Inflasi Amerika Menjinak dan Perbankan Indonesia Makin Strong
Semalam saya mendapatkan kabar inflasi Amerika tinggal 5% saja. Ini kabar baik untuk pelaku pasar karena saat ini FFR (Fed Fund Rate) sudah di kisaran 4,75% - 5%.
Akhirnya inflasi sudah setara dengan FFR. Dengan demikian The Fed cukup menaikkan 1-2x interest rate lagi atau malah langsung halt interest rate sebelum akhirnya melakukan pivot.
Upaya The Fed menjinakkan inflasi dengan menaikkan interest rate bisa dikatakan berhasil. Meskipun pada akhirnya kebijakan tersebut memakan beberapa korban seperti SVB, Signature Bank, Silvergate, FTX, Luna, First Republic dan Credit Suisse.
https://cutt.ly/N7AMzDx
Untungnya adalah industri bank kita lumayan kuat ketika banyak bank di Amerika dan Eropa yang babak belur karena mereka tidak siap menghadapi kenaikan interest rates yang berkepanjangan.
https://cutt.ly/C7AHg3n
Kondisi perbankan kita lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2008 dan 1998. Terimakasih pada OJK dan BI yang mewajibkan bank memiliki rasio CAR, LCR, dan NSFR yang besar untuk perbankan di Indonesia terutama bagi yang berdampak sistemik.
https://bit.ly/3D95wZN
Ketimbang berinvestasi di bank luar negeri, seperti JP Morgan, Citigroup dan Wells Fargo, saya lebih memilih berinvestasi di saham perbankan di Indonesia karena secara rasio LCR dan CAR, bank di Indonesia rata-rata punya rasio yang lebih baik dari perbankan di luar negeri.
Saya ambil contoh saja Wells Fargo, bank terbesar keempat di AS, rasio CAR CET1 nya hanya 12,11% saja dan Bank of America, bank terbesar kedua di AS, rasio CAR nya hanya 14,8%. Bandingkan dengan $BTPS yang punya CAR 53% dan $BBCA yang memiliki CAR 25,8%. CAR yang tinggi mengindikasikan bahwa bank tersebut memiliki kesiapan modal untuk menghadapi kondisi ekonomi yang memburuk atau jika terjadi peningkatan kredit macet mendadak. Bisa baca penjelasan lebih lengkapnya di buku dasar - dasar perbankan http://bit.ly/41nALLb
Di Basel II, CAR yang diwajibkan hanya 8%. Sedangkan di Basel III, CAR yang diwajibkan adalah 8% + 2,5% Buffer Konservasi sehingga total 12,5%. Jadi kita bisa lihat betapa tipisnya CAR bank - bank gede di AS jika dibandingkan dengan CAR bank di Indonesia. Wajar saja ketika terjadi kenaikan interest rates mendadak, banyak bank di AS dan Eropa yang langsung panas dingin. Sebagai contoh lagi CAR CET1 Credit Suisse yang sedang di ujung tanduk itu hanya 14,1% versus BBCA CET1 25,85%. Credit Suisse memang bank sakit sama seperti Deutsche Bank yang CAR CET1 hanya 13,4%. Jadi kita bisa lihat bank mana yang bisa bertahan jika interest rates terus - menerus naik.
https://bit.ly/3LT6AqA
Dengan rasio CAR CET1 <20%, banyak bank di AS dan Eropa yang bisa terluka jika tiba-tiba para nasabahnya mengalami gagal bayar akibat tingginya bunga kredit. Di Indonesia, masyarakat sudah terbiasa dengan bunga tinggi. Bahkan banyak warga Indonesia yang ambil pinjol dengan bunga 25%. Ketika interest rates anjlok 3 tahun lalu, bunga kredit di Indonesia tidak turun-turun. Dan ketika interest rates naik lagi, makin tidak turun itu bunga kredit di Indonesia.
https://bit.ly/3UDJkiU
NIM perbankan kita sangat tinggi. Indonesia adalah surga untuk perbankan. Makanya Kookmin pun rela keluar duit banyak untuk beli bank sakit seperti $BBKP karena tergiur sama Net Interest Margin perbankan Indonesia yang sangat tinggi. Bisa lihat perbandingan NIM Indonesia dan negara lain di sini https://cutt.ly/R7AVIrk
Dengan jinaknya inflasi maka pelaku pasar saat ini menunggu Pivot The Fed. Yang diharapkan para pelaku pasar adalah kembalinya era Cheap Money. Dua tahun terakhir adalah tahun penderitaan bagi semua perusahaan teknologi dan startup karena naiknya interest rates mengakibatkan pendanaan untuk mereka berkurang drastis. Gelombang PHK hingga kebangkrutan startup serta perusahaan teknologi datang silih berganti dalam 2 tahun terakhir.
https://bit.ly/3UoMwOV
Pivot kebijakan The Fed dari yang awalnya menaikkan interest rates ke kebijakan menurunkan lagi interest rates akan kembali membuat saham - saham teknologi bergairah. Cuma kita belum tahu pivot The Fed akan terjadi. Tapi dengan jinaknya inflasi, dalam jangka waktu 2-3 tahun lagi, pivot mungkin bisa bisa terjadi. Tinggal lihat saja nanti perusahaan teknologi mana yang bisa bertahan hingga pivot terjadi, apakah $BUKA atau $GOTO Akan bertahan hingga pivot terjadi? Time will tell.
https://bit.ly/3Zh9Xec
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://cutt.ly/p8bNpqb
https://bit.ly/3SJLT0W
http://bit.ly/3MhGBr6
https://bit.ly/3LsxlQJ
https://bit.ly/3CJthZl
1/5