indikator notasi khusus
Perusahaan memiliki Notasi Khusus
ELYX

6

0.00

(0.00%)

Today

0

Volume

Company Background

PT Visi Media Asia Tbk merupakan perusahaan media di Indonesia. Perusahaan menyampaikan konten berita, olahraga, dan gaya hidup melalui penyiaran, platform online dan seluler. Perusahaan mengoperasikan ANTV, sebuah saluran yang menyediakan konten gaya hidup, keluarga, dan konten olahraga. Perusahaan juga mengoperasikan VIVA.co.id dan VIVAnews.com, situs online yang menyajikan konten berita, bisnis, dan olahraga. Anak perusahaannya adalah PT Lativi Mediakarya, yang bergerak dalam layanan industri penyiaran pada kanal, yaitu tvOne, yang membawakan konten gaya hidup, keluarga, dan olahraga, PT Asia Global Media, yang bergerak dalam... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$VIVA komisarisnya anjayy jadi cagub no urut 3 jabar

$BBRI $BBCA $ASII

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$VIVA kpn nih mas anindya dibuka suspend nya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Berdoalah, sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu Dia kan menjawabnya
Percayalah, dia kan menunjukkan kasihNya padamu Melalui jalannya, percayalah..
Bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmu Dia kan menguatkannya
Memohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmu Melalui caraNya, percayalah..

random tags : $TOYS $VIVA $SRIL $KIOS $TOPS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Sedikit ngomongin Sritex, yang menuai perhatian publik kemarin kemarin, salah satu tantangan paling utama dari penyelamatan emiten berkode SRIL ini adalah kondisi ekuitas negatif yang signifikan besarnya. Per Juni 2024, ekuitas Sritex ini sudah negatif USD 980 juta atau negatif Rp 15,4 Triliun.

Bagi investor, atau bahkan mungkin pemerintah, yang berupaya ingin menyelamatkan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini, mereka bukan hanya harus menyetor modal atau mengkonversi hutang jadi saham, untuk ekuitas positif kembali, namun juga harus mengerjakan sejumlah pekerjaan rumah. Pekerjaan ini, benar benar bersifat fundamental dan diharapkan benar benar membuat emiten tersebut jadi lebih sehat.

Kali ini, secara umum saya akan membahas apa pekerjaan rumah yang biasa dikerjakan oleh investor investor, ketika mereka melakukan penyelamatan terhadap perusahaan yang memiliki ekuitas negatif, alias secara teknis sudah bisa dibilang bangkrut ini.

Dengarkan hanya di Spotify dan Noice Cerita Dibalik Duit.

$IHSG $SRIL $UNSP $VIVA $POLY

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

https://cutt.ly/LeGEZvKh

PT Visi Media Asia Tbk ($VIVA) baru-baru ini mengumumkan keberhasilan mereka dalam menyelesaikan proses restrukturisasi utang dari empat perusahaan di dalam Grup VIVA, yaitu PT Visi Media Asia Tbk, PT Intermedia Capital Tbk, PT Lativi Media Karya, dan PT Cakrawala Andalas Televisi. Total utang yang berhasil direstrukturisasi mencapai Rp 11,1 triliun, sebuah langkah besar yang tentunya disambut positif oleh para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$VIVA $MDIA aja yg pro pemerintah rugi terus,. apalagi $TMPO yg nyinyir terus masih aja rugi,. wkwk 🤣 memang skg ini tren media udah beralih dari centralistik ke desentralistik,. orang biasa udah bisa sebar hoax dan jadi buzzer,. jadi kue cuan media inilah yg tergerus akhirnya rugi melulu,. 😂

$IHSG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TMPO makin ke sini, makin ke sana.

Bocor Alus terus.
Bocor isi beritanya, bocor juga modalnya, rugi terus susah untung.

Setelah dapat suntikan modal Rp 21,18 miliar dari Media Development Investment Fund (MDIF) pada Juli 2024 lalu, apakah bisa untung di Q3 dan seterusnya ?

