🚃 $VKTR Milik Grup Bakrie Siap IPO Hingga Rp1,14 T
Perusahaan milik grup Bakrie di bidang kendaraan listrik, VKTR Teknologi Mobilitas ($VKTR), berencana untuk IPO di BEI dengan menawarkan 8,75 miliar lembar (20%) saham baru dengan harga 100–130 rupiah per saham. Dengan demikian, potensi dana yang didapatkan mencapai 875 miliar–1,14 triliun rupiah.Dana tersebut nantinya akan digunakan oleh VKTR untuk beberapa keperluan, antara lain:
â–ª 44,61% untuk modal kerja
â–ª 39,93% untuk belanja modal (capex)
â–ª 11,59% untuk penyertaan modal kepada anak usaha, yakni PT Bakrie Autoparts
â–ª 2,49% untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri
â–ª 1,38% untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana
Berdasarkan prospektus ringkas, manajemen VKTR menjelaskan bahwa 87,5 juta dari 8,75 miliar lembar saham baru yang ditawarkan akan dialokasikan sebagai program alokasi saham karyawan (employee stock allocation/ESA). Oleh karena itu, porsi kepemilikan masyarakat di VKTR saat IPO menjadi 19,8%.
Setelah IPO, pemegang saham VKTR di luar masyarakat dan program ESA akan terdiri dari Bakrie & Brothers ($BNBR) sebesar 45,55%, PT Bakrie Metal Industries sebesar 22,05%, dan PT Kuantum Akselerasi Indonesia sebesar 12,4%.
VKTR juga berencana menerbitkan 1,31 miliar lembar (2,91%) saham baru untuk program opsi kepemilikan saham kepada manajemen (management stock option program/MESOP). Aksi korporasi ini akan dilakukan setelah perseroan IPO dan menyebabkan kepemilikan masyarakat terdilusi menjadi 19,23%.
Masa penawaran awal saham VKTR berlangsung pada 26–31 Mei 2023, dengan perkiraan masa penawaran umum berlangsung pada 12–14 Juni 2023. Saham VKTR dijadwalkan listing di BEI pada 16 Juni 2023.
:key: Key Takeaway
VKTR didirikan pada 2007 dengan nama PT Bakrie Steel Industries, sebelum berubah nama dan bertransformasi pada 2022. Bidang usaha yang menjadi fokus perseroan mencakup antara lain manufaktur, penjualan, serta suku cadang kendaraan listrik.
Dari sisi valuasi, dengan harga penawaran IPO pada rentang 100–130 rupiah per lembar, maka indikasi rasio P/E per FY22 adalah sebesar 64,1x–83,3x. Sementara itu, valuasi PBV per FY22 setelah memperhitungkan dana yang diterima dari IPO berkisar antara 3,8–4,0x.
IPO saham VKTR akan semakin menambah jumlah emiten terkait kendaraan listrik yang melantai di BEI. Beberapa emiten yang telah mulai memproduksi kendaraan listrik antara lain joint venture antara TOBA dan $GOTO, $NFCX, $INDY, WIKA, dan SLIS. Jika kamu tertarik untuk mengenal tren dan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, kamu bisa simak analisis lengkapnya di Unboxing Electric Vehicle melalui link ini.
Simak Stockbit Snips selengkapnya di sini:
https://bit.ly/3BUUya5