belum dibuat artikelnya.
$IHSG $TOTL $TKIM $IPCC $AMFG
1/4