"Mengubah Aroma Dunia: Kisah Sukses Parfum HMNS Part 2”
HMNS adalah merek parfum lokal yang lahir dari sebuah pertanyaan sederhana: "Kenapa masih sulit mencari parfum berkualitas dengan harga terjangkau?" Ini adalah keresahan yang menjadi katalisator lahirnya HMNS, sebuah merek parfum yang tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga pada pengalaman dan Emotional Value yang mereka tawarkan kepada konsumen.
Produk-produk seperti HMNS tidak hanya berfokus pada kualitas dan keunggulan fisik produk itu sendiri, tetapi juga menempatkan perhatian besar pada Emotional Value yang mereka tawarkan kepada konsumen. Merek ini memahami bahwa parfum bukan hanya tentang aroma yang menyenangkan, tetapi juga tentang bagaimana aroma tersebut dapat mempengaruhi perasaan dan emosi seseorang.
Dengan menggunakan strategi branding yang kuat, HMNS berusaha memikat konsumen dengan menawarkan lebih dari sekedar parfum - mereka menawarkan 'prestise'. Mereka menciptakan cerita dan pengalaman di sekitar produk mereka, sehingga konsumen tidak hanya membeli parfum, tetapi juga membeli rasa percaya diri, kemewahan, dan pengalaman unik yang dihadirkan oleh merek tersebut.
Pemakai parfum HMNS dapat merasakan peningkatan rasa percaya diri, baik itu saat bertemu dengan klien, bos, atau pasangan. Setiap semprotan parfum bukan hanya memberikan aroma yang menyenangkan, tetapi juga mewujudkan perasaan positif dan kepercayaan diri. Dalam hal ini, HMNS bukan hanya menjual produk, tetapi juga menjual pengalaman dan emosi - sebuah faktor kunci yang membuat mereka menonjol di pasar parfum.
HMNS adalah contoh sempurna bagaimana sebuah merek dapat memanfaatkan kekuatan media sosial dan pemasaran digital untuk membangun keterlibatan (engagement) dan loyalitas pelanggan. Melalui Instagram, mereka tidak hanya mempromosikan produk mereka, tetapi juga berinteraksi dengan pengikut dan konsumen mereka secara langsung. Bahkan, engagement HMNS di Instagram cukup tinggi, seperti ditunjukkan oleh jumlah like yang signifikan pada setiap postingan mereka.
Mereka telah berhasil mengubah produk mereka menjadi lebih dari sekedar komoditas - mereka menjual emosi. Dalam membangun brand, HMNS telah berhasil melibatkan emosi pelanggan melalui pemasaran cerita (storytelling) yang efektif. Mereka telah merancang strategi pemasaran yang memandu pelanggan melalui berbagai tahapan perjalanan pembelian - dari kesadaran, pertimbangan, pembelian, hingga retensi dan advokasi.
Salah satu kunci dari kesuksesan HMNS adalah komunitas atau keterlibatan pelanggan. Mereka berhasil membangun dan memelihara komunitas bahkan sebelum meluncurkan produk mereka. Cerita pribadi pendiri HMNS, Rizky, menggambarkan hal ini dengan baik. Dia pernah menghabiskan waktu untuk membalas ratusan pesan langsung (DM) di Instagram, bahkan sebelum orang-orang tersebut membeli produknya.
Upaya ini menghasilkan "word of mouth" yang kuat, dimana pelanggan yang bahkan mungkin belum membeli produknya, mampu menyarankan HMNS kepada orang lain. Dengan demikian, HMNS tidak hanya menjual produk, tetapi juga mengembangkan sebuah komunitas dan keterlibatan yang berujung pada loyalitas dan advokasi - kunci utama dari pertumbuhan dan kesuksesan brand sebesar HMNS.