Tapi mau Tempo bisa untung atau tetap rugi, tambahan modal itu tentu dipakai untuk makin menggencarkan narasi yang dilempar ke publik selama ini, dengan kedok "Bocor Alus".

Media (pers) memang harus kritis ke pemerintah, tapi kritik beda dengan nyinyir.
Pikiran yang tenang pasti bisa bedakan ini dengan jelas.

Pertanyaannya, apakah narasi yang disebar dengan konsisten ke publik ini setidaknya bertujuan untuk menambah viewers dan akhirnya kinerja keuangannya bisa naik ?

Tapi ya sampai Q2 2024 masih tertekan rugi terus. Ragu juga kalau tujuannya untuk bisnis.

Jadi curiga ini media ada susupan kepentingan asing yang punya niat buruk, ditambah lagi dengan masuknya investasi MDIF.
MDIF sendiri sudah masuk list organisasi yang dibanned dengan label "undesired" alias tidak diinginkan di Rusia sejak 2016.

Entah kebetulan, atau memang sudah diantisipasi.
Pemerintahan Presiden Jokowi menerbitkan Perpres 82/2024 pada Agustus 2024 yang menjadi dasar dibentuknya Kantor Komunikasi Kepresidenan alias PCO, yang saat ini diketuai Hasan Nasbi.

Di ragam kesempatan podcast, wawancara media, diskusi, Hasan Nasbi menerangkan bahwa tujuan PCO adalah untuk mengkomunikasikan progres dari program strategis pemerintah khususnya untuk pemerintahan Presiden Prabowo nanti.

Selain itu PCO juga bertugas untuk counter DFK. Akronim dari Disinformasi, Fitnah, dan Kebencian.
Secara implisit, Hasan Nasbi pun menyinggung narasi yang disebar Tempo selama ini sebagai DFK.

Suka tidak suka dengan pemerintah ataupun figurnya, memang peran lembaga seperti PCO ini sudah dibutuhkan sejak dulu.
Pemerintah selama ini terkesan selalu diam ketika diserang DFK. Tak ada penjelasan. Akhirnya isu berkembang jadi bola liar yang dianggap benar oleh publik. Begitu gerak sedikit langsung dibilang represif.

DFK yang bersembunyi di balik tameng kebebasan berpendapat dan "demokrasi". Sudah sewajarnya ada lembaga resmi negara yang counter DFK, meluruskan, dan terus menyebarkan berita baik.
Tidak perlu lah sampai dibredel seperti jaman dulu. Cukup diberi penyeimbang dan ditarik balik ke narasi yang positif.

Sepertinya memang ini yang diinginkan Presiden Prabowo. PCO disiapkan untuk beliau.

Selamat menjalankan tugas Pak Prabowo. Terima kasih Pak Jokowi 🫡

Suka tidak suka dengan beliau berdua.
Tempo masih bisa menulis narasi macam gini ya karena memang pemerintahan beliau tidak seburuk itu soal demokrasi 🤔

Suka tidak suka, negara ini secara bertahap makin maju, ke depan makin banyak juga orang bahagia.
Jika anda belum bahagia, temukan di dalam diri anda. Tidak perlu menuntut yang di luar sana buat anda bahagia 🙏

5 tahun lalu Prabowo hadir di pelantikan Jokowi, beberapa jam lagi giliran Prabowo yang dilantik dihadiri Jokowi.

$SCMA $VIVA $MNCN $BMTR

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

kita saksikan saja nanti $VIVA dan $MDIA bagaimana kedepannya

@Hauw2x kaya dadakan jadi @InvestorBorneo = @KayaMendadak
Nikita Mirzani

gembel maker di $BOSS $VIVA ... insighter terpopuler SB ... pencipta New KenaMental

ngefear saham sehat $PTBA $ITMG $ADRO

tag langsung orangnya, biar tidak ada salah paham.


