When you have the $ACES on your side, go all in
Seperti kartu as dalam permainan poker, sebagai salah satu emiten yang konsisten membukukan pertumbuhan kinerja, ACES merupakan salah satu saham andalan investor yang mengincar return jangka panjang. Tapi, penurunan kinerja sejak tahun 2020 akibat covid19 kemarin keliatannya masih menjadi momok buat investor karena ACES masih belum berhasil pulih pasca pelonggaran PPKM dari pemerintah. Apalagi beberapa retailers lain kaya $MAPI grup udah mulai berhasil pulih dari tekanan PPKM.
Walaupun mengalami penurunan kinerja, penurunan yang saham yang jauh lebih dalam pada saham ACES (-69% YTD) bikin banyak investor bertanya-tanya, apakah ACES saat ini masih bisa jadi kartu as buat portfolio investasi jangka panjang kita? Apa iya prospek kinerja ACES ke depan seburuk itu, sampe penurunan 50% aja ga cukup buat justify penurunan kinerja ACES selama 2 tahun terakhir? FYI, kalo kamu liat di fitur holding composition ACES di stockbit, kamu bakal ketemu kalo investor yang banyak ngejual saham ACES itu merupakan investor institusi asing.
Dalam kesempatan saya menghadiri pubex ACES hari kamis lalu, saya notice beberapa hal yang menjadi concern dari beberapa investor maupun analis yang hadir. Buat yang masih mikir-mikir mau ikutan invest di ACES ato engga, mungkin beberapa hal dibawah ini bisa jadi bahan pertimbangan kamu.
Rise of e-commerce, an opportunity or threat?
pesatnya pertumbuhan aplikasi belanja online selama pandemi menjadi tantangan sekaligus kesempatan buat ACES. Munculnya E-Commerce bisa aja menggerus market share ACES ke depannya jika perusahaan tidak berhati-hati dalam mempersiapkan diri. Di sisi lain, sebagai salah satu retailers yang sudah mempersiapkan diri dengan aplikasi online mereka sendiri (Ms ACES dan Rupa-rupa), ACES punya potensi untuk ikut memberikan layanan belanja online kepada pelanggan setia mereka. Tapi, untuk saat ini, management masih yakin kalo belanja offline masih menjadi hal yang akan men-drive pertumbuhan perusahaan ke depannya. Masyarakat Indonesia masih lebih suka untuk cek sendiri kondisi barang secara offline daripada sekedar ngeliat dari aplikasi belanja online.
Peningkatan Inventory days
Hal ini kembali jadi sorotan investor nih. Inventory ACES yang baru aja turun dari Rp 2,7T di 9M21 jadi Rp 2,3T di 3M22 harus kembali mengalami kenaikan menjadi Rp 2,8T di 9M22 kemarin. Ini kembali menjadi pertanyaan buat investor, apa ada masalah sama penjualan ACES sampe inventory nya numpuk sebegitu banyak? Tapi, di pubex kemarin management mengklarifikasi bahwa kenaikan ini memang disengaja oleh management, menimbang potensi resiko terjadinya lock down lagi di China akibat covid19 dan zero covid policy mereka. Soalnya, kalo demand kembali tumbuh (yang diprediksi terjadi di 2023), tapi ACES ga ada barang karena logistic dari China bermasalah, resiko kehilangan penjualan akan jauh lebih merugikan buat ACES.
Expense trend ke depan
ACES berhasil melakukan efisiensi sejak covid19 kemarin. Kalo dihitung, sebenernya jumlah gaji/sqm ACES terus mengalami penurunan sejak 2 tahun terakhir. Selain itu biaya sewa juga mengalami penurunan dikarenakan mall yang tutup dan baru setengah beroperasi selama pandemi kemarin. Ke depannya, trend penurunan expense pada ACES ini akan mulai terbatas dan cenderung naik. Hal ini karena diskon sewa yang diberikan pihak mall akan mulai dicabut karena operasi mall sudah mulai pulih dan akan kembali terjadi peningkatan pada jumlah karyawan untuk memenuhi kebutuhan saat pelanggan kembali memenuhi outlet.
Beberapa hal menarik lainnya:
- Target pertumbuhan revenue sebesar 8-10% untuk tahun depan dengan SSG sebesar 5%. Capex ditargetkan sebesar Rp 200 - 300 M.
- ACES akan mengatur kembali format toko pada ace hardware alam sutera yang merupakan ace hardware terbesar di dunia saat ini. Toko tersebut akan menjadi lebih kecil dan lebih efisien, serta menawarkan pengalaman belanja baru bagi pelanggan.
- ACES baru saja membuat PT Dan Sebagainya (PT DSB). Hal ini untuk persiapan penerapan peraturan pemerintah yang melarang agar perusahaan impor tidak boleh dijadikan satu dengan perusahaan retail. Perusahaan saat ini belum beroperasi dan kemungkinan akan beroperasi ketika aturan tersebut di sahkan.
- ACES bekerjasama dengan grup kawan lama membuat suatu platform untuk melayani semua customernya untuk meningkatkan cross selling dan meningkatkan pelayanan.
Happy investing!