Narasi yang dibangun oleh HMNS melalui pemasaran cerita dan pengikatan emosional dengan calon pelanggan, bahkan sebelum produk dibeli, adalah bukti bagaimana mereka memahami dan memanfaatkan kekuatan media sosial dalam mengembangkan brand mereka. Di tengah pandemi, ketika membuka toko offline memerlukan investasi besar, mereka berfokus pada memaksimalkan penggunaan media sosial dan membangun keterlibatan yang kuat. Mereka membangun hubungan dua arah dengan pelanggan, membalas ratusan pesan, dan menciptakan interaksi yang jarang dilakukan oleh perusahaan besar karena memerlukan upaya yang besar. Ternyata, pendekatan pemasaran ini menjadi nilai jual unik mereka dan membantu dalam membentuk cerita unik mereka.
Namun, membangun cerita unik dan memiliki keterlibatan pelanggan yang kuat hanya setengah dari persamaan kesuksesan. Produk yang berkualitas juga merupakan faktor kunci. Jika cerita unik telah berhasil menarik pelanggan untuk membeli produk, namun produk itu sendiri tidak memuaskan, maka upaya tersebut akan sia-sia.
HMNS memahami bahwa produk yang baik harus memiliki tiga jenis Value :
1. Fungsional value: Pelanggan membeli parfum dan mengharapkan parfum tersebut akan memiliki aroma yang menarik, yang dapat merangsang suasana hati mereka menjadi lebih positif.
2. Economic Value: HMNS menawarkan produk yang memiliki kualitas tinggi dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan pesaing mereka. Dengan demikian, mereka memberikan nilai yang lebih baik untuk uang yang dihabiskan oleh pelanggan.
3. Emotional value: Melalui pemasaran cerita yang efektif, HMNS telah berhasil memikat emosi pelanggan. Ini menciptakan pengalaman yang berarti dan ikatan emosional antara pelanggan dan produk, yang pada akhirnya akan mendorong loyalitas dan pembelian berulang.
Dengan kombinasi cerita unik, keterlibatan pelanggan yang kuat, dan produk yang berkualitas dengan nilai tiga lipat, HMNS telah berhasil menciptakan brand yang kuat dan sukses di pasar parfum Indonesia.
Emotional value yang ditawarkan oleh HMNS telah memainkan peran penting dalam kesuksesan mereka. Dalam industri yang penuh dengan produk yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah, HMNS telah berhasil menciptakan ruang mereka sendiri dan mengikat pelanggan mereka.
Emotional value ini tidak hanya menciptakan ikatan yang lebih dalam antara pelanggan dan brand, tetapi juga memberikan HMNS keunggulan kompetitif yang signifikan. Dalam situasi di mana pelanggan harus memilih antara parfum HMNS dan produk seharga 1-2 juta rupiah atau lebih, emotional value yang mereka rasakan terhadap HMNS dapat menjadi faktor penentu dalam keputusan pembelian mereka.
Dengan kata lain, emotional value yang kuat dapat mendorong pelanggan untuk memilih HMNS daripada pesaing mereka yang lebih mahal, karena mereka merasa lebih terikat dan terkoneksi dengan HMNS. Ini merupakan bukti kuat bahwa menjual emosi, bukan hanya produk, adalah strategi yang efektif dalam mencapai keberhasilan dan pertumbuhan di industri parfum.
Financial Report :
Laporan keuangan perkiraan yang saya dapatkan di berbagai sumber menunjukkan bahwa penjualan HMNS lebih terfokus pada online daripada offline. Dari penjualan melalui platform e-commerce seperti Tokopedia, dengan asumsi harga rata-rata 1 botol parfum HMNS adalah 200 ribu dan mereka menjual sekitar 30.000 botol per bulan, penjualan tahunan mereka bisa mencapai sekitar 100 miliar rupiah.
Sebenarnya, biaya barang terjual (COGS) parfum tidaklah mahal, sekitar 60 ribu per botol, sehingga margin mereka sekitar 80%. Jadi, jika kita membuat perkiraan kasar, setelah dikurangi biaya pemasaran dan operasional, Mereka mungkin memiliki Net Profit Margin sekitar 20-30%, yang setara dengan sekitar 20-30 miliar rupiah. Itu adalah jumlah yang cukup besar untuk perusahaan parfum yang tidak memiliki toko offline.