Kribo AKA Valhala82 = @hunter88 = @terysalim

Tukang Fear saham sehat rally CUAN AMMN BREN ITMG ADRO GOTO

Lalu tag saham medioker, non katalis, jelek teknikal, fundamental lumayan

Gembel Maker di PURA TELE NAYZ
Stagnan PNBS ELIT WIRG BSBK

Mengklaim dirinya mampu melintasi ruang dan waktu, serta sosok visioner, dengan foto Sai Baba alias dajal palsu, jurus andalan 10 indikator, indikatornya bagus, tapi stockpicknya sesat.

Sudah bisa melintasi ruang dan waktu kok masih nyangkut akut di PNBS, BTPS, dan TELE.
Wkwkwk

terduga sepertinya terhubung dengan scammer ma ma kin kaya, karena akun MY palsu persis menutup SP dengan warna Hijau Merah Oranye. Scam lama nama baru, sama sama nama palsu.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Solusinya mudah

Right issue terus psp bakeri menebus semuanya buat melunasi hutank
Mudah kan?

$BUMI $VIVA $ITMG $ADRO


Pasti @xiang123 ama om @robertgunawankeren sepakat ide ini

ah anda ini @KayaMendadak ... ketahuan dari tulisan dan meme yang dibuat ...

setiap saham rally Anda fear ... setiap overvalue anda fear ... Lalu anda sangkutkan ke saham lebih busuk ...

Dimana-mana juga banyak saham overvalue ...

PE China kemarin turun karena perang dagang, belum semi konflik Xi dengan Biden ...

Sudah puas sangkutin ritel ke $VIVA $BOSS , dengan modal caci maki $PTBA $ITMG ???

$DCII kok ga buble? BINA?

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IHSG curam. Terjun bebas sampai dimana?
6000 ?????
$MTFN, $BTEK $VIVA $TOPS

$VERN 40% asetnya adalah Piutang ke perusahaan bakery $VIVA yang lagi PKPU. sudah tau kan IPO nya buat apa? ya ngegarong duit lu buat gantiin modal ketum Kad*n yang baru

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Apakah PKPU $VIVA dan $MDIA Berdampak Pada $RAAM dan $VERN

Pada tahun 2021, waktu zaman hype saham teknologi, Grup Bakrie, lewat Anindya Bakrie, meluncurkan unit bisnis baru bernama VIA melalui PT Digi Bintang Sinergi untuk memperkuat lini bisnis konten digital mereka. VIA berfokus pada produksi dan distribusi konten video digital di berbagai platform, baik di pasar lokal maupun internasional. Ini merupakan bagian dari strategi transformasi bisnis Grup Bakrie ke arah media digital dan konten, yang diharapkan bisa mengimbangi perkembangan teknologi dan perubahan preferensi konsumsi media masyarakat (gambar 4).

VIA dijalankan dalam kolaborasi dengan VIVA Group, yang mencakup tvOne dan Antv, di bawah naungan PT Visi Media Asia Tbk. Meskipun VIA baru diluncurkan, perusahaan ini sudah memiliki aset konten video sebesar 90 ribu jam penayangan, yang meliputi berbagai genre seperti film, serial, musik, dan olahraga. Dengan strategi ini, Grup Bakrie berharap dapat memperluas jangkauan bisnis media mereka ke pasar yang lebih luas dan memperkuat posisinya di industri konten digital.

Fast forward, 2024, empat perusahaan media milik keluarga Bakrie, yaitu PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), dan PT Lativi Mediakarya (tvOne), berada dalam proses PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) setelah diajukan oleh PT Laras Nugraha Cipta. Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memberikan perpanjangan PKPU selama 45 hari hingga 4 November 2024. Keempat perusahaan ini memiliki total utang sebesar Rp8,79 triliun kepada 12 kreditur luar negeri, termasuk Credit Suisse AG dan Arkkan Opportunities Fund Ltd. https://bit.ly/45FDAJu

Coba cari tahu tentang PT Laras Nugraha Cipta yang tuntut VIVA grup, di Google tulisannya permanently closed (gambar 6). Entah siapa ini pemiliknya.

