imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

All About You

“When you had worked for so long time for the same company, at some point you will feel exhausted”
- A friend

Seperti saya senang membaca beberapa yang memuji langkah nekat, saya juga menerima semua yang menghujat saya di Telegram dan Stockbit.
Tulisan bahwa saya keluar dari PTBA telah ditanggapi secara berlebihan.
Terutama slogan “Berapa lama ?”
“Kok baru lihat Q1 saja sudah ciao.”
Yang merasa lebih pintar, sudah memprediksi dari November 2022 bahwa harga batubara akan tenggelam pada akhirnya.
Bahkan teman saya ikut ngeledek ketika ditanya seberapa yakin akan invest di saham baru.
“Lebih lama dari kis4ros….”

Tidak ada yang sebaik menertawakan diri Anda sendiri.
No hard feeling, really.

“Think You’re All About Me?
But I’m All About You”

Saya di sini untuk sebuah penjelasan, eh tepatnya pembenaran ding.

Apakah PTBA seburuk itu ?
Ya, jika hanya melihat Q1 2023.
Kenaikan penjualan tidak bisa menutupi COGS, sehingga NP per ton drop hingga level sebelum rally.

Pesta masih berlangsung di dunia batubara.
Harga kalori 6300 bertahan di atas USD. 150, masih tinggi sekali.
Harga kalori 5000-an PTBA pun masih bisa menyentuh USD. 100.
Menurut saya, pesta belum berakhir.

Peningkatan COGS, jujur masih menjadi pertanyaan buat saya. Apakah perusahaan batubara beneran memisahkan sebagian persediaan yang belum dijual dengan yang real terjual atau mencari cara gampang mencemplungkan semua biaya yang terjadi pada periode berjalan. Secara teori, opsi pertama yang dijalankan. Namun apabila opsi kedua yang dipraktekkan, maka biaya PTBA yang menumpuk di Q1 akan berbalik jadi factor yang ‘menguntungkan’ di Q2.
Dan ditambah ketok palu MIP, sisa tahun ini kurva NP per ton PTBA akan berbalik arah.

Belum bicara keroyalan dividen. Demi menjaga situasi politik yang kondusif menjelang Pemilu, PTBA berpotensi kembali memberikan DPR 100%. Sebuah angka yang besar sekali.
ACES tidak akan pernah dapat memberikan dividen sebesar PTBA.

Lantas mengapa juga harus switching ke ACES?
Apakah karena $PTBA dan $ACES sama-sama PBV 1,3 dengan PER sekarang tidak jauh berbeda ?
Poinnya bukan di situ.

It’s Never About Me,
It’s About You.

Dua tahun adalah waktu yang cukup lama buat saya berada di saham manapun, apalagi siklikal.
Berapa lama saya mentok di 2 tahun, terlepas siklikal atau bukan.
Saya bukan WB yang bisa tahan selamanya.
Atau LKH yang bisa simpan PNIN 10 tahun lebih bermodalkan PER 3 atau PBV nol koma.
Semua orang memiliki interpretasi masing-masing terhadap daya tahan.

Seorang teman pernah berkata kepada saya, pada suatu titik, ketika Anda sudah bekerja terlalu lama dalam suatu perusahaan, Anda merasa sangat kelelahan. Satu-satunya keinginan adalah keluar dan mencari tantangan baru.
Sama seperti saya memutuskan menjual semua jangkrik untuk memelihara cupang dan ikan pedang. Setelah kuliah, saya kembali beternak jangkrik. Dan jika masih diberi waktu, saya mungkin akan mencoba beternak cupang putih suatu hari nanti.

Kembali ke PTBA.
Saya membeli PTBA di range 2.100. DItambah dividen, melepas di kisaran Rp. 3.500 sudah hampir bagger. Ditambah dividen yang saya belilkan ITMG, UNTR, dan akhirnya ACES, porto saya sudah lebih dari bagger.
Saya merasa ‘exhausted’, dan ingin mencari kuda pacuan baru dengan risk-reward yang lebih menarik, ‘menurut saya’.
Bukan masalah benar-salah.
Anda keliru bahwa menebak pergerakan harga di saham dan menjadi kaya adalah satu-satunya alasan.
Kata Steve Jobs, kebanyakan pengusaha yang bertahan bukan mencari kekayaan saat memutuskan merintis usaha, tapi seringkali karena mereka tidak didengarkan. Dan sebagian besar akan menyerah menghadapi begitu banyak kesulitan, hanya karena mereka waras, seperti kebanyakan orang.
Anda mesti menikmati pencarian jati diri Anda setiap hari, setiap saat di dunia saham, sama seperti di dunia-dunia lainnya.
Seperti yang selalu saya katakan, ketika harga sahamnya turun, Anda berani nambah gak, dan ketika harga sahamnya naik, Anda dengan tenang tetap hold.
Saya kehilangan conviction di PTBA melihat LK Q1 2023.
Apabila harga PTBA turun dari harga sekarang, ‘Saya’ tidak akan berani nambah PTBA.
Apakah lantas saham PTBA akan terjun terus ? Siapa yang dapat memastikan. Dan tidak akan ada gunanya diperdebatkan.
Sebelum Stock Split, PTBA pernah di 6 ribu dan ATH di Rp. 25.000,-.
ACES pernah di Rp. 1.900, dan sekarang di Rp. 464.-.

Lantas, apakah PTBA akan kembali ke harga bawah ? Ini bukan pertanyaan yang tepat, karena pasar terdiri dari banyak sekali pelaku.
Seseorang yang bisa menebak arah harga saham naik atau turun, hanya bermodalkan keberuntungan. Anda tanyakan ke siapapun pelaku pasar, kalau bisa nebak harga besok hari, mengapa tidak jual rumah dan cemplungin ke satu saham, bukan begitu bukan?
Saya senang melihat ACES turun. ACES merupakan saham yang lebih tepat buat saya saat ini.
Berbeda dengan 2 tahun lalu di mana ACES masih berada di atas seribu bahkan mendekati 2 ribu. saya tidak akan berani membeli ACES saat itu.
Anda berbeda.
Kita semua berbeda.

John Krasinski tegila-gila dengan penampilan Emily Blunt “Don’t touch it” di Devils Wear Prada, hingga melamarnya.
Jim Carrey mencoba meminang Emma Stone lewat sebuah video yang memilukan.
Mila Kunis akhirnya dipertemukan kembali dengan Aston Kutcher.
Mereka sama-sama lucu, pintar, dan cantik.

But this time on Hillary Duff…
Judul tulisan ini kebetulan sama dengan senandungnya :
…the best Hillary Duff song for me….

“Think You’re All About Me?
But I’m All About You

You…. ”

kis4ros

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy