imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

"Beat the Market" Untuk Value Investor?

Beberapa kali saya lihat orang bilang kita harus punya target minimal "beat the market". Target tahun ini harus lebih baik dari IHSG, malah ada yg monitor setiap bulannya. Oke2 aja punya target. Sebagai motivasi.

Tapi kalau krn target setahun td jadi bahan evaluasi, apakah kita sdh sukses atau belum, dan mjadi acuan atau kita impulsif bertindak misal dg merombak portofolio, buat syaa pribadi, saya kurang sependapat. Kenapa?

Karena yang kita beli adalah kepemilikan bisnis, yang kadang butuh waktu tahunan untuk bertumbuh dan siklus ekonomi yg mendukung. Dan dengan pasang target setiap tahun hanya membuat psychology pressure yg ga perlu.

Karena kadang ada sektor ekonomi yang siklusnya panjang, tahunan seperti coal yang boom and bustnya bisa sampe 5-10 tahun. Mungkin sektor2 defensif yang lebih pendek seperti consumer goods, utility, banking dll, bisa diharapkan growing setiap tahunnya searah pertumbuhan ekonomi. Thats why warren buffett sendiripun minta agar investornya menilai kinerja berkshire hathaway minimal 3 tahun. Bisa saja di satu tahun dia kalah dari indeks, tapi tahun berikutnya perform jauh sangat baik. Jadi "kekalahan" tahun sebelunnya menjadi tidak berarti. Thats why LKH bilang jadilah sleeping investor. punya time frame yg panjang.

Saya meyakini hal tsb, krn sbagian besar saham sy yg multibagger adh saham yg saya hold lebih dari 1 tahun. Meski ada juga yg ga sampe setahun, dan sy anggap luck aja. Ada yg mmg dapet murah krn masuk ketika crash, tp ada jg yg sy br masuk di 2021 awal, dan saya masuk disektor itu terlalu cepat, diajak nyelam dl. Setahun pertama akhirnya hanya grow puluhan persen, dan br multibagger setelah menunggu setahun lebih. Bayangkan kalau saya lepas krn ngerasa kelamaan nunggu setahun ga jalan2, dan tergoda switch ke saham "hot" takut ketinggalan kereta. Yg ada cuma dapet "remahan". Masuk disaham yg sudah ramai dibicarakan orang. Alangkah lebih memuaskan hasilnya ketika kita ambil early bird. Memang, butuh keyakinan masuk disaham ketika omga ada orang yg ngomongin saham itu, dan kadang sideway dl berbulan2, malah turun. Thats why kita harus riset sendiri shaam itu scr mdalam agar kita punya keyakinan utk menjadi a lone wolf.

Jadi menurut sy lebih baik kita tidak mmusingkan kinerja porto kita setiap tahun, tapi fokus dengan isi porto kita. Apakah sudah ada tanaman yg berbuah matang, atau mmg kita masih hrs menunggu sesuai target nilai wajarnya. Stick to your plan. Saham A harga wajarnya sekian, saham B harga wajarnya sekian dst. Biarkan waktu yg menjawab. Kalau belum matang ya sabar. Bertemanlah dengan waktu. Kita bukanlah smartmoney yg harus lapor setiap bulan setiap tahun ke penyandang dana, ttg bgmn kinerja porto yg kita kelola. Thats our privilege sbg retail investor.

Bukan berarti saya tidak punya target tahunan. Saya tetap punya sbg "dream board". Saya punya target ditahun ini sy punya aset sekian, tahun depan target sekian dst. Tapi target ini sy perlakukan sbg "magnet" buat attract mestakung. Sbg motivasi utk belajar lebih keras lg. Booster ketika sy mulai "malas" melakukan rutinitas RTI. Bukan raport yg akan "menjudge" sy jago apa ga jago berinvestasi, shg mendiscourage utk trus belajar. atau berbahayanya lgsg impulsif bongkar portofolio, tanpa riset yg cukup.

Target dibuat seoptimis mungkin tp tentu realistis didunia. Kl ada org yg bs dapet porto multibagger, sy yakin sy juga bisa. Terus berpikir dan berjiwa besar. Itu yg mbuat saya "bsabar" dengan conviction sy pegang saham tertentu, stick to my plan. Kl boleh sy meng-echo lg apa yg pernah disampaikan investor senior pak @ricky2212 kl lebih penting kita punya "big dream" dl, drpd punya byk ilmu dan analisa tapi tanpa big dream. Krn kl udh punya big dream, alam bawah sadar akan menggiring kita dg sendirinya untuk mudah mnguasai ilmu/skill, wisdom dan seringkali "luck". Krn ketika kita py big dream, kita percaya bahwa buat Tuhan segalanya possible, krn Tuhan Maha Kuasa. Kl kita "terkungkung" hanya dg kemampuan kita saat ini, status quo, ya sama sj kita "menolak" rezeki. Investing is an art, buat saya investing sm dg halnya aspek kehidupan lain, beyond that. Ada unsur2 "diluar perhitungan manusia". Siapa yg sangka ada covid, perang russia ukraina. We can't predict, but we can prepare. Karena ga bisa prediksi, kenapa kita memprediksi rezeki kita hanya "sedang2" saja. Kenapa ga bikin mimpi yg besar. Sorry jd melebar kemanamana.


Back to topic, punya target itu boleh, malahan harus kl kkta mmg ingin sukses sbg investor. Tp sbg value investor, sy kurang sependapat dg mindset target "beat the market" tp timeframenya hanya 1 tahun bahkan bulanan, dan kita buru2 bongkar porto gr2 itu. Lagipula keputusan kita switch saham hrsnya lebih melihat fundamental masing2 individu perusahaan. Rutinnya 3 bulan sekali setiap LK keluar. Atau kl ada informasi yg sifatnya fundamental tiba2 muncul ditengah jalan.

Anyway, tulisan ini sbg selfreminder diakhir tahun agar ttp stick to the plan, sabar, tidak ikut2an bongkar pasang saham ditengah banjirnya informasi yg dinamis.

Tetap semangat dan tetap sabar teman2 @stockbit ...
Smg perjalanan kita sampai tujuan dg selamat, menikmati cuan pada akhirnya.

$IHSG $GOTO $BUMI

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy