imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kenapa saham udah turun -80% tapi gak pernah naik2?

Kita sebagai investor tentu pernah membeli saham yang turun dalam. -30%, -50%, bahkan -80% dari pucuk, dengan harapan saham itu akan rebound ke atas, tapi terkadang hal itu tidak pernah terjadi. Atau, kita tidak cukup sabar sampai hal itu terjadi. Mengapa demikian?

Permasalahannya terkadang bukan di investornya, tapi SAHAMnya.

Saham2 seperti $GOTO $BBRI $BMRI $BBCA itu kalo di Alfamart bisa diibaratkan seperti Aqua, Coca Cola, Indomie. Orang2 yg ke Alfamart sudah tahu mereka mau beli Aqua, Coca Cola, Indomie. Mereka masuk dan tahu di mana harus mencari produk ybs.

Semisal, ada pembeli mau Coca Cola, tapi melihat harga Aqua 5rb per botol, didiskon -50%, tentunya dia akan terpikir beli bukan?
Walaupun dia aslinya gak mau beli Aqua, tp krn diskon -50%, dia kenal Aqua, maka akhirnya dia mempertimbangkan beli juga.

Itulah GOTO, BBRI, BMRI, BBCA. Saham beken. Saham sejuta umat. Saham yg gak perlu dipasarkan sama sekali, krn smua org sudah tahu sahamnya itu apa, produknya apa, ownernya siapa.

Sebaliknya, sebutlah ada saham gorengan. Untuk contoh saja kita sebut namanya Emboh TBK, kodenya MBOH. Emboh dalam bahasa Jawa, artinya gak tahu. MBOH ini BERBANDING TERBALIK TOTAL dengan ketiga saham yg saya sebut di atas

Rata2 investor gak tau nama perusahaannya
Rata2 investor gak tahu produknya apa
Rata2 investor gak tahu kondisi keuangannya gimana

Saham2 seperti MBOH itu kayak barang yang lokasinya ada di bagian paling belakang di Alfamart. Ato bahkan di gudangnya. Ato malah di basementnya

Seandainya GOTO BBRI BMRI BBCA diskon 50%, semua org melihat, dan sadar bahwa saham ini sudah terkoreksi cukup dalam. Karena dipantau oleh profesional2, analiss, FM2, dengan dana kelolaan mereka, ketika saham2 ini kinerjanya membaik, atau sentimen market membaik maka harganya akan mengikuti fundamentalnya

Lalu bagaimana dengan MBOH Tbk?
Kalo gak sungguh2 mencari, investor rata2 gak akan tahu nama perusahaannya, produknya apa, ownernya siapa. Dan gak akan tahu saham ini sudah terdiskon -80% dari pucuknya. Apalagi kalo ngomongin kinerja ke depan. Wah mungkin udah bukan gak tahu lagi tapi buta.

Dan bandarnya tahu itu
Bandarnya paham banget

Oleh karena itu ketika harganya hancur lebur...

Karena bandarnya PAHAM bahwa barang ini lokasinya ada di paling belakang. Ato bahkan di gudang. Ato malah di basement.
Dan bandarnya PAHAM bahwa profesional2, analis2, FM2, gak melirik barang ini sehingga tidak akan melakukan pembelian, mau harganya turun seberapa dalampun tidak akan dilirik, kinerjanya secemerlang apapun tidak akan dilirik

Dan bandarnya memahami bahwa ritel2 yg lirik, duitnya gak cukup buat patahin downtrend menjadi sideways, sideways menjadi uptrend
Maka dia bisa dengan santai mengakumulasi kembali sahamnya di harga yang sangat2 bawah... Bahkan dia bisa saja mengguyur barangnya sendiri supaya ritel makin muntah...

Akumulasi ini bisa terjadi berbulan2, bertahun2, brapa lama hanya Tuhan yang tahu
Dan baru jalan kembali setelah barangnya terakumulasi massive di account2 sang bandar

That's why, saya sekarang lebih menyarankan beli saham lapis 1 mentok2 lapis 2 saja. Lapis 3 cuma buat trading copet2

Selamat pagi, semangat beraktivitas 馃槅

Read more...
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy