Drama Debt Ceiling Amerika, Drama Basi yang Diulang Terus Sejak 1960
Di postingan saya sebelumnya tentang harga Historis Saham Coal ketika harga coal 50 dollar ada yang tanya tentang debt ceiling.
https://cutt.ly/R6TznwD
Drama Debt Ceiling atau drama pemerintah AS untuk menaikkan plafon utang ini sudah ada sejak zaman dulu kala. Nothing new under the sun. Bisa baca di buku tentang Makroekonomi bahwa kemampuan sebuah negara dalam membayar utang adalah salah satu indikator yang sangat penting untuk melihat kekuatan kurs mata uang sebuah negara. https://bit.ly/3AZrxJP
Jadi pemerintah seluruh dunia itu sudah bikin batas maksimal utang yang bisa diambil. Saya ambil contoh Indonesia, berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, ditetapkan batas rasio utang pemerintah yakni 60% terhadap PDB. Jadi selama utang negara kita kurang dari 60% PDB atau GDP, maka itu dianggap aman. https://bit.ly/43rYviT
Berbeda dengan Indonesia, Amerika itu pakai istilah debt ceiling untuk bikin batas maksimal. Ceiling itu dalam bahasa Indonesia artinya langit-langit atau loteng rumah. Jadi mereka pasang angka fix. Beda dengan Indonesia yang pakai presentase utang terhadap PDB yang flexible.
https://bit.ly/3M31yX5
Saat ini batas utang Amerika adalah 31,4 Triliun dolar. Sejak tahun 1960, Amerika sudah menaikkan debt ceiling sebanyak 78 kali. Terakhir debt ceiling naik itu tahun 2021 saya pernah bahas juga beberapa tahun lalu di sini https://cutt.ly/66TxtaP
Drama Debt Ceiling Amerika selalu berakhir sama, Congress akan menaikkan debt ceiling. Nothing new under the sun. Kalau sampai Amerika Default, Russia dan China ketawa di pojokan. Malu dong negara adidaya gagal bayar utang, udah kaya Zimbabwe aja.
Drama yang terjadi hanya untuk tarik ulur kepentingan antara Democrat dan Republican. Apalagi banyak anggota kongres Amerika itu yang trading saham. Saya pernah bahas juga tentang hal ini di sini https://cutt.ly/O6TxItC
Di Amerika, semua anggota kongres atau anggota DPR Amerika yang yang trading wajib lapor karena itu adalah bagian dari insider trading. Mereka menganggap semua keputusan Congress atau DPR Amerika itu sangat powerful dalam mempengaruhi perekonomian nasional sehingga itu dianggap sebagai insider trading. Jadi mereka wajib lapor kalau melakukan jual beli saham. Beda dengan di Indonesia, anggota DPR bisa bebas trading tanpa ketahuan.
Kita bisa lihat efek dari ketakutan default Amerika seperti:
1. Dollar melemah karena market menganggap kalau AS gagal bayar maka sudah pasti dollar akan menjadi mata uang sampah seperti Dollar Zimbabwe.
https://bit.ly/3niMj3v
2. Emas menguat karena orang akan cari safe haven Untuk Simpan Duit yang dianggap lebih aman dari Dollar
https://bit.ly/3LsxlQJ
3. Saham volatile karena saham Yang untung kalau dollar menguat dibuang sedangkan Saham yang untung karena dollar melemah akan dibeli.
https://bit.ly/3SJLT0W
Tapi ya sangat kecil kemungkinan AS Default. Ini debt ceiling hanya drama. Amerika bisa hilang kredibilitas kalau Default. Drama sejak 1960 yang sudah diulang-ulang seperti kaset rusak. Level Amerika akan setara dengan level $WSKT kalau sampai default. Yang sudah bikin nyangkut $BBRI $BMRI $BBNI $BBTN. Malu banget dong kalau sampai Default. Rusia mungkin langsung damai sama Ukraina kalau sampai dengar Amerika default, saking bahagianya mereka.
https://bit.ly/3Zxkq5p
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://cutt.ly/p8bNpqb
https://bit.ly/3SJLT0W
https://bit.ly/3LsxlQJ
https://bit.ly/3CJthZl