Salah satu alesan kenapa MOAT BTPS gak bakal bisa di rebut bank2 besar.
Pengalaman CO BTPS bisa jadi acuan bisnis modelnya
_____________________________
Apa saja fakta yang harus diketahui jika bekerja sebagai bankir pemberdaya (community officer) BTPN Syariah?
Semua yang terkait (31)
Disarankan

Anonim
1thn
Sebagai mantan CO di BTPN Syariah, saya ingin menjawab berdasarkan pengalaman saya. Baik dalam hal pekerjaan atau pun hal lainnya.
Kerjaan CO itu 80% di lapangan. Kamu harus siap dengan job desc yang sebelumnya pasti sudah dijelaskan saat lolos interview. Bukan hanya mencari nasabah untuk memenuhi target, tapi juga harus menghandle nasabah selama pembiayaan berjalan. Apalagi sistem nasabah ini berkelompok dan semua nasabah itu ibu-ibu, pasti lah ada hal-hal masalah yang timbul dari nasabah-nasabah itu. Entah masalah nasabah antar nasabah yang menuntut kita secara tidak langsung harus mengikuti alurnya, atau masalah nasabah dengan pembiayaannya sendiri. Harus sabar menghadapi nasabah dengan berbagai karakter dan tingkat penerimaan mereka yang berbeda. Pokoknya jadi profesional aja deh:)
Masih berhubungan dengan point 1, pasti perjalanan dengan nasabah ini ga selalu berjalan mulus. Semisal ada kelompok yang jadwalnya jam 1 dan selesai jam setengah 2, bisa jadi molor dan selesainya pun ikut molor.
Siap kerja kepanasan dan kehujanan. Apapun cuacanya, tugas harus tetap dilaksanakan.
WA penuh chat dari nasabah bahkan di luar jam dan hari kerja. Untuk mengakalinya saya pakai 2 nomor, yang 1 khusus untuk nasabah. Banyak kontak nasabah yang tidak saya save karena nanti pasti terlalu banyak, saya mengandalkan kata kunci untuk mengingat chat dari mereka. Kalo ada chat masuk di weekend, biasanya saya balas di hari Senin.
Karena sekarang sudah di merger dimana dulu 1 cabang hanya menghandle 1 kecamatan dan sekarang bisa menghandle 4 kecamatan, jadi
Seringnya kalo jam istirahat kita ga bakal ketemu temen-temen yang lain karena kita kerja di lapangan dan ditempatkan di area yang berbeda.
Siap mutasi jika sudah bekerja di atas 2 tahun.
Selain berhadapan dengan nasabah, kita juga kadang bermasalah dengan tablet. Btw dulu sebelum ada tablet, proses transaksi dan input pembiayaan itu masih menggunakan proses manual dan input menggunakan komputer. Nah sekarang transaksi sudah menggunakan tablet, setelah ada tablet kadang juga ada masalah dengan jaringannya.
Kalo yang menyenangkan sih untuk wisma (tempat tinggal karyawan) dan sembako sudah disiapkan dari perusahaan, jadi cukup menghemat biaya hidup. Ada cleaner yang masakin lauk dan cuci setrika baju kita. Kalo untuk cleaner tugasnya beda-beda juga, kadang ada yang ga masak juga.
Sekarang ini dengan 5 hari kerja, hanya ada 3 hari angsuran yaitu Senin sampai Rabu. Kalo untuk Kamis dan Jumat biasanya waktu digunakan untuk merapikan berkas, menagih nasabah yang bermasalah, survey, dll. Nah di hari Kamis atau Jumat ini biasanya saya dan teman-teman bisa makan bareng saat istirahat karena ga terikat jadwal angsuran.
Hidup di wisma dengan banyak karakter teman, jangan baperan. Pasti ada lah teman yang kadang bertolak belakang dengan kita.
Jam kerja ga melulu 8 to 5, bisa banget lebih dari itu. Sering malah. Karena setiap orang pasti punya job desc juga selain di lapangan, ga usah saya share deh karena terlalu privasi sepertinya.
Btw saya pernah di cabang A, lalu dimutasi ke cabang B. Di cabang B ini sistem kerjanya agak beda di cabang A, dimana target yang dibagi ke CO itu harus dipenuhi 100%. Ini sih yang agak berat, tapi kok ya pada bisa. Hebat sih. Beda dengan cabang A dimana masih ada "sedikit" toleransi dengan target. Saya di cabang A ini udah pengajuan resign tapi dipending karena saya sudah dijadwalkan mutasi ke cabang B, akhirnya saya di cabang B hanya sebentar.
