imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

"Simple analysis vs advance analysis"

Topic kali ini merupakan pertanyaan dari salah satu follower saya di Instagram yang kebetulan lumayan sering diskusi dengan saya. Menurut saya pertanyaan beliau cukup menarik untuk di bahas dalam bentuk thread, yakni kira2 seperti ini...

"Bro James, menurut bro James apakah ada perbedaan yang significant antara "analisa yg simple2" saja yang dimana pada umumnya di lakukan oleh investor pemula atau investor "biasa2" saja dengan "analisa yg advance" yang pada umumnya di lakukan oleh investor berpengalaman? apakah akan ada perubahan secara performance investasinya, stock pickingnya dan sebagainya?"

Untuk menjawab pertanyaan dari topic kali ini, thread ini akan di bagi dalam beberapa bagian, yakni:

-Context dari analisa simple & advance
-Perbedaan significant kedua proses analisa
-Nyari opportunity = nyari harta hidden gem
-Apakah analisa secara simple bisa untung?
-Effort saya yang saya habiskan di pasar modal
-Conclusion & recommendation

Sebelumnya, saya ingin infokan kepada teman2 bahwasannya saya aktif sharing mengenai makro ekonomi dan saham melalui Insta story saya dan juga aktif berdiskusi, bagi yg berkenan, bisa follow Instagram saya di bawah ini:

Instagram: @James.Jayadi
Link Insta: https://cutt.ly/q0dHYWu

Note:
Di mohon baca hingga akhir guna mengerti inti dari topik kali ini.

========================================

"Context dari analisa simple & advance"

Agar kita semua bisa agree to disagree, ada baiknya memahami konteks dari analisa simple & advance di thread kali ini.

Menurut saya, analisa simple pada umumnya merupakan proses analisa suatu emiten yang di lakukan oleh pemula hingga investor berpengalaman. Kenapa investor berpengalaman juga ada yg analisa secara simple saja? well, in fact, kenyataannya memang ada banyak investor yang berpengalaman karna uda lama di pasar modal secara "tahun" tapi secara proses analisanya belum mencoba atau belum terbiasa untuk step up ke level advance (atau complex).

Context dari analisa saham secara simple juga pada umumnya mereka hanya berfokus pada basic ratios seperti ROA,ROE,PBV,PER,DER,EPS. Apakah salah hanya mengandalkan ratios2 basic tersebut? saya rasa tidak 100% salah, mengingat basic2 ratios tersebut merupakan garis besar dari unsur2 di laporan keuangan, contoh DER yang mengenai utang, ROE mengenai profitability, dan sebagainya. Tetapi...ada tapinya, mengingat investor kelompok ini sangat bergantung dengan ratio2 di atas, kadang kala mereka tidak mengerti bagaimana angka2 ratio tersebut bisa muncul, dan kadang kala mereka kena "value trap" (lets say, ngiranya nemu saham undervalued yang berkualitas, tau2 emiten tersebut malah sampah/murahan). Rekomendasi saya apa untuk kasus ini? mohon baca terus hingga akhir.

Analisa saham secara simple juga pada umumnya hanya berpusat pada laporan keuangan sebagai sumber utama sebelum menentukan buy or sell

Berbeda dengan analisa secara advance (atau complex), pada umumnya di lakukan dari orang2 yang berpengalaman hingga orang2 yang benar2 terus belajar. Saya rasa saya tidak perlu terlalu menjelaskan mengenai kelompok investor berpengalaman mengingat secara jam terbang & psychology uda cukup well built. Tetapi kenapa saya memasukkan kelompol orang2 yang terus belajar? well karna sangat tidak fair apabila hanya orang2 berpengalaman yang bisa analisa secara advance, terlebih di pasar modal sendiri banyak anak2 muda atau orang2 yang baru beberapa tahun di pasar modal tapi proses analisanya bisa di bilang "Outstanding". Ini di karenakan pada umumnya materi2 mengenai analisa saham bahkan secara advance memang bisa di pelajari melalui buku, kelas, mentorship dari orang berpengalaman, hingga kuliah keuangan, jadi saya rasa tidak lah fair apabila hanya memasukkan orang2 yang berpengalaman yang hanya bisa menganalisa secara "advance". Kekurangannya ya mungkin secara psychology saja mengingat yang namanya jam terbang (atau pengalaman) emang harus di dapatkan selama berinvestasi di pasar modal, but its not a big deal karna semua orang memang terus dapatin jam terbang tiap harinya dan tau2 kamu sudah bertahun2 di pasar modal.

Kemudian, orang2 yang capable untuk analisa secara advance pun tidak hanya bergantung pada laporan keuangan, yes laporan keuangan itu sumber utama, tapi laporan keuangan sangatlah tidak cukup untuk bisa cari "opportunity", untuk orang2 yang capable analisa secara advance, tentu saja mereka butuh berbagai sumber di luar laporan keuangan guna mencari "opportunity" tersebut. Mau tau lebih lanjut? baca terus hingga bagian "Nyari opportunity = nyari hidden gem".

Ok sekarang kita sudah tau konteks dari "analisa simple" dengan "analisa advance". Bagian selanjutnya saya akan membahas mengenai perbedaan utama dari kedua proses analisa.

======================================

"Perbedaan utama dari kedua proses analisa"

Menurut saya, sangatlah jelas apabila investor2 yang melakukan analisa secara advance pastinya sebelum masuk dan beli suatu emiten, mereka butuh conviction yang sangat besar. Conviction yang sangat besar ini pada umumnya di dapatkan dari "opportunity" yang mereka temukan tapi tidak di temukan oleh kelompok investor biasa2 saja. Opportunity tersebut pastinya tidak di dapatkan hanya dengan analisa yang bergantung dari laporan keuangan belaka, apalagi hanya mengandalkan basic ratios seperti ROA, ROE, PER, PBV, DER, EPS, ini di karenakan selain bergantung pada laporan keuangan saja, investor advance selalui mencari data, data dan data dari semua sumber apapun yang bisa di jadikan data analisa guna mencari "opportunity" tersebut. Makanya sangatlah tidak heran apabila biasanya investor2 pemula memiliki portfolio yang koleksi emitennya rata2 overrated seperti $BBRI, $UNVR, $GGRM dan sebagainya, dan ini cukup berbeda kasusnya dengan investor2 advance yang pada umumnya mengingat mereka mencari "opportunity" guna profit gede, maka sangatlah tidak jarang apabila emiten2 koleksi mereka kadang di pandang aneh oleh investor2 biasa, mengingat koleksi investor advance ya pasti ada ja emiten2 yang masih merugi (contoh $WINS), kemudian ada juga emiten2 yang di kenal memiliki GCG yg buruk (contoh $BUMI), dan masih banyak lagi emiten2 yg bikin garuk2 kepala buat investor2 pemula khususnya.

"IMPORTANT NOTE: Saya tidak mengatakan emiten2 yang saya sebutkan adalah emiten2 bagus atau buruk. Emiten2 yang saya sebutkan baru saja merupakan hanyalah contoh di atas persepsi banyak orang2 (sehingga saya jadikan contoh saja). Terakhir, saya juga tidak merekomendasikan emiten apapun mengingat saya sangat mendukung anti pom pom, kemudian track record saya di @Stockbit sangatlah jelas dimana thread saya tidak pernah membahas atau merekomendasikan suatu emiten, terima kasih.

=====================================

"Nyari opportunity = nyari hidden gem"

Ok back to the topic. Agar teman2 mengerti lebih jauh mengenai "Opportunity" yang saya maksud, mungkin ada baiknya berkaca dari saham coal yang sempat terbang di tahun 2022 kali ini(Contoh: ITMG, PTBA, BSSR, ADRO, HRUM, dll).

Semenjak tahun 2020, banyak orang2 yang memilih emiten A, B, C, D. Tetapi di sisi lain, ada segelintir investor yang malah beli dan terus tambah posisi di emiten2 coal terlepas dari harganya yg terus turun.

Sebagai catatan, kita sedang tidak membahas orang2 yang hanya ikut2an beli atau FOMO ya, tapi kita benar2 membahas investor2 advance yang emang dari awal sadar ada "opportunity (peluang)" di sektor batu bara.

Saya tidak akan menjelaskan secara mendetail mengenai study kasus kenaikan sektor coal di tahun 2022 mengingat thread ini akan menjadi terlalu luas dan pada umumnya orang2 sudah tau, yang pasti alasan kenapa di belinya coal adalah kira2:

-Kurangnya investasi di supply batu bara (khususnya masa2 ESG lagi naik2nya)
-Kurangnya pendanaan di sektor coal
-Emiten2 coal yang pada umumnya undervalued
-Naiknya demand akan coal pasca corona

NOTE: Dan tentu saja data2/informasi seperti ini tidak akan anda mengerti dan ketahui apabila anda HANYA bergantung pada "laporan keuangan" belaka (Catat ini).

Dengan faktor2 di atas maka sangatlah jelas bahwasannya supply akan coal di masa itu tidak akan mencapai equilibrium dengan demand coal untuk kendepannya, terlebih...

-Eh tau2 makin di sulut oleh perang Ukraina-Russia di tahun 2022 (Faktor pendukung sektor coal)

Oleh karena itu, terjadilah kenaikan saham2 batu bara di sekitar tahun 2021 hingga puncaknya di tahun 2022 yang memberikan cuan melimpah bagi investor2 advance tersebut yang sudah pasang posisi banyak semenjak 2020-2021. Well, pesta coal saya rasa sudah selesai manggung (maksudnya tidak akan mencapai puncak yang baru secara significant), oleh karena itu fokus kita sekarang adalah mencari cycle selanjutnya, saya pribadi menilai ada 3 sektor yang kemungkinan akan menjadi the next cycle (Dan sektor2 apakah itu? ini merupakan PR teman2 dalam proses menjadi advance investor).

Investor advance: Looking for the opportunity
Investor simple: Buy just a good company

Oh iya tambahan juga. Mengingat investor advance benar2 sangat2 mencari data guna menjawab seluruh pertanyaan mereka dalam perjalanannya mencari "opportunity" di suatu emiten atau sektor, maka sangatlah jelas apabila mereka telah menemukan suatu opportunity, maka conviction mereka pasti sudah sangatlah besar dan conviction tersebut berdasar dari pencarian data oleh mereka sendiri, BUKAN ikut2an beli seperti investor2 pemula atau investor2 pada umumnya.

Coba saja kamu cari seorang investor ciri2 di atas kemudian kamu debatin emiten/sektor pilihan mereka, most likely, kalo ada 10 pertanyaan dari debat anda, kemungkinan mereka bakal bisa jawab 8 hingga 10 pertanyaan yang di ajukan. Beda halnya dengan investor pemula atau investor pada umumnya yg biasa hanya ikut2an beli dan kemungkinan besar belum tentu bisa jawab sebagian besar dari 10 pertanyaan bombardir.

=====================================

"Apakah analisa secara simple bisa untung?"

Bagaimana dengan kamu investor yang menganalisa secara simple (lewat laporan keuangan, cek aset, utang, liabilitas saja)?? well, saya rasa tidak ada salahnya terlebih untuk investor pemula dan bahkan investor berpengalaman yang emang profile risknya belum terlalu tinggi. Yang namanya jam terbang/pengalaman emang harus di nikmati pelan, bukan berarti karna kamu mau ikut2an ala2 investor advance kemudian kamu terabas segala keterbatasan kamu di pengetahuan/ilmu dan risk tolerance.

Saya rasa analisa secara simple tetaplah masih bisa di terima dan di mengerti. Apakah bisa untung? saya rasa cukup bullshit apabila ada yang mengatakan tidak bisa untung. Selama kamu investasi secara proper walaupun dengan hanya laporan keuangan dan angka2 di laporan keuanhan saja, saya rasa kamu tetap bisa untung, toh ujung2nya investor2 di kelompok ini pada umumnya memang hanya membeli emiten2 sehat dan baik (walaupun kadang overrated seperti SIDO, BBCA, dll haha). Hanya saja memang untuk mencari keuntungan yang lebih di pasar modal, maka kamu harus step up your level in the game, maka saya pribadi akan sangat merekomendasikan teman2 di kelompok investor analisa secara simple untuk terus belajar "mencari opportunity" selama kamu gali lebih banyak jam terbang di pasar modal, percaya ma saya, you will thank me.

"Effort saya yang saya habiskan di pasar modal"

Saya percaya dengan salah satu quote Bruce Lee yang kira2 begini:

"Saya tidak takut dengan orang yang belajar 10,000 jurus tendangan sekali, tapi saya takut dengan orang yang belajar 1 jurus tendangan sebanyak 10,000 kali"

Berkaca dari cerita saya pribadi. Saya benar2 cinta dengan saham dan pasar modal. Di dunia nyata, saya mengabdikan hidup saya agar di masa depan saya bisa sukses lewat pasar modal. Di dunia nyata saya bangun circle yang isinya orang2 yang sangat into saham. Di dunia nyata, saya gas pendidikan saya dan saya kuliah jurusan keuangan agar saya bisa asah skill keuangan saya khususnya di saham. Di dunia nyata, saya bangun tim analyst saya pribadi yang isinya orang2 yg saya percaya agar bs bantu saya dalam analisa saham. Di dunia nyata, saya benar2 terus pelajari yang namanya saham dan masih banyak lagi hal2 yang saya lakukan agar saya bisa sukses di pasar modal and it is not impossible by the way.

Saya benar2 admire dan percaya dengan quote Bruce lee yang dimana kalo kamu mau jago ya fokus terus belajar dan asah kemampuan yang ingin kamu pelajari. Di kasus saya, saya suka dengan dunia pasar modal, maka saya hantam effort, modal dan waktu saya di pasar modal.

Kalo teman2 semua emang niat di pasar modal, maka saya sarankan untuk terus improve dan asah kemampuan teman2, never stay on the same level.

=====================================

"Conclusion & Recommendation"

Conclusion:

-Investor advance cenderung memiliki kinerja investasi yang lebih baik mengingat proses pencarian data yang complex guna mencari opportunity dan memperbesar conviction sebelum beli suatu emiten

-Investor advance tau alasan utam membeli suatu emiten di suatu sektor, berbeda dengan investor simple yang cenderung ikut2an dan masih bisa goyah

-Investor dengan analisa secara simple tetap bisa menghasilkan profit mengingat kencederungan mereka mencari emiten2 yang sehat dan bertumbuh (Ini tidak memasukkan emiten2 nakal ya)

Recommendation:

Walaupun investasi secara simple masih sah2 saja dan understandable + masih bisa cuan, tentu saja saya sangat merekomendasikan teman2 yang selama ini menganalisa secara simple untuk mencoba step your game (naikin levelnya). Tidak ada salahnya untuk terus belajar guna naik level ketimbang stay di level itu itu saja.

Saya harap thread kali ini bermanfaat, terima kasih.

-James Jayadi-
12 December 2022

Instagram: @James.Jayadi
Link Insta: https://cutt.ly/b0dHYUI

=====================================

Random quote:

"I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced 1 kick 10,000 times"

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy