imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Setelah menulis thesis saya di $MBSS dan $BIRD yang sebagian besar sudah terefleksi pada kinerja tahun 2022 (juga sahamnya – Anda bisa scroll di profile saya), saya mulai berpikir untuk menulis analisis kritikal lanjutan saya di saham $ACES 🔑.

Dengan penurunan yang relatif signifikan pada selama satu tahun terakhir (turun ~55% y-y), saya melihat ACES menawarkan peluang yang menarik, meski tidak dibilang “gold opportunity”

Btw, ini hanya pendapat Pribadi. So please, jika Anda tidak setuju, Anda bisa skip membaca artikel ini. Introduction yang selalu saya sebut sebelum saya memulai menulis analisis sy di suatu saham.

Saya akan mulai dari POV penjualan yang banyak digadang-gadang menjadi alasan kenapa saham ACES mengalami koreksi yang tidak wajar dalam 2 tahun terakhir.

Melihat kinerja ACES pada tahun 2022 – dimana pendapatan perusahaan tumbuh +3.35% y-y, saya mengalami dejavu dengan kondisi kinerja perusahaan pada tahun 2015 dan 2016 yang dimana ACES mengalami penurunan laju pertumbuhan pendapatan atau masing-masing tumbuh sebesar +4.43%/+4.08%.

Catat: hanya melambat, tidak turun.

Melambatnya pertumbuhan ACES pada dua tahun tersebut merupakan efek dari melambatnya pertumbuhan PDB Indonesia yang dibarengi oleh melambatnya inflasi yang mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat cenderung terbatas.

Namun tetap, bagaimanapun perusahaan dinilai mampu tetap tumbuh meski melambat. Sebagai catatan, dari tahun 2006-2014, ACES nihil dalam memberikan pertumbuhan pendapatan <10%. Pertumbuhan tertinggi yang pernah ditoreh perusahaan selama periode tersebut adalah 46.8% y-y ditahun 2011, dengan pertumbuhan terendah di level 11.2% pada tahun 2009.

Tentu saja, tingkat pertumbuhan sebesar <10% pada tahun 2015-2016 dianggap hal yang memalukan bagi ACES, mengingat tingkat pertumbuhan mereka yang dikenal agresif selama tahun sebelumnya dengan tingkat CAGR sebesar 28.3%.

Makanya tidak heran jika pada tahun 2015, market seolah-olah menghukum saham ACES dengan penurunan dengan level terendah di level 490 pada tanggal 30 September 2015 atau turun 37.2% dari awal perdagangan tahun 2015.

Di tahun 2016, sama aja.

ACES kembali mencatatkan tingkat pertumbuhan pendapatan yang terbilang: kecil.

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2016, ACES hanya mampu memberikan kenaikan pendapatan sebesar 4.08% y-y di tahun 2016, lebih rendah dari tingkat pertumbuhan di tahun 2015.

Efek dari lambatnya kinerja pendapatan ACES membuat saham ACES kembali turun di akhir 2016 meski tidak seburuk di tahun 2015.

Namun di tahun 2017, saham ACES secara mendadak melompat ke level >+1000 dan sempat mencapai titik
tertinggi di level 1400. The question is: how come?

Jelas: pendapatan perusahaan mengalami loncatan indah pada tahun 2017 sebesar 20.3% y-y menjadi Rp5.9tr. Di tahun tersebut, ACES berhasil membukukan pertumbuhan yang masif yang berlanjut hingga tahun 2018 dimana ACES mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 21% y-y.

Atas pencapaian kinerja operasional tersebut, saham ACES bergerak positif hingga mencapai level di area 1500an pada penutupan pada tahun 2018.

Jadi clear bila: saham ACES sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan tiap tahunnya. Artinya bila pertumbuhan melambat, maka saham ACES akan dipunish sama market. Begitu juga sebaliknya.

Dalam konteks laba pun demikian.

Pada periode 2006-2019, perusahaan sama sekali tidak mencatatkan satupun performa penurunan laba bersih dari kinerjanya. Hanya saja karena tahun 2020 ada terjadi Pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi terkontraksi, maka saham ACES seolah-oleh ke-restart ke level bottomnya.

Di tahun 2021, laba bersih ACES masih terkontraksi walau menipis menjadi hanya tersisa -3.9% y-y saja menjadi Rp704 miliar. Menurut saya, disini adanya efek normalisasi permintaan pada produk kebutuhan rumah tangga setelah sempat di porak-porandakan oleh pandemi covid-19.

Di tahun 2022, ACES akhirnya kembali mencatatkan pertumbuhan positif dengan pertumbuhan penjualan sebesar 3% y-y meski labanya turun tipis. Namun anehnya, pelaku pasar seolah-olah over pesimis dan mengutuk bahwa ACES bahwa bisnisnya sudah sunset karena faktor persaingan yang ketat dari MR. DIY.

Dalam hal ini, saya pikir pasar telah keliru memposisikan MR. DIY sebagai pesaing utama dari ACES karena secara segmen pasar, kedua perusahaan ini tidak bisa di jadikan bahan pembanding.

Apabila MR. DIY menyasar ke segmen low-medium, ACES, disisi lain menyasar segmen medium-high.

Orang yang datang ke ACES tentu saja tidak hanya mengincar untuk membeli barang-barangnya saja, tapi melihat experience-nya. Sementara itu, MR. DIY tidak menawarkan adanya experience tersebut, dan hanya menawarkan turnover penjualan yang cepat seiring dengan rendahnya penerapan marjin untung mereka.

Justru dengan berakhirnya masa PPKM sejak awal tahun 2023 lalu, saya malah mengantisipasi bahwa membaiknya mobilitas masyarakat dan membaiknya daya beli masyarakat akan bener-bener diresap oleh ACES melalui penjualan yang akan semakin membaik di tahun ini.

Sementara itu, mengingat 82% inventory ACES merupakan produk berbasis impor, tentu saja, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap USD akan membuat risiko bisnis ACES akan semakin rentan. Namun, saya justru melihat bahwa Rupiah telah Kembali menguat di bawah level 15k. Bagi saya, jika ini bisa bertahan hingga akhir tahun 2023, ini mengindikasikan bahwa penjualan dan marjin ACES akan jauh lebih baik dari 2 tahun terakhir.

Akankah ACES akan Kembali mencatatkan pertumbuhan penjualan yang tinggi di tahun ini (dan mendatang)? Saya pikir: BISA, meski tingkat pertumbuhan yang saya ekspektasikan di tahun ini mungkin akan berada di level <20% y-y. Begitu juga dengan laba bersihnya, yang saya ekspektasikan akan mulai kembali tumbuh, apalagi dengan manajemen control biaya operasinal ACES yang terbilang dari dulu sangat “sadis”.

Tapi, valuasi ACES masih cenderung “premium”. Gimana dong?

Menurut saya, ukuran valuasi itu sangat relatif. Jika Anda hanya fokus berpikir soal angka-angka P/E dibawah 5x atau P/BV dibawah 1x, Anda mungkin bisa mencari saham-saham lain yang mungkin menarik.

Tapi saya percaya investasi bukan hanya bicara itung-itungan 1+1 = 2. Dengan penurunan saham >50%, dengan potensi membaiknya kinerja di tahun ini, saya cukup optimis bahwa ACES mampu kembali rebound di level yang sepantasnya, meski saya kira untuk mencapai balik ke level 1,800 membutuhkan waktu yang lama.

Namun, jika berharap saham ACES balik ke 800-1000 🕹️ , saya pikir itu sangat mungkin sekali.

Disclaimer on, please, do your own research.

Random Tag $GOTO

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy