imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

[Series Investing Essentials: Leading indicator dalam fundamental dan technical analysis]

Selamat weekend semua, seperti biasa saya akan memulai pagi ini dengan sharing mengenai series weekend, investing/trading essentials sesuai pengalaman saya di bursa; dimana kita coba belajar dan diskusi mengenai fundamental dari berinvestasi dan trading. Semoga bermanfaat.

Ada dua jenis indikator di market; yakni leading indicator dan lagging indicator. Leading indicator adalah Indikator yang digunakan untuk mengantisipasi pergerakan harga lebih lanjut atau memberikan indikasi adanya perubahan fundamental / technical dan memberi investor / trader sebuah edge dalam mengambil keputusan. Sementara, lagging indicator adalah indikator yang digunakan untuk mengkonfirmasi kejadian yang sudah ada (historical) dan digunakan untuk mengikuti adanya trend / perubahan yang terjadi.

Leading indicator memberikan sinyal awal masuk atau keluar lebih cepat. Namun resikonya adalah terlalu banyak noise yang terjadi, dan bisa saja indikator ini memberikan sinyal yang negatif. Saya coba share beberapa jenis leading indicator dalam fundamental dan technical analysis.

1. Dalam fundamental analysis, ada beberapa leading indicator yang umum digunakan pada masing-masing sektor maupun perusahaan. Contohnya ketika berhadapan dengan saham cyclical, leading indicator yang bisa digunakan adalah commodity price nya, terutama dalam jangka menengah ke panjang. Pada umumnya lagging yang terjadi antara kenaikan commodity price yang dikemudian hari vs harga sahamnya, adalah sebuah opportunity. Commodity price yang tinggi akan meningkatkan ASP (average selling price, dan kemampuan jual produk suatu perusahaan) lalu dapat berimpact pada bottom line nya sehingga membuat sebuah perusahaan di masa depan menghasilkan laba / cashflow lebih tinggi; membuat 'seolah' harganya sekarang sangat murah.

Beberapa case lain misalnya data marketing sales dari perusahaan property berkolerasi positif terhadap pendapatan company, maupun inflasi dan suku bunga dapat berimpact kepada daya beli masyarakat (dan dalam melakukan KPR) yang ujung-ujungnya ber-impact pada pendapatan company propoerty.

Data Gaikindo juga dapat digunakan sebagai ancang-ancang dalam melihat demand kendaraan bermotor di Indonesia. Meningkatnya import, penjualan wholesales, maupun data kepemilikan kendaraan bermotor bisa menjadi indikator yang bisa dikorelasikan pada pendapatan perusahaan mobil. Jika tidak ada perusahaan mobil2an menarik menurut kamu, kamu bisa lihat industri ikutannya, misal yang bikin filternya.. yang bikin kaca mobilnya.. yang bikin ban nya... Banyak sekali data yang bisa kita gunakan untuk menunjang thesis kita sebelum masuk ke sebuah saham. Jika kamu medium-term or long-term investor, ga mungkin beli saham cuma dengan modal harapan kan? Beli barang di shopee aja sambil scroll-scroll mana yang harganya paling menarik kan.

2. Untuk technical analysis, leading indicator bisa dengan gampangnya di translate menjadi sebuah indikator yang mengindikasikan kondisi dimana 'umumnya' atau secara statistic adalah area bagus untuk buy / sell, indikator ini mengantisipasi perubahan/kelanjutan price movement di masa depan. Contohnya adalah Pivot point, Fibonacci retracement, RSI, CCI, dkk.

Pivot point mewakili level yang digunakan oleh trader untuk menentukan pergerakan arah dan potensi level support/resistance. Pivot point adalah harga di mana arah pergerakan harga diharapkan dapat dibalik. Itu dihitung menggunakan data dari hari trading sebelumnya. Dengan menganalisis tinggi, rendah, dan penutupan hari itu, trader dapat menghitung titik pivot hari berikutnya, serta potensi level support dan resistance.

Retracements Fibonacci berdasarkan gagasan bahwa harga yang sudah naik (impulse) akan melakukan koreksi ke area yang dapat diprediksi, sebelum harga akan melanjutkan pergerakannya ke arah semula. Level retracement Fibonacci—berasal dari urutan Fibonacci—adalah garis horizontal yang menunjukkan di mana support dan resistance kemungkinan akan terjadi. Setiap level dikaitkan dengan persentase. Persentasenya adalah berapa banyak pergerakan harga sebelumnya/baru-baru ini yang telah ditelusuri kembali. Level retracement Fibonacci adalah 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 78,6%. Saya paling suka zona 50% - 61.8%.

RSI adalah salah satu indikator lain yang menunjukkan titik oversold dan overbought dari sebuah saham. Jika angka indikator RSI > 80 menunjukkan bahwa harga sudah overbought, jika <20, maka oversold. Memang ada potensi untuk adanya pantulan, tapi biasanya bersifat very short-term. Sebuah saham yang sedang trending (uptrend panjang atau downtrend panjang) akan terlihat selalu overbought maupun oversold, sehingga memberikan banyak false signal jika digunakan untuk swing trading.

Summary, lalu kuncinya bagaimana menggunakan indicator ini agar tidak misleading? Kombinasikan dengan berbagai sumber informasi lain sebagai penguat thesis: misalnya, financial health perusahaan dari bedah LK nya, adakah tipuan-tipuan yang mengindikasikan GCG yang kurang baik, hasil scuttlebutting ke orang-orang dalam perusahaan, ataupun analisa trend dan momentumnya untuk melihat technical analysisnya. Tidak perlu 100% bagus semua, fast decision dengan 70% okay, terkadang menghasilkan above-the-market return.

#sahambagger #analysis #idea
$IHSG $ITMG $BBCA $BTPS $ACES

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy