Update Kinerja $BBNI FY2022: Dari Kenaikan Laba Bersih Hingga Target 2023
BBNI tadi sore baru saja mengadakan earnings call dan mengupdate performanya. Berikut adalah uraian mengenai isi dari Earnings Call tersebut beserta beberapa update performa dari BBNI.
Summary Singkat:
Laba bersih BBNI FY22 naik +68% YoY menjadi Rp18,3 T (vs. 2021: Rp10,9 T). Pencapaian ini melampaui konsensus analis yang memperkirakan Rp17,7 T (above +3,5% of consensus analyst).
Jumlah kredit disalurkan naik +10,9% YoY menjadi Rp646,2 T dan Net Interest Income naik +8% YoY menjadi Rp41,3 T. Beban provisi turun -37,1% YoY menjadi Rp11,5 T (vs. 2021: Rp18,3 T).
Untuk FY23, BBNI menargetkan pertumbuhan kredit 7-9%, dengan target NIM 4,7% (revisi naik dari yang sebelumnya ditargetkan pada range 4,5% - 4,7%).
Loan yield naik menjadi 7,76% pada 4Q22 karena adanya loan repricing. Sekitar 23% dari total kredit memiliki bunga floating.
Namun, dibandingkan dengan Q3 2022 (QoQ), laba bersih BBNI turun -5,5%. Pendapatan bunga bersih naik +5%, tetapi kenaikan beban operasional sebesar +12,7% menjadi penyebab penurunan laba bersih.
Mengenai akuisisi Bank Mayora dan menjadikannya bank digital: BBNI akan launching digital bank dan rebranding, dengan target pada tahun ini (2023) launching. Bank digital ini dikhususkan untuk UMKM, yang juga menjadi pembeda dengan digital bank yang lainnya yang fokus kepada individu / ritel.
COVID restructured loan turun, dari Rp72,1T pada Dec 21 menjadi Rp49,6T pada Dec 22, atau sisa 7,8% dari total kredit. Loan At Risk (LAR) tercatat 16%, signifikan turun dari 23,3% pada Dec 21
Sesi tanya jawab (QnA):
1. Current Account QoQ naik mayan tinggi, kenapa? Sustainabilitynya gimana?
Jawab: Strategi ke depan didorong dari transaksional. Target CASA >70% di akhir tahun. Di Dec 22 ada kenaikan yang sifatnya seasonal, berkaitan dengan dana pemerintah di mana APBN baru cair di akhir tahun. Kondisi ini terjadi secara nasional, khususnya himbara di mana Current Account naik karena dana pemerintah cair. Manajemen sadar bahwa ini tentunya tidak terus menerus, jadi ke depannya manajemen lebih fokus ke transaksional. Ada berbagai macam strategi: perkuat cash management platform melalui RM dan didukung aplikasi. Transaction banking untuk mencapai target CASA ini akan didukung mobile banking, dan akan terlihat di capex. Jadi bisa perhatikan capex.
2. Recovery sector di tahun ini impactnya apa, dan tentang perpanjangan covid restru, strateginya gimana?
Jawab: Udah ‘gak terlalu ngeliatin’ OJK, tapi udah liat case-by-case kemampuan per nasabah. Posisi Des 2022 Rp49,6T, jika refer ke OJK untuk diextend ada sekitar Rp20T eligible. Tapi tetap akan lihat kondisi riil nasabah, jika memang sudah tidak ada tanda kemampuan membaik, akan dimasukan KOL 2 / NPL.
3. Loan growth guidance 7-9% FY23 apakah konservatif?
Jawab: Cukup konservatif, kalau ada momentum pasti akan tumbuh. Ada peluang, tapi gak mau target agresif. 7-9% harusnya bisa dicapai, double digit? masih perlu liat momentumnya. Kredit investasi (capex loan) ditargetkan tetap tinggi.
4. Peraturan BI baru mengenai DHE apakah ada impact terhadap cost of fund FX dari BBNI?
Jawab: Ini adalah skema untuk nasabah corporate terpilih untuk DHE dipassthrough langsung ke BI, jadi ga ngaruh ke perhitungan GWM dan cost of fund.
5. Mengenai view transformation, sudah sampai seberapa jauh, dan seberapa banyak lg yg ditargetkan? Dengan fokus transactional banking, namun CASA Ratio target sama 70% dengan yg udah achieve skrg?
Jawab: Masih banyak, akan terus menerus. Saat ini belum sampai 60% transformasinya. Transformasi akan panjang, mungkin 5 tahun baru akan keliatan hasilnya. Tapi sekarang, secara fundamental yang penting sudah dilakukan. CASA FY21: 69,4%, FY22: 72,9%, target di 2023 73,3%, jadi continue untuk naik tapi shifting di portfolio nya sendiri yang lebih fokus ke transactional.
6. Permodalan / CAR: kredit didukung korporasi swasta. Kemampuan legal lending other banks bisa lebih dibanding BNI, gimana strateginya?
Jawab: Nasabah corporate lebih banyak di relationship. Tapi manajemen mengetahui juga adanya keterbatasan batas maksimum pemberian kredit (BNPK) atau legal lending limit. BNI lebih fokus nyari yg bisa bawa value chain & transaction. Jadi emang gak semua corporate client top tier diambil, tetep dipilih per project dan bisa bawa transaksi. Selain itu, juga mungkin ga di-hold, tapi loan tersebut juga mungkin dijual ke market. Bisa dilihat dari fee base income yang berasal dari sindikasi & transaksi naik. The pie of the loan growth is getting bigger.
7. NIM Guidance 4,7%, tapi di Q4 2022 udah 4,5%. Ada komentar?
Jawab: Repricing sampe akhir 2022, udah reprice sekitar 12% dari loan portfolio. Impactnya akan terlihat di Januari. Di pipeline sudah ada 25% dari loan portfolio yang akan dilakukan repricing juga. Dari sisi Cost of Fund, di Q4 CoF cukup tinggi karena manajemen melakukan langkah antisipatif saat FED kencang naikin suku bunga, sehingga mendorong Cost demi menjaga liquidity. Q1 harusnya lebih baik.
Jika dibandingkan dari Q4 dengan posisi terakhir pada 12 Jan 2023, secara garis besar cost of fund sudah turun: Deposito 3,32%, sekarang udah turun ke 3,23. Giro dari 1,75% ke 1,41%. Saving Account dari 0,61% ke 0,57%.
8. Mengenai NPL, how should we see NPL?
Jawab: Manajemen comfortable dengan AQ, dalam 2 tahun, di segmen wholesale ga ada NPL dari 2021 2022 loan booking, dan very low dari 2020 loan book. In contrast, booking older period, dari 20% current NPL datang dari 2017 & 2018. Quite optimistic di tren NPL, target di <2,5%. Optimum level di 1,5% by 2025.
Mau tau lebih dalam lagi? Bisa akses materi PPT ini yang dapat dilihat dan diunduh pada tautan berikut: https://cutt.ly/H9jL6Jd
Disclaimer: Semua konten ini dibuat untuk tujuan informasional dan BUKAN merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research. Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.
Menunggu update kinerja dari emiten bank lainnya: $BBCA $BMRI $BBRI $BNGA
Follow akun ini & like postingannya untuk mendapatkan update mengenai emiten di sektor perbankan lainnya!