$WGSH // Future-Proof Innovation
#Education Corner
Bagaimana Menurunkan tingkat kegagalan dari Startup.
Startup memiliki tingkat kegagalan yang tinggi, tak perlu bertanya pada Venture Capital / founder. Cukup dengan mengetikkan tingkat kegagalan dalam Startup di Google Search, maka akan didapatkan banyak sekali yang menjelaskan mengenai tingkat kegagalan dari Startup.
Dari sekian banyak pendapat yang sama mengenai kegagalan Startup, berikut daftar beberapa daftarnya.
1. Kurangnya dana -> pada tahap pengembangan Startup sangat bergantung pada keberadaan Capital atau dana untuk mengembangkan bisnisnya, diantaranya dana tersebut digunakan untuk operational, marketing, technology dan sebagainya.
2. Kalah dalam kompetisi -> Ide dari startup bukanlah ide yang tidak bisa ditiru atau di duplikasi, namun pengembangan dari ide tersebut bergantung pada founder / pemimpin Startup tersebut. Sebagai contoh ketika ada Startup memiliki bisnis Ride Hailing, tidak lama ada juga Startup lain yang memiliki bisnis yang sama. Akan tetapi cara melayani antara masing-masing Ride Hailing berbeda-beda.
3. Tidak lolos produk market fit -> Startup pada esensinya adalah sebuah perusahaan rintisan yang muncul dikarenakan ada permasalahan yang dipecahkan, permasalahan ini bisa diartikan ada pasar yang membutuhkan solusi yang Startup tawarkan. Namun terkadang di dalam perjalanan ada banyak Startup yang memiliki solusi yang ternyata tidak dibutuhkan oleh konsumen, padahal secara presentasi market dari Startup tersebut ada namun tidak terlalu dibutuhkan.
4. Founder yang sering bertengkar -> Ketidak harmonisan para founder juga salah satu penyebab Startup tenggelam, ketika para founder ini sudah memiliki sharenya masing-masing dan mulai ada keretakan ketika misalkan masuk di seed funding hanya karena salah satu merasa nilainya tidak sesuai atau karena permasalahan lainnya. Keadaan ini bisa membuat Startup yang sedang dibangun ini berhenti sementara, atau berhenti total karena para foundernya lebih banyak bertengkar ketimbang mengembangkan produk.
5. Miss intrepretasi pasar -> Startup terkadang tidak memiliki data yang cukup ketika membuat sebuah produk, ada banyak yang menurunkan produk berdasarkan permasalahan pribadinya sehari-hari. Di satu sisi permasalahan tersebut memang mungkin dibutuhkan , namun disisi lain permasalahan tersebut nilai pasarnya belum tentu sebesar apa yang diharapkan. Bias terhadap potensi pasar bisa menjadi penghancur utama dari pertumbuhan Startup.
6. Tidak perduli terhadap keluhan konsumen -> Startup membuat produk sebagai solusi dari sebuah permasalahan kehidupan sehari-hari, namun jika Startup memiliki solusi yang tidak mau mendengarkan inputan lanjutan dari konsumen maka bisa jadi konsumen tersebut akan berpindah dari Startup A ke Startup B yang memiliki bisnis yang sama. Hal ini dikarenakan konsumen Startup cenderung Fragile, jika ada yang memberikan diskon atau feature lebih menyenangkan ketimbang yang sedang digunakan maka konsumen tersebut akan pindah sekejap mata.
Resiko-resiko inilah yang menyebabkan mengapa Startup memiliki resiko yang tinggi untuk gagal, namun resiko-resiko ini bisa diminimasi jika Startup tersebut berasal dari existing business atau berpartnership dengan perusahaan teknologi seperti WGSHub.
Bagaimana partnership ini bisa terjalin ? bisa simak di artikel lanjutannya yah
Terimakasih
salam - DI
Disclaimer : $WGSH berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan berita, teks, gambar maupun tampilan-tampilan grafis lainnya dengan cermat dan akurat. Akan tetapi informasi yang disajikan dalam platform Stockbit bukanlah ajakan / anjuran / rekomendasi untuk membeli / menjual saham $WGSH. Setiap investasi dan trading mempunyai potensi keuntungan dan resiko kerugian, oleh karena itu keputusan bertransaksi / berinvestasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari investor sendiri.