Marlboro SPT dan KLM: Game-changing Product $HMSP ?
“Bro, gue downtrading nih ke Marlboro”
Mendengar kalimat itu, mungkin sebagian dari kita akan mengatakan bahwa orang tersebut gila. Jelas saja, produk flagship $HMSP ini dikenal sebagai salah satu rokok premium dengan harga yang cukup mahal di Indonesia, yaitu kisaran 40 ribu per bungkus. Bahkan bagi sebagian orang, rokok Marlboro adalah simbol status sosial. Kalau kelas rokoknya udah Marlboro, berarti tandanya udah kaya.
Tapi, rasa penasaran saya muncul ketika sedang belanja di salah satu minimarket di Jakarta. Ada rokok dengan tulisan Marlboro dengan harga 10 ribu. Saya pikir ini pasti rokok Marlboro palsu karena mana mungkin ada rokok Marlboro dengan harga segini. Setelah saya pikir lagi, mana mungkin rokok palsu di jual di minimarket. Saya coba tanya ke kasirnya:
“Mba, itu yang 10 ribu beneran Marlboro asli?”
Dijawabnya, “Iya”
Saya makin tidak percaya, dalam hati saya ini pasti ada produsen rokok lain yang mencoba membuat rokok mirip Marlboro. Rasa penasaran saya membuat saya memutuskan membeli rokok tersebut. Setelah dilihat, tulisan di bungkus ini mengatakan bahwa rokok ini diproduksi oleh PT HM Sampoerna Tbk. Dalam hati saya, “Wah, gila beneran asli ini hahaha”. Setelah saya cari tahu lebih lanjut di internet, ternyata produk ini adalah:
Marlboro Crafted Selection, SPT, 10 ribu, 12 batang.
Bisa dibilang, ini rokok bagi para penikmat Marlboro merah yang ingin downtrading. Bahasa kerennya, downtrading from Marlboro to Marlboro. Saya tidak tahu pasti kapan rokok ini pertama kali muncul. Tapi kalau dikira-kira dari beberapa postingan soal rokok ini di internet, rokok ini mungkin sudah ada sejak awal 2021 dengan jumlah yang sangat terbatas namun baru mulai tersedia secara komersil di 2022/2023 ini. Lebih lanjut, rokok ini juga punya temennya yaitu:
Marlboro Crafted Authentic, KLM, 10 ribu, 12 batang.
Kalau yang atas buat pengganti Marlboro merah, ini buat yang Marlboro biru (Marlboro Ice Burst) atau yang sering disebut Marlboro Menthol.
Bagi stockbitor yang asing dengan Kode SPT dan KLM pada kedua rokok ini, kalian tidak sendiri. Saya juga bingung pertama kali membaca kedua kode ini karena yang saya tahu jenis rokok umumnya hanya SKM (Sigaret Kretek Mesin), SKT (Sigaret Kretek Tangan), dan SPM (Sigaret Putih Mesin, yakni Marlboro). Tapi, golongan kedua rokok ini memang baru, yakni
• SPT: Sigaret Putih Tangan (rokok putih, yakni dengan daun tembakau tanpa cengkih, tapi dibuaat dengan tangan)
• KLM: Sigaret Kelembak Kemenyan (campuran daun tembakau dengan kelembak atau dalam Bahasa Inggris disebut rhubarb, untuk menciptakan sensasi aromatic seperti menthol)
Kategori baru pada kedua rokok ini yang membuatnya dapat besar tarif cukai yang lebih murah dibandingkan dengan Marlboro SPM, yakni:
• SPM: Rp1.065 per batang
• SPT: Rp115* per batang (~10,8% cukai SPM)
• KLM: Rp25** per batang (~2,4% cukai SPM)
(referensi pita cukai yang saya dapat masih SPT golongan III dan KLM golongan II, golongannya mungkin dapat naik sewaktu-waktu)
Dari segi value proposition di lapangan, saya tidak tahu rokok ini berada di mana. Rokoknya tanpa filter (karena dengan tangan) tapi rasanya seperti Marlboro (dikonfirmasi oleh teman saya yang suka merokok Marlboro bahwa rasanya mirip). Rokok ini bisa jadi merebut pangsa pasar SPM karena rokok putih, bisa juga pangsa pasar SKT karena karakteristiknya tanpa filter
Saat ini, jumlah volume produksi produk ini masih sangat terbatas dan membuat produk ini sulit didapatkan di pasaran. Tetapi, apabila HMSP mulai semakin gencar menaikkan volume produksi, bisa jadi produk ini akan semakin mendominasi di pasaran. Walaupun akan naik golongan, tarif cukai ini akan tetap lebih murah dibandingkan dengan tarif SPM level I (data per 2022)
• SPM golongan 1: Rp1.065 per batang
• SPT golongan 1: Rp440 per batang (~41,3% cukai SPM)
• KLM: Rp440 per batang (~41,3% cukai SPM)
Buat sebagian orang (terutama fans Marlboro SPM sejati), rokok ini jelas tetap tidak akan dapat menggantikan rokok Marlboro SPM. Ada atau tidaknya filter mungkin dapat menjadi deal breaker untuk orang-orang beralih ke rokok SPT ini. Selain itu, kandungan tar dan nikotin yang tinggi (sekitar 2 kali Marlboro SPM) juga menjadi concern sebagian orang. Namun terlepas dari itu, kehadiran rokok murah dengan rasa mewah ini tentu menjadi hal menarik bagi industri rokok yang sedang lesu akibat tarif cukai yang naik terus menerus.
Untuk lebih jelas, saya juga lampirkan perbandingan rokok ini dengan beberapa jenis rokok di pasaran serta perbandingan harga jual, tarif cukai, dan kandungan tar & nikotinnya.
Kalau dari Stockbitor sekalian, bagaimana nih pendapatnya? Apakah produk ini dapat menjadi tanda kebangkitan industri rokok yang sedang lesu atau justru tren lain yang akan berkembang ke depannya (rokok ketengan, rokok linting, heated tobacco products (HTP), atau vape)? Silakan berdiskusi di kolom komentar ya
Sumber: Unboxing Sektor Rokok - Bayu Santoso (https://stockbit.com/unboxing/volume/15) dan https://bit.ly/3GpfS9r