Ini mungkin tidak ada hubungannya dengan kasus PKPU VIVA MDIA dan juga tidak bermaksud menghubungkan ataupun menuduh dengan VIVA. MDIA. Tapi ini study case nice to know aja, hanya sebagai perbandingan. Di Indonesia, sudah sering terjadi kasus Mafia PKPU (gambar 7). Mafia PKPU adalah praktik manipulatif di mana proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) disalahgunakan untuk tujuan ilegal seperti mengambil alih aset perusahaan atau menekan debitur agar menyetujui syarat yang merugikan. Praktik ini biasanya melibatkan pengajuan klaim utang fiktif atau berlebihan oleh kreditur palsu yang telah bersekongkol dengan pihak yang ingin menguasai perusahaan. Dengan memanfaatkan celah hukum dan kolusi dengan oknum, mafia PKPU dapat mengendalikan jalannya voting kreditur untuk memastikan keputusan yang diambil sesuai dengan kepentingan mereka, bukan untuk penyelesaian yang adil bagi semua pihak.

Cara kerja mafia PKPU dapat dilihat pada kasus Sukoco Halim. Sukoco Halim bersama saudaranya diduga mendirikan perusahaan fiktif bernama PT Global Data Lintas Asia (GDLA) untuk mengajukan PKPU terhadap perusahaan mereka sendiri, PT Inet Global Indo. Dengan mengatur GDLA sebagai kreditur, mereka mencoba menciptakan skenario di mana mereka memiliki kendali penuh atas proses PKPU dan aset perusahaan. Kreditur lain yang curiga kemudian menemukan bahwa GDLA hanyalah perusahaan abal-abal yang didirikan untuk tujuan manipulasi ini, sehingga mengajukan gugatan hukum terhadap Sukoco.

Kasus ini menunjukkan bagaimana mafia PKPU bisa merugikan kreditur asli dan menghancurkan kepercayaan terhadap sistem hukum. Dengan cara ini, mafia PKPU dapat mengatur pembagian aset perusahaan atau bahkan menghindari kewajiban utang dengan cara yang tidak adil. Akhirnya, Sukoco Halim dan istrinya diperiksa oleh Polda Metro Jaya atas dugaan rekayasa PKPU ini, menyoroti betapa seriusnya dampak dari praktik mafia PKPU terhadap bisnis dan sistem peradilan di Indonesia.

Lalu apakah VIVA MDIA ini masuk kategori tersebut? Saya terus terang tidak tahu juga. Secara teoritis, jika penuntut PKPU VIVA dan MDIA tidak ada keterkaitan satu sama lain antara debitur dan kreditor maka itu seharusnya bukan termasuk dalam Mafia PKPU seperti pada kasus Sukoco Halim. Tapi ini sudah menjadi ranah tugas pengadilan untuk membuktikan.

Per 30 September 2023, Visi Media Asia (VIVA) memiliki total utang yang signifikan, terutama dari pinjaman bank jangka panjang sebesar Rp 3,72 triliun. Pinjaman ini berasal dari beberapa kreditor besar, termasuk ARKKAN Opportunities Fund dan Credit Suisse AG. Pinjaman tersebut memiliki syarat pembayaran ketat dengan suku bunga awal 10% per tahun yang meningkat 1% setiap 12 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa VIVA perlu mengelola kewajiban keuangan ini dengan hati-hati untuk menghindari risiko gagal bayar, terutama karena sebagian besar pinjaman jatuh tempo dalam waktu dekat.