Namun, pertanyaannya adalah, dengan perkiraan pertumbuhan tahunan (YoY) sekitar 20%, apakah HMNS bisa mencapai pendapatan ratusan miliar, bahkan lebih, di tahun 2023? Ini adalah tantangan yang dihadapi HMNS.
1. Faktor Timing: Saat pandemi COVID-19, penggunaan media sosial meningkat drastis, yang menguntungkan HMNS dalam membangun narasi mereka di dunia media sosial. Namun, strategi ini mungkin tidak lagi berlaku jika diterapkan di tahun-tahun mendatang.
2. Perubahan perilaku pasar: Jika pasar bergerak dari pembelian online ke pembelian offline, pertanyaannya adalah seberapa cepat HMNS bisa beradaptasi dengan perilaku offline. Strategi yang berhasil online mungkin tidak berlaku offline. Mereka perlu memikirkan berbagai aspek, mulai dari demografi pelanggan hingga biaya inventaris, lokasi gudang, dan biaya sewa. Namun, jika mereka berhasil mengamati dan merespons perubahan perilaku ini, mereka bisa mempertahankan pertumbuhan penjualan mereka.
3. Persepsi Publik / Reputasi: Brand besar seperti Louis Vuitton dan Balenciaga tidak hanya menjual tas, mereka menjual prestige. Misalnya, Balenciaga pernah berhadapan dengan pembatalan produk karena kampanye kontroversial di TikTok. Jika reputasi brand rusak, pelanggan mungkin tidak akan membeli produk mereka lagi. Kenapa? Karena pelanggan tidak hanya membeli produk, tetapi juga pengalaman dan perasaan yang diberikan produk tersebut.
Emotional value dalam setiap industri berbeda-beda. Misalnya, di pasar ibu dan anak, emotional value adalah kepercayaan, sementara di pasar pernikahan, Emotional valuenya adalah kebahagiaan. Bagi HMNS, tantangan adalah mempertahankan dan meningkatkan emotional value dari produk mereka di tengah berbagai risiko.
Dalam hal pangsa pasar, HMNS masih memiliki potensi besar, khususnya di pasar domestik. Namun, bagaimana dengan pasar internasional? Jawabannya adalah mungkin, tetapi akan sangat sulit. Mereka telah mencoba memperluas pasar mereka dengan hadir di Paris Fashion Week, mengikuti jejak Erigo, dengan harapan bisa memperluas pasar mereka. Jika berhasil, mereka akan menjadi brand parfum lokal yang dikenal secara global.
Namun, mengglobalisasi brand bukanlah pekerjaan mudah. Ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang pasar global, strategi branding yang kuat, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai budaya dan selera. Dalam hal ini, HMNS harus siap menghadapi kompetisi yang lebih kuat, tantangan regulasi, dan perbedaan dalam perilaku konsumen.
Meski begitu, dengan dedikasi dan komitmen untuk memberikan kualitas dan nilai yang unik untuk pelanggan, HMNS memiliki potensi untuk berkembang dan berhasil, baik di pasar domestik maupun internasional. Kesuksesan mereka hingga saat ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat dan fokus pada pembangunan Emotional Value, brand bisa meraih kesuksesan di industri yang sangat kompetitif.
Sebagai penutup, HMNS adalah contoh nyata dari kekuatan Emotional Value dalam pemasaran. Mereka menunjukkan bahwa dengan memahami pelanggan dan memberikan produk yang memenuhi kebutuhan mereka - baik secara fungsional, ekonomis, maupun emosional - suatu brand bisa meraih sukses yang luar biasa.
part 1 : https://stockbit.com/post/11360125
Tamat.
$SMSM $MDKI $TCID $UNVR $SIDO
1/5