@YosuaMargom @yantmr Gak semua koreksi market itu berhubungan dengan ekonomi di negaranya bro. Pernah denger istilah "black monday"? Singkatnya itu merupakan crash market terbesar dalam sehari yang terjadi di tahun 1987 (dow jones saja turun hingga 20% an dalam sehari kalau tidak salah), bahkan melebihi market crash di tahun 1929. Padahal, ekonomi US saat 1987 itu lagi strong-strongnya dibawah kepemimpinan Ronald Reagan dengan "Reaganomics" nya, tapi malah terjadi market crash yang super parah.
Orang-orang sampai menganggap black monday market crash itu sebagai "anomali" dikarenakan penyebabnya yang masih belum jelas sampai sekarang (walaupun banyak teori yang berusaha menjelaskan tapi sama sekali belum ada penjelasan pasti).
Ya kalau menurut saya pribadi (walaupun saya bukan ahli ekonomi atau bahkan masih jauh dari kata "ahli" sekalipun), koreksi market itu gak harus selalu berkorelasi dengan ekonomi negara atau dunia. Kadang terjadi "kegilaan spontan" yang menyebabkan market turun, entah karena memang market seperti $IHSG yang sudah bullish terus menerus sehingga wajar jika sesekali terkoreksi atau faktor-faktor lainnya.
Jadi menurut saya kurang tepat anggapan bahwa $IHSG turun = maka Indonesia sedang krisis dll. Memang ada betulnya statement itu jika disebutkan di tahun 2020 lalu saat covid menyebar dan lockdown diterapkan yang membuat ekonomi "ancur". Tapi sekarang ekonomi sudah berangsur pulih bahkan melebihi tahun 2019, kok malah market turun? Ya simple aja, itu artinya penurunannya hanya merupakan koreksi wajar saja dan bukan dikarenakan krisis ekonomi dsb (apalagi IHSG tempo hari sempat ATH, sehingga wajar sekarang terkoreksi dulu).
Kurang lebih begitu menurut saya. Sorry panjang tulisannya 馃榿馃檹馃徎
Random tags: $ITMG $BBCA $ASII $MEDC