Selain pinjaman bank, VIVA juga memiliki utang usaha yang cukup besar kepada pihak ketiga dan pihak berelasi. Total utang usaha kepada pihak ketiga dengan kreditur terbesar termasuk PT Soraya Intercine Films, Parkit Film, dan Spectrum Film. Utang kepada pihak berelasi, terutama kepada PT Digi Bintang Sinergi, mencapai Rp 789 miliar. Besarnya utang usaha ini menunjukkan bahwa VIVA memiliki komitmen pembayaran yang signifikan kepada para pemasok dan entitas berelasi, yang dapat berdampak pada operasional perusahaan jika tidak diselesaikan tepat waktu.

PKPU ini merupakan upaya perusahaan untuk menyusun rencana pembayaran yang dapat diterima oleh kreditur, agar tidak berakhir pada kebangkrutan. Jika rencana perdamaian tidak disetujui dalam jangka waktu yang ditentukan, perusahaan dapat dinyatakan pailit. Saat ini, perusahaan sedang berupaya mencapai kesepakatan dengan para kreditur, dan optimis bahwa restrukturisasi utang dapat diterima. Meskipun dalam proses PKPU, aktivitas operasional perusahaan, seperti penyiaran TV dan bisnis digital, tetap berjalan normal.

Keputusan ini berisiko bagi Grup Bakrie karena jika gagal memenuhi kewajiban pembayaran, empat perusahaan tersebut bisa dinyatakan bangkrut. Hal ini akan berdampak pada kepercayaan pasar dan kelangsungan bisnis grup. Namun, perusahaan menyatakan tetap fokus pada transformasi bisnis untuk mengatasi tantangan di industri media dan memperkuat bisnis digital sebagai sumber pendapatan utama di masa depan. https://bit.ly/3YGX6Dc

PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) adalah proses hukum yang memungkinkan sebuah perusahaan atau individu yang mengalami kesulitan keuangan untuk meminta penundaan pembayaran utang kepada krediturnya. Ini mirip seperti saat seseorang meminta waktu tambahan untuk melunasi hutangnya kepada pihak yang meminjamkan uang, dengan harapan bisa mendapatkan solusi yang lebih baik, seperti restrukturisasi utang atau pengurangan beban utang. Proses ini melibatkan pengadilan dan bertujuan untuk menyelamatkan perusahaan atau individu dari kebangkrutan.

PKPU itu seperti saat temanmu yang berutang bilang, “Aku belum bisa bayar sekarang, ntar aja ya, kalau bisa diskon utang lah. Kan kita kawan.” Jadi, dia minta penundaan dan cara pembayaran yang lebih ringan supaya nggak langsung dinyatakan bangkrut. https://bit.ly/3YGX6Dc

Jadi kira - kira seperti itu lah kondisi yang menghantam perusahaan keluarga Bakrie.

Contoh perusahaan yang terdampak dari PKPU perusahaan Bakrie ini adalah RAAM dan VERN. Kok bisa? Coba cek laporan keuangan RAAM dan VERN (gambar 2 dan 3).

Status PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) membuat RAAM khawatir bahwa beberapa piutangnya tidak akan dibayar tepat waktu. Salah satu kliennya, PT Cakrawala Andalas Televisi, sedang dalam proses PKPU, sehingga kemampuan mereka untuk melunasi utang jadi tidak pasti. Akibatnya, perusahaan harus menyiapkan dana cadangan lebih banyak untuk mengantisipasi kemungkinan piutang tersebut tidak bisa ditagih.

Cadangan kerugian ini meningkat tajam, dari Rp9,6 miliar di awal tahun menjadi Rp147,4 miliar di pertengahan tahun 2024. Ini artinya, perusahaan menambah cadangan hingga sekitar Rp138,1 miliar untuk berjaga-jaga kalau piutang tersebut benar-benar tidak bisa dibayar. Langkah ini dilakukan karena manajemen menilai ada risiko besar piutang dari klien yang sedang PKPU tidak bisa dipulihkan. https://bit.ly/3YGX6Dc

Dampaknya, RAAM langsung rugi gede di Q2 2024. Untungnya, RAAM barusan IPO jadi dapat duit dari investor untuk bertahan dari dampak hantaman PKPU perusahaan Bakrie.