Mau sedikit cerita. Di cabang A sebelum dimerger ini areanya lumayan nyaman dengan rutenya yang cenderung rata. Nah setelah merger dimana CO ini punya kesempatan cari nasabah di banyak kecamatan, atasan saya pernah marketing ke salah satu kecamatan yang cukup jauh dari wisma. Jarak tempuhnya minimal 50 menit. Nasabah-nasabah itu diserahkan ke saya karena saat itu target saya kurang banyak. Jadi lokasinya seperti kampung di belakang hutan, ada hutan terus ada jalan masuk lagi dan itu sangat jauh. Mana susah sinyal. Rutenya berbatu dan banyak aspal yang retak bahkan ada yang belum diaspal dan masih tanah. Batu kecil? Oh engga, ada beberapa yang batunya cukup besar jadi harus hati-hati. Ada jalan miring berbatu. Atasan dan teman saya pernah terpeleset di situ saat hujan. Saya pernah nekat juga otw saat hujan, alhamdulillah selamat. Saya juga pernah nangis karena merasa "gini amat sih"😭 Alhamdulillah baru sebentar, saya mutasi ke cabang B.
Beda cerita kalo penempatannya di kecamatan yang lokasinya di kota. Pasti lah ga akan ketemu rute seperti itu.
Insentifnya lumayan, insentif ini juga berdasarkan kinerja CO masing-masing dan komponen lain (ga usah saya share juga karena terlalu privasi). Semakin bagus kinerjanya, semakin banyak juga insentifnya. Kalo untuk THR 2x gaji pokok.
Sebagai CO kita tinggal di wisma, bukan kayak kantor bank-bank yang kita bayangkan. Jadi modelnya seperti rumah pada umumnya, hanya saja didesain seperti kantor. Kalo di wisma saya dulu 2 lantai, lantai bawah kantor dan lantai atas untuk tidur karyawan.
Dulu sebelum pandemi sering sekali ada acara seperti gathering, training, atau pun piknik.
Kalo di lapangan, kita bakal sering ketemu mas-mas bank titil di rumah nasabah. Motornya juga samaan kayak CO wkwk.
Saya awal kerja jadi CO kaget, saya di tempatkan di Kota X. Saya kira kerja di kota itu mungkin masyarakatnya sudah maju, ternyata banyak sekali yang masih prasejahtera.
Kadang ada beberapa nasabah yang chatnya kurang sopan. Ga menuntut dihormati nasabah kok karena mereka juga lebih tua dari saya. Tapi kadang tanpa salam atau dengan "P" langsung to the point menyampaikan apa yang disampaikannya, kadang juga pakai bahasa daerah. Banyak juga kok nasabah yang sopan dan menyenangkan.
Jangan sekali-kali bermain dengan uang nasabah dan melanggar SOP, fraud bisa merugikan diri sendiri.
Karena saya tipe yang cenderung kalem dan kurang bisa galak tapi masih bisa tegas, kadang suka dibanding-bandingin sama nasabah yang pernah dihandle petugas lain. "Mbak X dulu galak kalo mbak ini enggak blablabla". Udah puluhan kali dibilang gini sih.
Berangkat rapi pulang kucel😅
Masih banyak lagi sebenernya..
Saya ga lama disitu, bukan yang cuma bulanan juga tapi juga bukan yang sampai bertahun-tahun. Keluar masuk juga hal biasa, ada teman yang baru berapa minggu atau bulan sudah mangkir, ada juga pendahulu saya yang sudah lama disitu. Ada teman saya yang sudah bekerja selama 5 tahun, 8 tahun, dll. Backgroundnya juga berbeda-beda, ada yang lulusan SMA/SMK. Ada fresh graduate. Ada juga yang bekerja sambil kuliah. Ada yang lajang dan sudah berumah tangga.
Kalo saya ga kuat kerja yang mostly kerja di lapangan dengan cuaca yang dihadapi. Itu hanya salah satu alasan saya resign. Tapi nyatanya banyak banget yang bisa bertahan sebagai CO. Yaa tergantung ke pribadi masing-masing dan bagaimana cara memandang dan menyikapinya.
Setiap pekerjaan pasti ada +-nya, pasti ada hal berharga yang bisa kita petik dari pekerjaan itu. Menambah pengalaman kerja, profesional menghadapi orang lain, dll.
Sekian semoga jawabannya membantu :)
$BTPS $BBCA $BMRI $IHSG $BRIS