"Kenapa LOSS lebih berasa damagenya ketimbang PROFIT?"
Di kesempatan kali ini saya akan membahas suatu fenomena psychology investor yang mungkin teman2 semua bisa relate sekarang, khususnya pasca penurunan $IHSG yang agak lumayan hanya dalam beberapa hari ini.
Teman2 semua pernah rasakan tidak di saat anda profit (atau juga floating profit), anda mungkin senang karna cuan, tapi di saat anda loss (atau floating loss juga), kok damagenya ke mental kita jauh lebih berasa ya? padahal walaupun percentage dari profit kita dan juga loss kita sama, seolah2 kita jauh lebih berasa damagenya pas kena loss ataupun floating loss, istilahnya ya #damagenya no play play. Jadi kira2 apakah ada sesuatu yang bisa ngejelasin fenomena demikian? jika tertarik, mohon baca hingga akhir.
Thread kali ini akan di bagi dalam beberapa bagian, yakni:
-Loss aversion
-Keuntungan & kerugian loss aversion
-Conclusion & recommendation
Sebagai tambahan, seperti format thread saya pada umumnya, saya selalu menginformasikan bahwa saya aktif sharing mengenai makro ekonomi & saham melalui Insta story saya, apabila anda berkenan, bisa follow Instagram saya di bawah ini:
Instagram: @James.Jayadi
Link Insta: https://bit.ly/3dKtWzZ
======================================
"Loss aversion"
Coba pikir2 dulu apakah anda pernah rasain pengalaman2 seperti ini:
-Untung sekian persen senang, tapi rugi dengan nominal yang sama kok damagenya bisa 2x lipat?
-Saham sempat floating profit sekian persen, eh tau2 setelah sekian lamanya di hold malah sahamnya turun hingga floating loss lumayan (damagenya lumayam bikin kesel)
-Kalo untung, kita bakal senang tapi sifatnya sementara, sedangkan kalo kita rugi, beh itu bisa cukup lama berbekas di otak (bahkan di beberapa kasus ampe kebawa ke mimpi ya haha)
Guna berpendapat akan fenomema di atas, saya akan back up pandangan saya dengan salah satu teori psychology keuangan yang pernah saya baca di salah satu buku keuangan (maaf saya lupa judulnya).
Jadi fenomena2 yang anda rasakan bisa di katakan sebagai "LOSS AVERSION".
Apa itu loss aversion?
Pada umumnya...loss aversion merupakan sebuah psikologi keuangan yang di miliki oleh manusia yang dimana di saat kita untung dalam investasi kita maka kita akan senang, tetapi apabila kita rugi (walaupun dengan nominal yang sama), maka "pain" (kesakitan) dari kerugian tersebut bisa terasa oleh individu tersebut hingga melebihi dari level kebahagiaan yang kita dapat apabila kita untung.
Sebagai tambahan, loss aversion bisa di bilang salah satu psikologi manusia yang ngedorong agar kita menjauhi "kerugian". Sebagai contoh, dalam konteks instinct menghindari bahaya, kita sebagai manusia pasti punya suatu instinct apabila kita sedang dekat dengan sumber bahaya, seperti ada hewan buas, penjahat, benda tajam dan sebagainya, maka some how diri kita bakal memaksa tubuh kita untuk menjauhi sumber bahaya tersebut. Sama halnya dengan "Loss Aversion" yang dimana mendorong kita untuk meminimalsir resiko keuangan dan apabila kita mendapatkan kerugian, maka mental kita akan kena pengaruh negatifnya melebihi dari di saat kita senang karna mendapatkan keuntungan.
Note: Mohon cek 2 gambar yang saya lampirkan di thread kali ini, mungkin 2 gambar tersebut bisa membantu teman2 dalam mengerti konsep/teori loss aversion.
==========================================
"Keuntungan & kerugian loss aversion"
Sebenarnya seperti apa yang sudah saya jelaskan di atas, psikologi keuangan manusian yakni "loss aversion" memang sangat berguna buat mengambil keputusan keuangan (mau bagaimanapun, menghindari kerugian is a good thing dan merupakan sebuah reaksi alami manusia dalam melindungi diri dari kerugian). Tetapi yang di sayangkan adalah kadang kala di saat manusia dalam kondisi merugi (atau khususnya pas floating loss), maka sisi loss aversion kita akan mendorong kita untuk keluar dari ketidakpastian tersebut atau sesegera mungkin mengakhiri floating loss kita (anggapannya ya biar kita akhirnya bisa lebih tenang) dengan cara CUT LOSS yang sebenarnya tidak necessary.
Ok sampai di sini "mungkin" ada yg masih gagal paham, tapi biar gampang, loss aversion menjelaskan apabila kita cut loss maka perasaan ketidaknyamanan kita akan floating loss akan berakhir (as simple as that). Nah jadi dimana sisi merugikannya? di saat anda jelas2 pegang saham bagus dan undervalued tapi anda masih dalam keadaan floating loss, makan akan sangat sayangkan apabila anda malah cut loss saham tersebut? jadi dari yg awalnya anda floating loss, malah jadi realized loss (Iya loss aversion berhasil melaksanakan tugasnya, yakni bikin anda jadi tenang karna uda ga ada floating loss, tapi di sisi lain anda jadi benar2 punya kerugian dan setelah itu baru mulai berasa damage karna merugi). In conclusion, loss aversion bisa di katakan sebagai sistem proteksi keuangan kita tapi sifatnya masih liar, jadi kita sebagai pemilik sifat loss aversion kita, harus bisa ngejinakin dan menggunakan loss aversion kita sejinak mungkin.
Bayangkan saja apabila loss aversion diri kita bisa kita jinakkan dan kita bisa berpikir dengan rational, maka loss aversion bisa ngebantu kita agar menghindari hal2 yang memang berkemungkinan besar merugikan kita (misalnya menghindarkan kita membeli saham suatu emiten karna FOMO).
=========================================
"Conclusion & Recommendation"
Pada akhirnya, kita semua sekarang sudah tau bahwa fenomena2 di atas memang bisa di jelaskan melalui teori/konsep psikologi keuangan loss aversion.
Keuntungannya apa? menghindari kerugian sejak dini (if possible)
Kerugiannya? di saat kita tidak bisa berpikir rational, maka loss aversion malah akan bikin kita rugi karna tidak bisa mengambil keputusan yang baik hanya karna anda ingin keluar dari feeling tidak nyaman akan floating loss.
Apa rekomendasi saya?
-Tentu saja kita harus investasi dengan proper (contohnya ya dengan tidak FOMO sejak awal dan juga analisa mendalam sebelum beli suatu emiten, sehingga di saat kamu floating loss, maka anda masih bisa berpikir secara rational)
-Hindari investasi yang anda kurang nyaman atau kurang kuat convictionnya (misal apabila anda belum gede convictionnya di $GOTO, maka jangan beli emiten tersebut. Apabila anda belum gede convictionnya di $BBCA dan sebenarnya kurang cocok dengan investasi jangka panjang, maka jangan ambil $BBCA). Intinya adalah hindari apa yang sebenarnya kamu belum benar2 yakin untuk pegang.
Semoga thread kali ini membantu dab apabila anda senang dengan thread kali ini, mohon like, comment and follow. Terima kasih.
-James Jayadi-
6 January 2023
=========================================
Random quote:
"If you go to the stock market without wanting to learn, you will be forced to learn through losses"
-James Jayadi-
Random tags:
$TLKM $ICBP
1/2