Status PKPU dari perusahaan Bakrie juga berpotensi hantam VERN. Total piutang VERN kepada kedua entitas afiliasi Bakrie mencapai lebih dari Rp137 miliar, yang merupakan porsi besar dari total piutang usaha perusahaan (gambar 3). Ketidakpastian pembayaran dari entitas yang sedang dalam PKPU ini membuat VERN harus meningkatkan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang hingga Rp8,145 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen VERN mengantisipasi kemungkinan besar tidak tertagihnya piutang tersebut, yang dapat mempengaruhi arus kas dan kondisi keuangan perusahaan. https://bit.ly/3YGX6Dc

Jika proses PKPU VIVA MDIA tidak menghasilkan solusi yang memuaskan, VERN berisiko mengalami kerugian lebih besar karena harus menambah penyisihan kerugian. Selain itu, ketidakpastian ini bisa mempengaruhi profitabilitas dan likuiditas VERN secara keseluruhan. Dengan ketidakmampuan entitas afiliasi Bakrie ini untuk melunasi utang secara tepat waktu, VERN perlu berhati-hati dalam pengelolaan piutang dan menjaga kesehatan keuangan perusahaan agar tidak terganggu oleh potensi gagal bayar dari pihak terkait. https://bit.ly/3YGX6Dc

Itu lah mengapa VERN ini memang harus IPO agar dapat modal baru untuk ganti modalnya yang setengah mati setengah hidup akibat status PKPU afiliasi Bakrie.

Jadi alur utangnya adalah VIVA ambil utang ke Digi Bintang Sinergi 789 Miliar. Kemudian Digi Bintang Sinergi ambil utang ke VERN 137 Miliar. Dengan demikian VERN baru bisa dapat duit kalau VIVA bisa bayar utang ke Digi Bintang Sinergi. Jadi ketika VIVA kena kasus PKPU seperti sekarang maka VERN dan RAAM harus puasa dulu. https://bit.ly/3YGX6Dc

Itu lah mengapa jalan agar bisa dapat modal ketika modal lama terkunci adalah dengan cara IPO. Biar investor ritel yang bantu.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Dan jangan lupa kunjungi  Pintarsaham di sini  
https://bit.ly/3QtahWa

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
$SCMA

Read more...

1/7

testestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GOTO kaget dia mau mentas dari tim merah 🤣 terserah kamu aja boi mau kemana

$PNBS $VIVA $MSKY.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$VIVA buset lama banget Suspen nya , sampe bertahun-tahun kayaknya 🤦🏽

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$VIVA tvone antv juga masih siaran 😁 $KARW

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

News Update
👉 IHSG sesi I ditutup menguat 0,08% ke level 7,781.
👉 Pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan Cukai Tembakau tahun depan.
👉 Jokowi perkirakan RI akan untung Rp80T dari Smelter Freeport.
👉 Hakim putuskan perpanjang masa PKPU Bisnis Media Bakrie $VIVA MDIA tvOne dan ANTV.
👉 PKPU yang diajukan $TELE di tolak Bank CTBC.
👉 Anak Usahanya $WIKA ekspor 10 jembatan modular unibridge ke Australia.
👉 Biaya dana mahal tekan kinerja, $BBTN kaji penurunan bunga simpanan.
👉 Gelar RUPSLB besok, $CNTX minta restu untuk go Private atau Delisting dari BEI.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

240923 Tempo | Bisnis | 4 Perusahaan Milik Bakrie Group Ditetapkan PKPU, Dituntut Bayar Utang Rp 8,79 Triliun

$MDIA $VIVA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@martell XL jaya jaya jaya hu hu ha ha fu fu fa fa. $VIVA la vida $BREN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MNCN $BMTR $VIVA $MDIA

2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy